Warta

Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah, LBMNU Paparkan Dam Jamaah Haji Boleh Dipotong di Indonesia

Ahad, 6 Juli 2025 | 16:05 WIB

Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah, LBMNU Paparkan Dam Jamaah Haji Boleh Dipotong di Indonesia

PWNU Lampung saat menggelar rapat harian syuriyah dan tanfidziyah di Swissbell Hotel Bandar Lampung, Ahad (6/7/2025). (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung 

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung menyelenggarakan rapat harian syuriyah dan tanfidziyah di Swissbell Hotel Bandar Lampung, Ahad (6/7/2025). 

 

Kegiatan tersebut dihadiri jajaran kepengurusan PWNU Lampung, dan lembaga-lembaga di bawah PWNU Lampung. Kemudian salah satu pembahasan rapat itu adalah laporan pelaksanaan program dan kegiatan lembaga.

 

Dalam rapat itu dipaparkan hasil penting dari forum Bahtsul Masail yang telah dilaksanakan sebelumnya pada 14 Juni 2025 di Pondok Pesantren Darussyafa’ah, Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah. 

 

Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PWNU Lampung, Gus Mohammad Masykur menyampaikan bolehnya pemotongan hewan dam jamaah haji Indonesia dilakukan di Indonesia, bukan semata-mata di Tanah Haram.

 

Ia menjelaskan berdasarkan pandangan madzhab Hanbali, penyembelihan dam bisa dilakukan di luar Tanah Haram, terutama jika ada kondisi yang menyulitkan atau tidak memungkinkan dilakukan di Arab Saudi.

 

"Keputusan ini diambil setelah kajian mendalam atas dasar dalil-dalil dari kitab-kitab mu'tabar. Ini bukan hanya solusi atas kompleksitas distribusi dam di Arab Saudi, tetapi juga bentuk keberpihakan terhadap kemaslahatan umat, khususnya peternak dalam negeri," ungkapnya.

 

Sementara itu, Ketua PWNU Lampung, H Puji Raharjo menyambut baik hasil Bahtsul Masail ini sebagai bentuk kontribusi keilmuan NU dalam menyikapi dinamika kebijakan haji nasional. 

 

Menurutnya, fatwa tersebut juga membuka ruang sinergi antara kebijakan pemerintah dan pemberdayaan ekonomi umat.

 

"PWNU Lampung mendorong agar hasil ini menjadi referensi nasional, sekaligus menjadi pijakan dalam mengatur distribusi dam agar lebih transparan dan berdaya guna bagi masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.

 

Rapat itu juga membahas isu-isu strategis lainnya seperti penguatan kelembagaan, program kaderisasi, dan pelayanan umat juga menjadi bahasan utama dalam forum tersebut.