• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Khutbah

Khutbah Jumat: Pentingnya Literasi Digital Menjelang Pilpres 2024

Khutbah Jumat: Pentingnya Literasi Digital Menjelang Pilpres 2024
Khutbah Jumat: Pentingnya Literasi Digital Menjelang Pilpres 2024 sumber foto: NU Online
Khutbah Jumat: Pentingnya Literasi Digital Menjelang Pilpres 2024 sumber foto: NU Online

Sebentar lagi  rakyat Indonesia akan merayakan pesta demokrasi dengan mengikuti pemilihan presiden dan wakil presiden.  Dengan ikut andil di dalamnya berarti rakyat telah memilih calon pemimpin di masa depan. 

 

Setiap calon memiliki tim sukses (timses) dan pendukungnya masing-masing. Maka mereka akan selalu mengkampanyekan calonnya sesuai dengan arahan dan peraturan pemilu. 

 

Di zaman yang canggih penuh digital, kampanye banyak dilakukan melalui media sosial (medsos) seperti Instagram (IG), WhatsApp (WA), TikTok, YouTube, dan sebagainya. Yang jelas semuanya harus tersalurkan dengan baik. 

 

Akan tetapi tidak semua timses dan pendukung calon pemimpin memiliki literasi digital atau wawasan menggunakan media sosial dengan baik, sehingga kadang ditemukan berbagai cacian, makian, fitnah, hoax dari mereka. Padahal hal tersebut sangat dilarang oleh norma agama dan adat istiadat. 

 

Khutbah I


 
   الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْنَ  أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ اْلكَرِيْمِ : نۤۚ وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُوْنَۙ. صَدَقَ اللهُ اْلعَظِيْمُ  
 

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Di atas mimbar ini, di hadapan para jamaah Jumat sekalian, khatib selalu berwasiat kepada jamaah Jumat untuk selalu meningkatkan kualitas takwa kita kepada Allah swt, yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. 

 

Perintah mengajak untuk takwa kepada Allah swt sangat banyak difirmankan di dalam Al-Qur’an, seperti salah satu contoh dalam surat Ali Imran ayat 102: 

 
  يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ 
 

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.

 

Orang mukmin yang selalu memegang takwa kepada Allah swt, maka hidupnya akan selalu selamat, baik di dunia maupun di akhirat. Karena sebaik-baik manusia di sisi Tuhannya adalah karena takwanya.

 

Hadirin rahimakumullah,

Alhamdulillah, segala puji milik Allah swt, Tuhan semesta alam, yang menciptakan bumi beserta seisinya dengan beragam ciptaan. Dengan izin Allah swt juga, alam semesta berjalan dengan semestinya, dengan penemuan ilmiah dan perkembangan teknologi. Semuanya semakin berkembang pesat mengikuti zaman yang selalu berubah. 

 

Allahumma shalli ala Sayyidina Muhammad, shalawat beserta salam tidak lupa tetap kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw. Nabi yang mengubah peradaban kegelapan dan jahiliah menjadi peradaban yang maju dan penuh ilmu pengetahuan. Karena sebaik-baik umat manusia di muka bumi merupakan orang yang selalu menempuh ilmu pengetahuan serta tetap istikamah dalam mengamalkan ilmunya. 

 

Hadirin rahimakumullah,

Tidak terasa, kita semua bangsa Indonesia, akan memilih pemimpin yang akan menjalankan roda pemerintahan Indonesia. Sehingga kita semua diwajibkan untuk memilih calon yang sesuai dengan hati nurani kita. 

 

Akan tetapi, siapapun yang terpilih ke depannya, dia merupakan putra terbaik bangsa ini, dan kita semua, sebagai rakyat harus menerima dan mentaatinya, selagi dia tidak mengajak kepada kemaksiatan dan kekufuran kepada Allah swt. 

 

Umumnya, setiap menjelang pemilu banyak kampanye yang tersebar di media massa, baik cetak maupun elektronik. Akan tetapi dengan pesatnya teknologi yang melahirkan media sosial, sebuah berita, kampanye dan apapun itu dapat tersebar dan terakses dengan cepat dalam hitungan detik. 

