Syiar

Hari Ayah Nasional, Ini Doa Ayah kepada Anak dan Keturunan yang Dicontohkan para Nabi

Selasa, 12 November 2024 | 10:34 WIB

Hari Ayah Nasional, Ini Doa Ayah kepada Anak dan Keturunan yang Dicontohkan para Nabi

Ilustrasi doa seorang ayah kepada anaknya (Foto: NU Online)

Hari Ayah Nasional di Indonesia diperingati setiap tanggal 12 November. Meskipun tidak ditetapkan secara resmi sebagai hari libur nasional, Hari Ayah Nasional dirayakan sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi bagi para ayah yang memiliki peran penting dalam keluarga. Peringatan ini dirintis oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) pada tahun 2006 di Surakarta, Jawa Tengah.

 

Hari Ayah Nasional dirayakan untuk mengenang jasa serta dedikasi seorang ayah dalam mendidik dan memberikan dukungan kepada keluarganya. Hari ini juga menjadi kesempatan bagi anak-anak dan keluarga untuk mengekspresikan rasa terima kasih dan penghormatan kepada sosok ayah atau figur yang berperan sebagai ayah dalam kehidupan mereka.

 

Salah satu peran ayah dalam kehidupan anak-anaknya adalah dengan mendoakan anaknya agar menjadi anak yang saleh dan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Doa seorang ayah kepada anak dan keturunannya merupakan warisan dari para Nabi. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an:

 

Pertama, Doa Nabi Zakariya as:


فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا(5)يَرِثُنِيوَيَرِثُ مِنْ آَلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا

 

Artinya: Anugerahilah kepadaku dari sisi-Mu seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi (ilmu dan kenabian) dari sebagian keluarga Ya’qub. Dan jadikanlah dia, ya Rabbku, seorang yang diridhai di sisi-Mu (QS Maryam: 5-6).

 

Nabi Zakariya as juga berdoa:

 

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَذُرِّيَّةً طَيِّبَةًإِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

 

Artinya: Ya Tuhanku, anugerahilah kepadaku dari sisi-Mu seorang anak yang shalih. Sesungguhnya Engkau Maha Mengabulkan doa (QS Ali-‘Imran: 38).

 

Kedua, Doa Nabi Ibrahim dan Isma’il as:

 

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْذُرِّيَّتِنَاأُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ

 

Artinya: Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada-Mudan (jadikanlah) di antara anak keturunan kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu (QS Al-Baqarah: 128).

 

Ketiga, Doa Nabi Ibrahim as:

 

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

 

Artinya: Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih (QS Ash-Shaffat: 100).

 

Doa Nabi Ibrahim as yang lainnya:

 

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْذُرِّيَّتِيرَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

 

Artinya: Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan dari anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan kami, kabulkanlah doaku (QS Ibrahim: 40).

 

وَاجْنُبْنِيوَبَنِيَّأَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ

 

Artinya: Jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala (QS Ibrahim: 35).

 

Nabi Ibrahim juga berdoa tatkala telah mencapai usia matang yaitu usia 40 tahun:

 

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي

 

Artinya: Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat beramal shalih yang Engkau ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku (QS Al-Ahqaf: 15).

 

Keempat, Doa Nabi Muhammad saw:

 

Dalam Hadis Bukhari dan Muslim, diceritakan ketika Hasan bin Ali melompat ke pangkuan Rasulullah saw, kemudian sang kakek memeluk dan mencium Hasan sambil berdoa:

 

اللهم إني أحبه فأحبه وأحب من يحبه

 

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku menyayanginya, maka sayangi lah ia dan sayangi orang yang menyayanginya.

 

Kelima, Doa para‘Ibadurrahman dalam Al Qur’an:

 

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَاوَذُرِّيَّاتِنَاقُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

 

Artinya: Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati (jiwa) kami, dan jadikanlah kami teladan bagi orang-orang yang bertakwa (QS Al-Furqan: 74).

 

Itulah beberapa contoh doa dari para Nabi dan Rasul (laki-laki) kepada anak dan keturunannya. Ini menandakan bahwa doa seorang ayah berperan besar pada kesalehan anak dan keturunan. Bahkan doa tersebut diajarkan oleh para Nabi dan Rasul ketika belum memiliki anak dan cucu.