• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Rabu, 15 Mei 2024

Syiar

Keutamaan Dzikir yang Perlu Diketahui

Keutamaan Dzikir yang Perlu Diketahui
Dzkir menjaga hati agar tak lalai (Ilustrasi: NU Online)
Dzkir menjaga hati agar tak lalai (Ilustrasi: NU Online)

Kita dianjurkan untuk selalu berdzikir kepada Allah. Ada banyak kalimat dzikir yang dapat kita baca dan rutinkan membacanya dalam kehidupan sehari-hari.

 

Dzikir adalah aktivitas seorang hamba dalam menyebut nama Allah. Dzikir selain dapat tetap.menjaga keimanan kepada Allah juga membuat hati terhindar dari kelalaian.

 

Tak dapat dipingkiri, saat berdzikir, kondisi orang berbeda-beda. Ada orang yang mulutnya berdzikir, tetapi hatinya lalai. Ada juga yang menyebut nama Allah dengan hati terjaga.


Sebagian orang berdzikir dengan hati waspada sebagai disinggung Ibnu Athaillah dalam hikmah berikut ini, dilansir dari NU Online.


لا تترك الذكر لعدم حضور قلبك مع الله فيه لأن غفلتك عن وجود ذكره أشد من غفلتك في وجود ذكره فعسى أن يرفعك من ذكر مع وجود غفلة إلى ذكر مع وجود يقظة ومن ذكر مع وجود يقظة إلى ذكر مع وجود حضور ومن ذكر مع وجود حضور إلى ذكر مع غيبة عما سوى المذكور (وَمَا ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ بِعَزِيزٍ)ـ


Artinya: Jangan tinggalkan dzikir karena kelalaian hatimu yang tidak bersama Allah karena kelalaian tanpa dzikir lebih buruk daripada kelalaian dengan dzikir. Bisa jadi Allah mengangkatmu dari dzikir dengan kelalaian ke dzikir dengan hati terjaga, dari dzikir dengan hati terjaga ke zikir dengan hati waspada, dari dzikir dengan hati waspada ke dzikir fana. Allah berfirman, "Dan yang demikian itu bagi Allah tidak sulit" (Surat Ibrahim ayat 20).

 

Ibnu Athaillah menganjurkan kita berdzikir dengan hati lalai sekalipun. Ini menunjukkan betapa pentingnya dzikir. Mengapa demikian? Dzikir merupakan jalan utama mereka yang menempuh perjalanan Ilahi.

 

Allah swt sendiri memerintahkan kita untuk menyebut nama-Nya secara mutlak terus-menerus sebagaimana disinggung Ibnu Ajibah berikut ini.


قلت الذكر ركن قوي في طريق القوم وهو أفضل الأعمال قال الله تعالى اذكروني أذكركم وقال تعالى "يا أيها الذين آمنوا اذكروا الله ذكراً كثيراً" والذكر الكثير أن لا ينساه أبداً قال ابن عباس رضي الله عنهما كل عبادة فرضها الله تعالى جعل لها وقتاً مخصوصاً وعذر العباد في غير أوقاتها إلا الذكر لم يجعل الله له وقتاً مخصوصاً قال تعالى "اذكروا الله ذكراً كثيراً" وقال تعالى "فإذا قضيتم الصلاة فاذكروا الله قياماً وقعوداً وعلى جنوبكم" وقال رجل يا رسول الله كثرت على شعائر الأسلام فأوصني بأمر أدرك به ما فاتني وأوجز فقال لا يزال لسانك رطباً بذكر الله وقال عليه السلام لو أن رجلاً في حجره دراهم يقسمها وآخر يذكر الله لكان الذاكر لله أفضل


