• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Keislaman

Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Ala Nabi

Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Ala Nabi
Ilustrasi sedang bersiwak
Ilustrasi sedang bersiwak

Perilaku hidup bersih dan sehat adalah merupakan ajaran agama Islam. Bahkan jika kita membaca kitab-kitab ilmu fiqih kita akan menemukan bab thaharah (bersuci) terdapat dalam bab permulaan, itu artinya Islam memberi perhatian utama dalam hal kebersihan. Karena kehidupan yang baik, ibadah yang baik, harus dimulai dengan bersih dan suci. Dengan kebersihan juga akan terwujud kehidupan yang sehat.


Begitu juga tentang kebersihan dan kesehatan mulut dan gigi. Islam juga telah mengaturnya, karena kesehatan mulut dan gigi ini akan berdampak dengan kualitas ibadah seseorang. Terutama keseimbangan ritual dan sosial, yakni habblum minallah dan habblum minannnas


Dengan mulut kita berdoa, berbicara dan berkomunikasi. Jika mulut tidak bersih, bahkan dapat membatalkan shalat jika ada sisa-sisa makanan yang terlepas dari sela gigi, atau saat shalat berjamaah, aroma mulut juga bisa mempengaruhi kekhusyukan jamaah lainnya. Dan bau mulut juga dapat mengganggu aktivitas berbicara dalam pergaulan. Apalagi di negeri kita makanan seperti emping (melinjo), sambel petai, dan semur jengkol adalah termasuk jenis makanan yang disukai banyak orang.


Dalam sebuah hadits,

Imam At-Thabrani dalam kitabnya Al-Mu’jam Al-Ausath telah meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Mas’ud ra.


قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَخَلَّلُوْا فَإِنَّهُ نَظَافَةٌ وَالنَّظَافَةُ تَدْعُوْ إِلَى الْإِيْمَانِ وَالْإِيْمَانُ مَعَ صَاحِبِهِ فِى الْجَنَّةِ  (رواه الطبراني


"Buanglah sisa-sisa makanan di gigimu, karena perbuatan itu adalah kebersihan, dan kebersihan itu akan mengajak (menggiring) kepada iman, dan iman itu akan bersama orang yang memilikinya dalam surga." (HR. At-Thabrani)


Nabi Muhammad saw, dalam hal ini telah mencontohkannya, yakni membersihkan mulut dan gigi dengan cara bersiwak. Bersiwak merupakan menggosok gigi yang dicontohkan Nabi, sehingga bersiwak adalah termasuk menjalankan sunah Rasulullah.


Berdasarkan keumuman dalam hadits ‘Aisyah, bahwasanya Nabi saw pernah bersabda :


السِّوَاكَ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِّ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ


“Siwak membuat bersih mulut dan mendatangkan ridha Allah.” (HR. Ahmad)

 

Penelitian modern telah membuktikan, membersihkan gigi dengan bersiwak, menghilangkan sisa makanan di sela-sela gigi setelah makan, kemudian berkumur dalam wudlu dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi.


Ada banyak kandungan alami di dalam siwak yang diyakini mampu menjaga kesehatan gigi dan mulut, di antaranya alkaloid, silika, sodium bikarbonat, chloride, dan fluoride. Selain itu, siwak juga mengandung bahan alami lain, seperti vitamin C, kalsium, sulfur, essential oil, dan tannin. Siwak atau Miswak adalah batang kayu atau ranting dari kayu arak (Salvador Persica), kayu ini tergolong semak belukar di Negara Timur Tengah dan beberapa Negara Afrika.


Dalam sebuah artikel Alodokter.com, ada beberapa manfaat yang didapatkan dari rutin membersihkan gigi menggunakan siwak, antara lain: pertama, Mencegah gigi berlubang dan merawat kekuatan gigi. Siwak dipercaya dapat mencegah gigi berlubang. Manfaat ini bisa diperoleh berkat essential oil yang terkandung di dalam siwak, dan cara penggunaannya yang harus dikunyah terlebih dulu sehingga meningkatkan produksi air liur dalam mulut.


Air liur yang dihasilkan ini dapat membantu menjaga keseimbangan pH di rongga mulut. Dengan begitu, pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang dapat ditekan. Selain itu, siwak juga bisa menghambat pengeroposan gigi, sehingga turut menjaga kekuatan gigi.


Kedua, mencegah bau mulut dan menyegarkan napas. Selain mencegah gigi berlubang, bersiwak juga bermanfaat untuk menghilangkan bau mulut. Ini karena batang atau ranting siwak mengandung zat antibakteri alami yang dapat menghambat pertumbuhan kuman penyebab bau mulut. Umumnya, produk perawatan yang menggunakan bahan dasar siwak akan dikombinasikan dengan daun mint untuk membantu menyegarkan napas.


Ketiga, mencegah terbentuknya plak gigi. Plak gigi dapat dengan mudah terbentuk bila Anda malas menyikat gigi setelah makan. Sisa makanan yang masih menempel di permukaan dan sela-sela gigi akan menumpuk dan membentuk plak. Plak dapat diubah oleh bakteri di dalam mulut menjadi asam yang dapat merusak gigi. Untuk menghindari hal tersebut, Anda bisa membersihkan gigi dengan siwak. Kandungan silika dalam siwak mampu mencegah pembentukan plak gigi. Bukan hanya itu, silika dalam siwak juga efektif untuk menghilangkan noda kuning di gigi.


Keempat, melindungi gusi. Manfaat lain yang bisa Anda peroleh dari rutin membersihkan gigi dengan siwak adalah melindungi gusi. Pasalnya, siwak mampu mencegah pembentukan plak dan pertumbuhan bakteri di antara sela gigi dan gusi sehingga mengurangi risiko terjadinya radang gusi (gingivitis).


Cara Memakai Siwak

Sebenarnya, cara bersiwak atau menggunakan siwak untuk menyikat gigi cukup mudah. Anda hanya perlu menggunakannya seperti sedang menyikat gigi memakai sikat gigi biasa.


Pertama, potong dan kupas ujung siwak sekitar satu cm. Selanjutnya kunyah ujung siwak yang telah dikupas sampai serat batangnya terbuka dan membentuk bulu. Dan bila sudah lunak dan membentuk bulu-bulu sikat, segera rendam siwak dalam air. Kemudian bersihkan gigi dengan bagian siwak yang sudah berbentuk bulu tersebut.


Bila bulu siwak sudah mulai terurai, Anda bisa memotong dan membuang sisa bulu seratnya. Kupas lagi ujung kulit siwak, lalu kunyah untuk membentuk bulu sikat baru, dan siap digunakan selanjutnya.


Hery Miftah H.RA, Ketua PC MATAN Bandar Lampung
 


Keislaman Terbaru