Yudi Prayoga
Penulis
Bulan Rabiul Akhir adalah bulan keempat dalam kalender hijriah, kalender lunar yang digunakan oleh umat Islam. Setelah bulan Rabiul Awal, bulan ini biasanya tidak memiliki peristiwa keagamaan yang seistimewa seperti Maulid Nabi Muhammad saw di bulan sebelumnya, namun tetap dihormati dan diikuti oleh umat Muslim dalam berbagai aktivitas ibadah dan kehidupan sehari-hari.
Pada bulan Rabiul Akhir, meskipun tidak ada amalan khusus yang secara langsung dalam syariat Islam, umat Muslim tetap dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah seperti di bulan-bulan lainnya. Berikut adalah beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan:
Pertama, Shalat Sunnah
Baca Juga
Tiga Amalan Sunnah di Bulan Rabiul Akhir
Shalat sunnah adalah shalat tambahan yang dikerjakan di luar shalat fardhu (shalat wajib). Shalat ini dilakukan sebagai bentuk ibadah sukarela untuk mendapatkan pahala tambahan dari Allah swt. Shalat sunnah memiliki banyak jenis dan manfaat, di antaranya Shalat Sunnah Rawatib, yakni shalat yang mengiringi shalat fardhu, baik sebelum maupun sesudahnya.
Shalat Tahajud, dikerjakan setelah tidur di malam hari. Shalat ini memiliki keutamaan besar dan sangat dianjurkan dalam Al-Qur’an. Shalat Dhuha, dikerjakan pada pagi hari setelah matahari terbit hingga menjelang waktu Zuhur. Shalat ini memiliki manfaat, termasuk memperlancar rezeki.
Shalat Witir, shalat sunnah penutup di malam hari dengan jumlah rakaat ganjil (1, 3, 5, dst). Biasanya dikerjakan setelah shalat Isya atau setelah Tahajud. Shalat Istikharah, dilakukan untuk memohon petunjuk Allah dalam mengambil keputusan penting.
Shalat Tasbih, shalat sunnah dengan memperbanyak tasbih dalam rakaatnya, dilakukan untuk memperbanyak ddzikir kepada Allah.
Kedua, memperbanyak dzikir dan istighfar
Dzikir dan istighfar adalah amalan penting dalam Islam yang membantu mendekatkan diri kepada Allah dan memohon ampunan-Nya. Dzikir merujuk kepada pengingatan kepada Allah dengan menyebut dan mengulang-ulang kalimat pujian seperti lafadz Subhanallah (Maha Suci Allah), Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah), Allahu Akbar (Allah Maha Besar), dan La ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah).
Sedangkan istighfar adalah permohonan ampun kepada Allah. Kalimat istighfar yang paling umum adalah Astaghfirullah (Aku memohon ampun kepada Allah). Amalan istighfar dianjurkan untuk dilakukan setiap hari sebagai bentuk kesadaran atas dosa-dosa kita dan memohon rahmat Allah. Rasulullah saw sendiri sangat sering beristighfar walaupun baginda seorang yang maksum.
Ketiga, membaca Al-Qur'an
Membaca Al-Qur'an merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Aktivitas ini tidak hanya memberikan pahala, tetapi juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah swt, memahami ajaran Islam lebih dalam, dan mendapatkan ketenangan jiwa.
Sudah sepantasnya, kita sebagai umat Islam tidak meninggalkan membaca Al-Qur’an setiap hari. Karena Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi manusia (Muslim) di muka bumi.
Keempat, bersedekah
Bersedekah di bulan Rabiul Akhir, seperti pada bulan-bulan lainnya, merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sedekah memiliki banyak keutamaan, di antaranya membersihkan harta, mendatangkan keberkahan, serta mempererat tali silaturahmi dengan sesama.
Tidak ada ketentuan khusus tentang keutamaan bersedekah di bulan Rabiul Akhir dibandingkan bulan lain, tetapi bulan ini tetap memiliki nilai spiritual yang tinggi. Amalan bersedekah selalu dianjurkan karena dapat mendatangkan pahala besar, terutama jika dilakukan dengan niat yang ikhlas karena Allah.
Selain itu, bersedekah juga bisa menjadi bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah sepanjang tahun, termasuk di bulan Rabiul Akhir ini. Sebagai umat Islam, kita diajak untuk memperbanyak amal baik sepanjang tahun, termasuk bersedekah kepada mereka yang membutuhkan.
Kelima, berpuasa sunnah
Puasa sunnah di bulan Rabiul Akhir, meskipun tidak secara khusus dianjurkan seperti di bulan Ramadhan, tetap memiliki nilai spiritual dan pahala yang besar. Beberapa waktu yang umum dianjurkan untuk berpuasa sunnah dalam bulan ini antara lain puasa senin dan kamis yang merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan, dan bulan Rabiul Akhir adalah waktu yang baik untuk melaksanakan puasa ini.
Kemudian Puasa Ayyamul Bidh, yaitu Puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah (dikenal sebagai puasa Ayyamul Bidh) juga bisa dilakukan pada bulan Rabiul Akhir.
Puasa sunnah muthlak. Meskipun tidak ada ketentuan khusus tentang puasa di bulan Rabiul Akhir, melaksanakan puasa sunnah muthlak tetap sangat dianjurkan sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan keimanan. Selain itu, berpuasa sunnah muthlak juga merupakan bentuk pengendalian diri dan disiplin dalam beribadah.
Keenam, menjaga akhlak mulia
Menjaga akhlak mulia di bulan Rabiul Akhir, yang merupakan bulan penuh berkah dalam kalender Islam, sangat penting untuk meningkatkan kualitas diri dan hubungan dengan sesama. Dengan menjaga akhlak mulia, kita dapat menjadikan bulan Rabiul Akhir sebagai momen untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas hidup.
Salah satu menjaga akhlak yang mulia adalah dengan berperilaku baik, yakni menunjukkan sikap yang baik kepada orang lain, seperti saling menghormati, berbuat baik, dan bersikap sabar. Serta menghindari perbuatan buruk, seperti menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak baik, ghibah (menggunjing), berbohong, bertengkar dan sebagainya.
Terpopuler
1
KH Saifuddin Zuhri dan KH Muhtar Ghozali Terpilih Jadi Rais dan Mudir JATMAN Lampung pada Muswil 2025
2
GP Ansor Way Kanan Gelar PKD, Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas Kader
3
Ketua PWNU Lampung: Santri Harus Siap Menanggung Pahitnya Belajar Demi Terangnya Masa Depan
4
Sosialisasi PIP dan Wawasan Kebangsaan, Fauzi Heri Ajak Masyarakat Amalkan Nilai Pancasila
5
Ketua PWNU Lampung: Thariqah Jadi Penyejuk dan Penuntun Umat dalam Menjawab Keresahan Zaman
6
Memaknai Doa Nabi Musa Minta Jodoh, KH Sujadi: Ciptakan Suasana Surgawi dalam Rumah Tangga
Terkini
Lihat Semua