Syiar

Lafal Bacaan Doa Penutup Majelis yang Diajarkan Rasulullah saw

Ahad, 1 Desember 2024 | 19:00 WIB

Lafal Bacaan Doa Penutup Majelis yang Diajarkan Rasulullah saw

Ilustrasi berdoa (Foto: NU Online)

Doa merupakan permohonan atau ucapan yang disampaikan oleh seorang hamba kepada Allah swt untuk memohon sesuatu, baik itu dalam bentuk permintaan, harapan, maupun ungkapan rasa syukur dan pujian. 


Doa adalah bentuk ibadah yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim, karena melalui doa, seseorang dapat berkomunikasi langsung dengan Tuhan, memohon pertolongan, dan berusaha mendekatkan diri kepada-Nya.


Secara umum, doa juga bisa merujuk pada bentuk permohonan atau harapan dalam berbagai konteks agama dan kepercayaan lainnya. Dalam tradisi Islam, doa bisa dilakukan dalam berbagai cara, baik dalam shalat (sebagai bagian dari ibadah wajib) maupun dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, salah satunya doa penutup majelis. 


Doa penutup majelis merupakan doa yang berguna sebagai penyempurna dan meminta ampun, jika dalam majelis tersebut kita berbuat kesalahan, kekurangan dan dosa, baik disengaja maupun tidak. Oleh karena itu, setiap akan meninggalkan sebuah majelis, kita dianjurkan membaca di bawah ini:


سُبْحانَكَ اللَّهُمَّ وبِحَمْدِكَ أشْهَدُ أنْ لا إِلهَ إِلاَّ أنْتَ أسْتَغْفِرُكَ وأتُوبُ إِلَيْكَ


Subhânakallâhumma wa bihamdika asyhadu an-lâilâha illâ anta astaghfiruka wa atûbu ilaik


Artinya: Maha Suci Engkau, ya Allah. Segala sanjungan untuk-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.


Syekh Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi dalam Al-Adzkâr, mengatakan bahwa, doa tersebut merupaka sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi. 


Dalam hadits tersebut menjelaskan bahwa siapa yang membaca doa ini sebelum ia berdiri dari tempat duduknya maka seluruh kesalahan selama dalam majelis tersebut terampuni. 


Doa dalam hadits di atas juga senada dengan sabda Rasulullah saw yang lain, diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ahmad:


عَنْ أَبِى بَرْزَةَ الأَسْلَمِىِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ بِأَخَرَةٍ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَقُومَ مِنَ الْمَجْلِسِ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ لَتَقُولُ قَوْلاً مَا كُنْتَ تَقُولُهُ فِيمَا مَضَى. قَالَ : كَفَّارَةٌ لِمَا يَكُونُ فِى الْمَجْلِسِ


Artinya: Dari Abu Barzah Al-Aslami, berkata bahwa Rasulullah saw di akhir majelis ketika hendak berdiri meninggalkan majelis berkata, Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik, artinya: Maha Suci Engkau Ya Allah, segala pujian untuk-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau dan aku meminta ampunan dan bertaubat pada-Mu. Ada seseorang yang berkata pada Rasul saw, ‘Wahai Rasulullah, engkau mengucapkan suatu perkataan selama hidupmu’, Beliau bersabda, Doa itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis (HR Abu Daud: 4857 dan Ahmad, 4:425).


Untuk menguatkan doa di akhir atau penutup majelis, Rasulullah saw juga mengingatkan kepada kita pentingnya sebuah doa sebelum meninggalkan majelis. Hal ini dikarenakan, agar kita tidak menyesal pada hari kiamat. Lewat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda:


“Setiap kaum yang bangkit dari majelis yang tidak ada zikir pada Allah, maka selesainya majelis itu seperti bangkai keledai dan hanya menjadi penyesalan pada hari kiamat” (HR Abu Daud, No 4855; Ahmad, 2: 389. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad Hadits ini shahih).