Yudi Prayoga
Penulis
Setiap negara memiliki hari nasional masing-masing, termasuk Indonesia. Hari nasional ini dibuat untuk mengingat berbagai hal penting dan peristiwa yang terjadi. Selain internal di sebuah negara, ada juga hari peringatan yang dibuat secara global, salah satunya Hari Anak Nasional di negara Indonesia.
Setiap tanggal 23 Juli merupakan Hari Anak Nasional di negara Indonesia. Peringatan tersebut ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 44 Tahun 1984, yaitu tanggal pengesahan Undang-Undang tentang Kesejahteraan Anak pada 23 Juli 1979. Peringatan ini diinisiasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA RI).
Perayaan anak harus diadakan, karena anak merupakan aset terpenting bagi kedua orang tua dan keluarga, bahkan ia juga berguna bagi bangsa, negara dan agama. Karena seorang anak akan tumbuh menjadi pemuda yang memiliki banyak keahlian dan kekuatan untuk menciptakan perubahan.
Baca Juga
Hukum Permainan Catur dalam Islam
Dalam agama Islam, anak dipandang sebagai penerus dari keimanan dan spirit orang tuanya, sehingga orang tua harus mendidik anaknya dengan baik dan benar.
Mendidik anak bukan hanya sebatas pengetahuan intelektual semata, tetapi harus juga diimbangi dengan spiritual, norma-norma dan moralitas terhadapnya. Karena pendidikan ini, merupakan salah satu yang dicontohkan oleh Rasulullah saw dalam beberapa Haditsnya.
Sebagaimana dilansir dari NU Online, Imam Zakiyudin Abdul Azhim Al-Mundziri, dalam At-Targhib wat Tarhib minal Haditsits Syarif, menyebutkan keutamaan orang tua dalam mendidik anak dan menanamkan norma-norma. Al-Mundziri mengutip sejumlah hadits Rasulullah saw perihal keutamaan pendidikan orang tua terhadap anaknya.
Al-Mundziri mengutip tiga hadits riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah perihal pendidikan anak (Zakiyuddin Abdul Azhim Al-Mundziri, At-Targhib wat Tarhib, [Beirut, Darul Fikr: 1998 M/1418 H], juz III, halaman 41).
Baca Juga
Otak Manusia dalam Pandangan Al-Qur’an
Pada riwayat At-Tirmidzi ini, Rasulullah saw menyebutkan keutamaan pahala pengajaran orang tua terhadap anaknya perihal norma-norma yang mesti diinternalisasi oleh anaknya. Rasulullah menyebutkan satu pelajaran adab yang diberikan kepada anaknya lebih baik daripada ibadah sedekah makanan pokok seberat 1 sha’ atau setara 2,7 kilogram gandum.
عن جابر بن سمرة رضي الله عنه قال قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم لأنْ يُؤَدِّبَ الرجلُ وَلَدَه خيرٌ من أن يتصدق بصاع أخرجه الترمذي
Artinya: Dari sahabat Jabir bin Samurah ra, Rasulullah saw bersabda, pengajaran seseorang pada anaknya lebih baik dari (ibadah/pahala) sedekah satu sha’ (HR At-Tirmidzi).
Orang tua lazimnya memberikan banyak hal terhadap anaknya, makanan, pakaian, atau mainan. Tetapi pemberian terbaik orang tua kepada anaknya tidak lain adalah penanaman norma-norma etika dan moral sebagaimana hadits riwayat At-Tirmidzi berikut ini.
عن أَيُّوبَ بْنِ مُوسَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدًا خَيْرًا لَهُ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ
Artinya: Dari Ayyub bin Musa, dari bapaknya, dari kakeknya, Rasulullah saw bersabda, tiada pemberian orang tua terhadap anaknya yang lebih baik dari adab yang baik (HR At-Tirmidzi).
Pada riwayat Ibnu Majah, Rasulullah saw memerintahkan para orang tua untuk memuliakan anak-anaknya karena anak-anak adalah anugerah sekaligus amanah dari Allah. Rasulullah juga memerintahkan kepada para orang tua untuk menanamkan etika dan norma-norma moral kepada anak-anaknya.
عن ابن عباس عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال أَكْرِمُوْا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوْا آدَابَهُمْ رواه ابن ماجه
Artinya: Dari sahabat Abdullah bin Abbas ra, dari Rasulullah saw bersabda, muliakanlah anak-anakmu, perbaikilah adab mereka (HR Ibnu Majah).
Demikianlah sejumlah hadits perihal keutamaan pendidikan adab atau penanaman norma-norma yang berlaku. Norma-norma ini yang kemudian menjadi bekal bagi perkembangan anak tersebut dalam pergaulan ke depan.
Pendidikan moral sangat penting bagi pembangunan bangsa dan negara ke depan, karena adab dan moral merupakan roh bagi kehidupan sehari-hari, sebagaimana roh bagi jasad. Jika moralnya baik, maka segala sesuatu yang dikerjakan akan menjadi baik dan bertujuan baik juga.
Terpopuler
1
Anggota DPRD Lampung Minta Dinas Pendidikan Konsisten Terapkan Jalur SPMB
2
Peluncuran CV Rich Makmur International hingga Pesantren Ramah Anak Semarakkan Harlah RMINU
3
Tasyakuran Harlah Ke-71 RMINU, PWNU Lampung Harap Pesantren Jadi Basis Penjaga Nilai Kebangsaan
4
Perkuat Peran NU di Masyarakat, PCNU Lampung Selatan Gelar PD-PKPNU Angkatan XXX
5
Diikuti 46 Peserta, Muli Mekhanai Asal Bandar Lampung dan Tulang Bawang Tampil sebagai Pemenang
6
Ini Berbagai Larangan dalam Ibadah Haji dan Sanksinya
Terkini
Lihat Semua