Syiar

Ini 5 Kunci Ketenangan dan Kelapangan Hati

Senin, 14 April 2025 | 11:47 WIB

Ini 5 Kunci Ketenangan dan Kelapangan Hati

Hati yang tenang dan lapang, kunci kebahagiaan (Ilustrasi: NU Online)

Semua manusia pasti menginginkan kebahagiaan. Bahkan berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan kebahagiaan itu. Namun, kebahagiaan itu berkaitan erat dengan adalah ketenangan dan kelapangan hati.

 

Sesungguhnya kebahagiaan dunia dan akhirat sangat bergantung kepada kesehatan dan kejernihan hati. Sementara kesehatan dan kejernihan hati sangat bergantung kepada keyakinan kepada Allah, sifat-sifat terpuji di dalamnya, serta seberapa jauh ia dari sifat-sifat tercela yang biasa bersarang di dalamnya.   


 
Menurut para ulama berdasarkan dalil-dalil, setidaknya ada lima kunci meraih ketenangan dan kelapangan hati. 

 

Pertama, taat kepada Allah dan kepada Rasul-Nya. 
Sebagaimana kita ketahui, taat kepada Allah merupakan salah satu sifat orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah. Orang yang beriman dan bertakwa sangat dicintai oleh Allah. 

 

Apa pun hajat dan keinginannya akan dipenuhi. Apa pun masalah yang dihadapinya akan diberikan jalan keluar. Bahkan ia akan dilimpahi rezeki dari jalan yang tak disangka-sangka.  Termasuk hatinya akan selalu dilapangkan di setiap keadaan. 

 

Firman Allah swt dalam Al-Quran:


 

  وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا ، وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ   


 

Artinya: Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga (QS Ath-Thalaq: 2-3).       

 

Kedua, berdzikir dan selalu mengingat Allah Dzat yang maha menciptakan.

Kategori dzikir di sini mencakup dzikir mengingat kekuasaan, ciptaan, aturan-aturan-Nya, ancaman-ancaman-Nya, serta tanda-tanda kebesaran-Nya.  Selain menjadi sebab datangnya ketenangan hati, dzikir mengingat Allah menyelamatkan diri dari melanggar larangan-larangan-Nya, karena hati kita selalu terjaga dan takut kepada Allah. 

 

Jaminan Allah bagi orang yang selalu berdzikir kepada Allah sudah dijelaskan dalam Al-Quran: 


 

   أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ   


 

Artinya: Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram (QS Ar-Ra’du: 28).  

 

Ketiga, bertobat dan berserah diri kepada Allah. 
Setiap manusia pasti berbuat dosa dan kesalahan. Solusinya adalah bertobat kepada Allah. Orang yang berdosa kemudian bertaubat ibarat orang yang kotor kemudian mandi. Hal itu harus segera dilakukan, jangan menunggu dosa itu berkarat dan berakibat mengerasnya hati. 

 

Selain bertobat, jika kita ingin tenang dan lapang hati harus berserah diri kepada Allah. Apa pun yang datang dari-Nya, kita terima dengan keikhlasan. Berprasangka baiklah kepada Allah, karena Allah maha mengetahui mana yang terbaik untuk kita. 

 

Firman Allah swt:


 

    وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ  


 

Artinya: Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya (QS Ath-Thalaq: 2-3).    

 

Ibnu Athaillah pernah berpesan, jangan pernah memikirkan sesuatu yang sudah dijamin oleh Allah. Sebab, itu bukan urusan hamba. Dipikirkan pun hanya akan membuat beban. 

 

Hamba hanya berusaha dan berdoa. Hasilnya terserah Allah. Jika kita sudah berkeyakinan demikian, niscaya hati akan tenang dan lapang.      


Keempat, memperdalam ilmu Allah. 
Sempitnya hati adalah akibat kurangnya ilmu Allah dalam hati kita.  Mendalami ilmu-ilmu-Nya bisa menjadikan hati kita tenang dan terang dari gelapnya kebodohan.  Ingatlah ilmu itu cahaya yang selalu menerangi pemiliknya sekaligus menuntunnya ke jalan keselamatan.   

 

Kelima, selalu menolong sesama. 
Sebuah hadits menyatakan siapa yang selalu menolong kesulitan orang lain, maka akan ditolong oleh Allah. Siapa saja yang membukakan kesulitan sesama muslim, maka Allah akan menghilangkan kesulitannya pada hari Kiamat. 

 

Tentu saja, dengan mendapat pertolongan orang lain, hati kita menjadi senang. Merasa memiliki teman, dan terbantu dari kesulitan yang sedang menimpa kita. 

 

Sabda Rasulullah saw:


 

       مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ، كَانَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي حَاجَتِهِ، وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً، فَرَّجَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهُ بِهَا كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ   



Artinya: Siapa saja yang menolong kebutuhan saudaranya, maka Allah akan menolong kebutuhannya. Siapa saja yang membukakan kesulitan sesama muslim, maka Allah akan membukakan satu kesulitannya pada hari Kiamat (HR Ahmad).  

 

Demikianlah lima kunci ketenangan dan kelapangan hati, sekaligus kunci kebahagiaan bagi kita, yang disarikan dari NU Online. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang beruntung.