Warta

IPNU Bandar Lampung Kecam Keras Kasus Pencabulan Terhadap Siswi Sekolah Dasar oleh Oknum Guru

Ahad, 3 November 2024 | 06:32 WIB

IPNU Bandar Lampung Kecam Keras Kasus Pencabulan Terhadap Siswi Sekolah Dasar oleh Oknum Guru

Ketua PC IPNU Bandar Lampung, Adjie Surahman. (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung 

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Bandar Lampung mengecam keras atas kasus pencabulan seorang oknum guru berinsial FZ terhadap siswi sekolah dasar swasta di Kota Bandar Lampung.

 

"IPNU sebagai organisasi pelajar NU tentu sangat prihatin dan menyesalkan atas kasus yang sedang ramai diperbincangkan di dunia pendidikan yaitu kasus tak terpuji seorang oknum guru SD IT di Kota Bandar Lampung yang mencabuli muridnya di dalam mobil pada saat jam sekolah," kata Ketua PC IPNU Kota Bandar Lampung, Adjie Surahman kepada NU Online Lampung, Ahad (3/11/2024).

 

Ia melanjutkan, hal tersebut merupakan sebuah tindakan yang sangat tidak terpuji dan tentu ini sangat mengkhawatirkan. 

 

"Di sini saya mengatasnamakan Pelajar NU Kota Bandar Lampung tentu sangat mengecam dan mendesak aparat penegak hukum untuk segera menindak tegas pelaku pencabulan anak tersebut dengan hukuman yang seberat-beratnya," ungkapnya.

 

Adjie mengatakan IPNU Kota Bandar Lampung berharap agar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Bandar Lampung untuk mengawal kasus ini dengan serius sampai tuntas.

 

"Kami juga meminta Dinas PPPA Kota Bandar Lampung untuk segera bertindak dalam menangani penyembuhan trauma pada si anak dengan pendampingan psikologis secara intensif," tuturnya.

 

Karena langkah ini perlu dilakukan untuk mengurangi dampak psikologis jangka panjang, sekaligus memastikan anak tersebut bisa bangkit dan tidak kehilangan harapan serta kepercayaan diri.

 

"Terakhir, harapan kami Pelajar NU, apapun bentuk kekerasan dalam dunia pendidikan ini terutama kekerasan seksual terhadap anak harus segera dihentikan," katanya.

 

Ia menegaskan jangan sampai dunia pendidikan yang suci ini terus menerus dikotori dengan perilaku bejat atau tidak terpuji, yang menjadikan kesucian pendidikan menjadi tidak baik.