 

Tetapi tidak semua pengguna media massa memiliki akhlak yang baik, karena bisa saja mereka akan menjadikan media sosialnya sebagai tempat untuk menyebarkan berita bohong (hoax) mencaci maki, memfitnah, dan mengadu domba. Bisa dengan narasi agama, editan video, potongan video, dan penggalan kata. Sehingga hal tersebut akan menjadikan kotor pikiran dan hati kita, karena penuh dengan sampah berita bohong.  

 

Hadirin rahimakumullah

Terkait derasnya informasi yang beredar di dunia maya ini, Allah swt juga telah memberikan panduan melalui firman-Nya dalam Al-Qur'an surat Al-Hujurat Ayat 6:

 

 
   يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن تُصِيبُوا۟ قَوْمًۢا بِجَهَٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَٰدِمِينَ 
 

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

 

Maka dari itu, jika kita mencermati ayat di atas, maka kita harus waspada dan hati-hati setiap berita yang masuk ke dalam handphone kita. Apakah termasuk berita yang benar atau berita yang bohong. Karena jika berita bohong dan kita sebarkan ulang (share) maka akan menjadikan dosa jariah kepada yang lainnya. 

 

Oleh karena itu, pentinglah bagi kita semua untuk selalu mengedukasi kepada masyarakat tentang menggunakan media sosial yang baik dan benar. Bisa dimulai dari keluarga kecil kita, keluarga besar, tetangga, dan masyarakat di sekitar kita. Karena dengan mengedukasi mereka berarti kita telah ikut menyelamatkan bangsa Indonesia dari keterpurukan moral. 

 

Hadirin rahimakumullah

Kita semua yang hidup di abad ini, tidak akan pernah bisa terlepas dari smartphone dengan berbagai fitur media sosialnya. Karena jika kita menolak justru kita yang akan tertinggal. Akan tetapi kita bisa menyaring hal-hal yang ada di dalamnya, apakah termasuk konten yang baik atau yang buruk. Maka dari itu, hidup di era digitalisasi saat ini kita harus memegang prinsip:

 
   اُنْظُرْ مَا قَالَ وَ انْظُرْ مَنْ قَالَ
 

Artinya:  Lihat apa yang dikatakan dan lihat juga siapa yang mengatakan.

 

Karena semua itu sangat penting, dari siapa berita atau konten ini berasal, dan apa isi serta konteksnya berita tersebut dibuat dan diviralkan. 

 

Hadirin rahimakumullah

Untuk menghindari dari sesuatu yang bersifat buruk dan merugikan orang lain, karena khawatir akan menzalimi di sekitar kita, marilah kita semua untuk mengamalkan doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw yang diriwayatkan dari Ummu Salamah:

 

 
   مَا خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ بَيْتِي قَطُّ إِلَّا رَفَعَ طَرْفَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ : اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ ، أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ ، أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ  
 

Artinya: Tidak sekalipun Nabi saw keluar dari rumahku kecuali beliau menengadahkan pandangannya ke atas. Kemudian berdoa: ‘Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, jangan sampai aku sesat atau disesatkan (oleh setan atau orang berwatak setan), tergelincir atau digelincirkan orang, menzalimi (menganiaya) atau dizalimi (dianiaya), dan berbuat bodoh atau dibodohi.

 

Selain itu, kita juga bisa mengamalkan sebuah doa yang berasal dari Al-Qur’an surat Ali ‘Imran ayat 8, tentang meminta petunjuk kepada Allah swt dari sesuatu yang menyimpang:

 
   رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةًۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ 
 

Artinya: Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.

 

Hadirin rahimakumullah
Demikianlah khutbah yang singkat ini mudah-mudahan bisa menjadikan kita semua sebagai hamba yang arif dan bijaksana, terutama ketika menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Sesungguhnya kebaikan dan keburukan yang tersebar bisa berasal dari jempol kita. Maka sebarkanlah sesuatu yang baik, bijak dan bermanfaat bagi umat manusia. Karena sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw, bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainnya. 

 

Dan semoga Allah swt selalu meridhai diri kita dengan menuntun kita semua kepada jalan yang benar. Aamiin ya rabbal alamin.


 
  بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ 
 

 

Khutbah II


 
   اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ  أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. واَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ 
عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ 
 

Ustadz Yudi Prayoga, M Ag, Pengajar di Pondok Pesantren Al Hikmah Kedaton Bandar Lampung


Khutbah Terbaru