Artinya: Menurutku, dzikir adalah pilar utama dari jalan yang ditempuh para sufi. Ia adalah amalan paling utama. Allah berfirman, "Sebutlah nama-Ku, Aku akan menyebut namamu" dan "Wahai orang-orang yang beriman, sebutlah nama Allah dengan sebutan yang banyak." Maksud dari "sebutan yang banyak" adalah tidak melupakan Allah di hati selamanya. Ibnu Abbas berkata: Allah menentukan waktu-waktu khusus untuk semua ibadah dan memaafkan hamba-Nya yang menunaikan ibadah itu di luar waktunya kecuali ibadah dzikir karena Allah tidak menentukan waktu khusus untuk ibadah ini. Allah berfirman, "Sebutlah nama Allah dengan sebutan yang banyak" dan "Bila kamu sekalian telah menunaikan sembahyang, maka sebutlah nama Allah saat kalian duduk, berdiri, dan berbaring". Seorang sahabat Rasul bertanya: Ya rasul, syiar Islam kelewat banyak. Sebutlah satu amalan ringkas untukku di mana aku dapat menyusul ketertinggalan di masa lalu?’ "Jagalah lisanmu agar selalu basah menyebut nama Allah," jawab Rasul senyum. Rasulullah saw bersabda, "Kalau ada seseorang memiliki banyak dirham di pangkuannya lalu ia membagikannya sampai habis, lalu seorang lagi hanya berdzikir menyebut nama Allah, niscaya orang kedua lebih utama di sisi-Nya" (Ibnu Ajibah, Syarhul Hikam, Beirut, Darul Fikr, tanpa tahun, juz I, halaman 79-80).

 

Sebagian ulama bahkan menyebut dzikir sebagai kunci pembuka penyatuan seorang hamba dan Allah. Melalui dzikir, seorang hamba dapat memasuki majelis mulia bersama Allah swt. 

 

Hal ini  disebutkan oleh Syekh Burhanuddin As-Syadzili Al-Hanafi. Menurutnya, tidak ada ketentuan terhadap lafal dzikir. Artinya, dzikir dengan lafal yang mana saja dapat membuka pintu langit.


أقول الذكر المأمور به من الأستاذ سواء كان قولك "لا إله إلا الله" أو "الله" أو غير ذلك بحسب ما يراه هو مفتاح لِبَاب لُباب شهوده ووجود وحدة المذكور وأصل أصول وصول الأرواح والأسرار إلى حضرات الحضور


Artinya: Menurut saya, dzikir yang diperintahkan ustadznya apakah itu "Lâ ilâha illallâh", "Allâh", atau dzikir lainnya sesuai pertimbangan kemaslahatan ustadz adalah kunci pintu ruang utama penyaksian Allah, penyatuan dengan-Nya, pokok dari fondasi kehadiran (wushul) jiwa-jiwa suci di majelis Allah nan suci lagi mulia (Syekh Burhanuddin As-Syadzili Al-Hanafi, Ihkamul Hikam fi Syarhil Hikam, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah, 2008 M/1429 H, halaman 51).

 

Syekh Zarruq memandang pentingnya zikir. Menyebut asma Allah dapat menghidupkan batin seseorang. Tetapi lupa akan Allah dapat berakibat fatal, jatuh di lembah maksiat.


تنبيه: الذكر حياة القلب والغفلة موته وغايتها تنتهى لاستحسان القبيح ومبدأ ذلك نسيان قبحه


Artinya: Peringatan: dzikir itu menghidupkan hati. Lalai itu mematikan hati. Sementara puncak dari kelalaian itu nanti berakhir pada menganggap baik sesuatu yang sebenarnya adalah tidak baik. Sedangkan awal dari semua itu adalah lupa atas ketidakbaikan hal itu (Syekh Zarruq, Syarhul Hikam, As-Syirkatul Qaumiyyah, 2010 M/1431 H, halaman 61).

 

Selalai apapun, dzikir tetap harus dilakukan karena dzikir dapat mendekatkan kita kepada Allah. Kalaupun baru mampu berdzikir dengan hati lalai, minimal lisannya sudah dekat dengan Allah. Sebagai manusia, kita hanya berusaha. Selebihnya kita serahkan kepada Allah swt.


Syiar Terbaru