Pelajari Khazanah Kearifan Lokal, 5 Mahasiswa UIN Raden Intan Ikuti KKN Moderasi Beragama
Sabtu, 20 Juli 2024 | 07:43 WIB
Kuningan, NU Online Lampung
Lima mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi Beragama IV di Cigugur, Kuningan, Jawa Barat, dari tanggal 15 Juli hingga 25 Agustus 2024.
Lebih dari sekadar mengabdi kepada masyarakat, KKN ini juga mengajak para mahasiswa untuk menyelami lebih dalam khazanah kearifan lokal dan belajar hidup bertoleransi di tengah masyarakat yang pluralis. Pembukaan KKN Moderasi Beragama IV ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag RI, Prof M Ali Ramdhani.
Dalam sambutannya, Prof Ali menyampaikan, Kecamatan Cigugur dipilih sebagai lokasi KKN karena merupakan daerah yang pluralis, terdapat komunitas Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, dan Sunda Wiwitan. Keharmonisan hidup antar umat beragama di desa ini menjadi contoh nyata toleransi dan moderasi beragama.
“Tentu sesuai konteksnya moderasi beragama, anak-anak kita (mahasiswa) akan belajar, bagaimana masyarakat Cigugur memerankan prinsip-prinsip toleransi di antara mereka. Sehingga mudah-mudahan setelah belajar dari sini, mereka dapat menerapkannya di tempat masing-masing,” katanya saat membuka acara, Selasa (16/7/2024).
Program KKN Moderasi Beragama IV ini diselenggarakan oleh UIN Sunan Gunung Djati dan Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendis Kemenag RI. Pesertanya adalah perwakilan mahasiswa dari berbagai PTKN se-Indonesia.
Hadir pula dalam acara pembukaan tersebut Direktur PTKI Prof Ahmad Zainul Hamdi, beserta jajaran dan perwakilan pimpinan PTKN lainnya. Dari UIN Raden Intan Lampung, turut mendampingi para mahasiswa yakni Kepala Biro AAKK H Abdul Rahman dan Wakil Dekan III FEBI H Wahyu Iryana.
Kelima mahasiswa UIN Raden Intan Lampung yang mengikuti KKN Moderasi Beragama IV ini adalah Devi Putri Lestari (Prodi Pendidikan Agama Islam), Marsella Tria Amanda Hanum (Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir), M. Yakhsyallah Liddinillah (Prodi Hukum Keluarga Islam), Ummi Zakiyah Diyanah (Prodi Hukum Tata Negara), dan Nada Naurah Putri Azizah (Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah).
Wahyu Iryana, selaku dosen pendamping menjelaskan, Cigugur, Kuningan, Jawa Barat, merupakan salah satu simbol nyata kebhinekaan di Indonesia. “Bagaimana kearifan lokal berkhidmat dengan penguatan Pancasila sebagai lem perekat berbagai suku dan agama bersatu dalam keragaman. Di Cigugur ada aliran kepercayaan Sunda Wiwitan yang dikembangkan melalui gerakan Madrais,” katanya.
Salah satu mahasiswa peserta KKN, Yakhsya, mengatakan bahwa tujuan utama KKN Moderasi Beragama IV ini adalah untuk memperkuat pemahaman dan praktik moderasi beragama di tengah masyarakat.
“Saya mendapatkan pengalaman berharga, teori-teori toleransi yang saya dapatkan di kampus benar-benar sudah diterapkan di Cigugur ini. Kehidupannya sangat harmonis, rukun, saling membantu dalam hal kemanusiaan. Saya akan menjadikan pengalaman ini sebagai bekal saya terjun di masyarakat nanti ketika sudah kembali ke Lampung,” ujarnya.
Ia berharap KKN Moderasi Beragama IV ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan saling menghormati perbedaan.
Terpopuler
1
Anggota DPRD Lampung Minta Dinas Pendidikan Konsisten Terapkan Jalur SPMB
2
Peluncuran CV Rich Makmur International hingga Pesantren Ramah Anak Semarakkan Harlah RMINU
3
Tasyakuran Harlah Ke-71 RMINU, PWNU Lampung Harap Pesantren Jadi Basis Penjaga Nilai Kebangsaan
4
Diikuti 46 Peserta, Muli Mekhanai Asal Bandar Lampung dan Tulang Bawang Tampil sebagai Pemenang
5
Perkuat Peran NU di Masyarakat, PCNU Lampung Selatan Gelar PD-PKPNU Angkatan XXX
6
Ini Berbagai Larangan dalam Ibadah Haji dan Sanksinya
Terkini
Lihat Semua