Safari Ramadhan MUI Pringsewu: 10 Hal yang Perlu Diperhatikan Khatib Jumat
Selasa, 18 Maret 2025 | 19:31 WIB

MUI Pringsewu saat menggelar Pembinaan Khatib dan Sosialisasi Zakat Fitrah di Masjid Al-Ikhlas, Pekon (Desa) Mataram, Kecamatan Gadingrejo, Selasa (18/3/2025). (Foto: Istimewa)
Pringsewu, NU Online Lampung
Dalam rangka meningkatkan kualitas khatib Jumat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pringsewu menggelar acara Pembinaan Khatib dan Sosialisasi Zakat Fitrah di Masjid Al-Ikhlas, Pekon (Desa) Mataram, Kecamatan Gadingrejo, Selasa (18/3/2025).
Sekretaris Umum MUI Kabupaten Pringsewu, H Munawir dalam kesempatan tersebut menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh khatib Jumat agar khutbah yang disampaikan lebih berkualitas dan bermanfaat bagi jamaah.
Pertama, jelasnya khatib harus menata niat dengan baik, yakni menyampaikan khutbah semata-mata karena Allah swt. Kedua, penting bagi khatib untuk mempersiapkan materi lebih awal agar penyampaian bisa lebih lancar dan sistematis. Ketiga, dianjurkan membawa teks khutbah agar tetap fokus dan tidak keluar dari tema yang telah disiapkan.
“Selain itu, pemilihan tema juga harus diperhatikan. Tema yang menarik dan relevan dengan kondisi umat akan lebih mudah diterima oleh jamaah,” katanya pada acara ini dihadiri oleh para pengurus takmir masjid serta khatib dari berbagai wilayah di Kecamatan Gadingrejo.
Bahasa yang digunakan menurutnya pun harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman jamaah agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik.
Khatib juga harus menghindari ujaran kebencian dalam khutbahnya dan memastikan bahwa isi khutbah selalu mengandung minimal satu ayat Al-Qur’an serta hadits sebagai dasar keilmuan.
Dari segi penampilan, khatib dianjurkan mengenakan pakaian yang rapi dan sopan, bahkan lebih utama jika memakai jubah sebagai bentuk penghormatan terhadap ibadah.
Gaya penyampaian juga perlu diperhatikan, yaitu menghindari khutbah yang terlalu berapi-api dengan menggerakkan tangan secara berlebihan atau berteriak-teriak.
“Khatib tidak melontarkan lelucon kepada jamaah agar khutbah tetap berwibawa dan penuh hikmah,” katanya.
Sementara Ketua Umum MUI Kabupaten Pringsewu, KH Muhammad Hambali berharap pembinaan ini dapat meningkatkan pemahaman para khatib dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, sosialisasi zakat fitrah juga menjadi bagian penting dalam acara ini, sebagai upaya memberikan pencerahan kepada masyarakat mengenai kewajiban berzakat.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab MUI dalam menjaga agama (himayatudin), menjaga umat (himayatul ummah), dan menjaga negara (himayatud daulah). Sosialisasi ini adalah salah satu wujud nyata peran MUI Pringsewu dalam melaksanakan tugas tersebut,” ujarnya