Syiar

Anjuran Membaca Surat Yasin pada Malam Nisfu Sya’ban

Kamis, 22 Februari 2024 | 07:09 WIB

Anjuran Membaca Surat Yasin pada Malam Nisfu Sya’ban

Anjuran Membaca Surat Yasin pada Malam Nisfu Syaban (Ilustrasi foto: NU Online).

Pada malam Nisfu Sya’ban hendaknya tidak dilewatkan begitu saja. Banyak amalan yang dapat kita lakukan, pada malam penuh pengampunan tersebut. Diantaranya adalah menghidupkan malam Nisfu Sya’ban dengan membaca surat Yasin sebanyak tiga kali.


Yasin adalah salah satu surat yang mulia di dalam Al-Qur’an. Surat Yasin menempati kedudukan mulia karena di dalamnya mengandung banyak nasihat dan pelajaran. Karena itu, membaca Surat Yasin merupakan ibadah yang baik.


Anjuran membaca surat Yasin sebanyak tiga kali pada malam Nisfu Sya’ban itu sebagaimana disampaikan oleh KH Sholeh Darat. Guru Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari (pendiri Nahdlatul Ulama) dan KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) itu mengatakan, setiap pembacaan surat Yasin ada maknanya tersendiri.


Surat Yasin pertama diniatkan untuk panjang umur dalam kondisi taat dan patuh pada Allah. Yasin kedua diniatkan untuk tolak bala’ dalam seumur hidup kita. Dan Yasin ketiga diniati minta kekayaan dan kecukupan selama hidup.  


Setelah itu kita membaca doa: Ya Allah Ya Rabbi, dengan haq kebenaran Surat Yasin saya minta tiga hal tadi. Semoga Engkau kabulkan keinginan saya dengan kemuliaan Rasulullah saw. Doa ini dibaca sebanyak tujuh kali.


Surat yasin dan doa tersebut dibaca setelah shalat maghrib menjelang waktu shalat Isya.
Doa-doa mulia ini akan dikabulkan oleh Allah sebagaimana penjelasan Malaikat Jibril: “Di malam Nisfu Sya’ban Allah akan membuka semua pintu langit”.


Pada malam Nisfu Sya’ban yang merupakan hari raya malaikat itu, semua pintu-pintu langit dijaga oleh para malaikat dengan bersujud, ruku’, berdoa, menangis dan lain-lain hingga meminta dikabulkan  semua doa umat Rasulullah saw.


Pertanyaannya, apakah boleh kita melaksanakan amalan yang ditujukan untuk meminta sesuatu, seperti membaca surat yasin yang kemudian dilanjutkan dengan memanjatkan doa tersebut?


Dilansir dari NU Online, hal itu tidak masalah. Karena yang dibaca adalah salah satu surat di dalam Al-Qur’an. Pihak yang diminta juga tidak lain adalah Allah swt. Kita juga meminta yang baik-baik untuk kemaslahatan dunia dan akhirat baik pribadi maupun kepentingan umum. 


Hal ini dijelaskan dengan detil oleh Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki berikut ini. 


لكن لا مانع أن يضيف الإنسان إلى عمله مع إخلاصه مطالبه وحاجاته الدينية والدنياوية، الحسية والمعنوية، الظاهرة والباطنة، ومن قرأ سورة يس أو غيرها من القرآن لله تعالى طالبا البركة في العمر، والبركة في المال، والبركة في الصحة فإنه لا حرج عليه، وقد سلك سبيل الخير (بسرط أن لا يعتقد مشروعية ذلك بخصوصه) فليقرأ يس ثلاثا، أو ثلاثين مرة، أو ثلاث مئة مرة، بل ليقرأ القرآن كله لله تعالى خالصا له مع طلب قضاء حوائجه وتحقيق مطالبه وتفريج همّه وكشف كربه، وشفاء مرضه وقضاء دينه، فما الحرج في ذلك...؟.. والله يحب من العبد أن يسأله كل شئ، حتى ملح الطعام وإصلاح شسع نعله 


Artinya: Tapi tak ada larangan bagi seseorang yang mengiringi amal salehnya dengan permintaan dan permohonan hajat agama dan dunia, jiwa dan raga, lahir dan batin. Siapa saja yang membaca Surat Yasin atau surat lainnya dengan ikhlas lillahi ta‘ala sambil memohon keberkahan pada usia, harta, dan kesehatan, maka hal itu tak masalah. Artinya, orang ini telah menempuh jalan yang baik (dengan catatan ia tidak meyakini bahwa amal salehnya itu disyariatkan secara khusus untuk hajat tersebut). Silakan membaca Surat Yasin 3 kali, 30 kali, 100 kali, atau mengkhatamkan 30 juz Al-Qur’an secara ikhlas lillahi ta‘ala diiringi dengan permohonan atas segala hajat, doa agar harapan terwujud, permintaan agar dibukakan dari kebimbangan, pengharapan agar dibebaskan dari kesulitan, permohonan kesembuhan dari penyakit, permintaan kepada Allah agar utang terbayar. Lalu di mana masalahnya? Allah senang terhadap hamba-Nya yang bermunajat kepada-Nya atas pemenuhan hajat apapun termasuk hajat atas garam pelengkap masakan dan hajat atas tali sandal yang rusak (Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki, Ma Dza fi Sya‘ban, cetakan pertama, 1424 H, halaman 119). 


Itulah penjelasan tentang anjuran membaca surat yasin pada malam Nisfu Sya’ban, yang pada tahun ini jatuh pada Sabtu malam Ahad, 24 Februari mendatang. Semoga kita dapat mengisinya dengan amalan-amalan yang baik dan berdoa kepada Allah swt.