Warta

Empat Peran Mulia Perempuan Menurut Nyai Durrotun Nafisah di Harlah Ke-75 Fatayat NU

Sabtu, 26 April 2025 | 14:50 WIB

Empat Peran Mulia Perempuan Menurut Nyai Durrotun Nafisah di Harlah Ke-75 Fatayat NU

PC Fatayat NU Pesawaran saat menggelar peringatan Harlah ke-75 di Aula KH Hasyim Asyari Kantor PCNU Kabupaten Pesawaran, Sabtu (26/4/2025). (Foto: Istimewa)

Pesawaran, NU Online Lampung 

Dewan Pembina Fatayat NU Kabupaten Pesawaran, Nyai Durrotun Nafisah menjelaskan, peran konkret perempuan dalam kehidupan untuk menjadi wanita yang menginspirasi dan mulia.

 

Hal tersebut disampaikan pada acara Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-75 Fatayat NU Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Kabupaten Pesawaran yang dilaksanakan di Aula KH Hasyim Asy'ari Kantor PCNU Kabupaten Pesawaran, Sabtu (26/4/2025).

 

Menurut Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayat Gerning ini, minimal ada empat peran perempuan untuk menjadikannya sebagai sosok yang inspiratif dan mulia.

 

"Peran yang pertama, bagi seorang perempuan adalah sebagai makhluk sosial. Peran sosial ini tentu cakupannya adalah berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat," ujarnya.

 

Menurutnya, perempuan harus mempunyai peranan penting dalam masyarakat, baik secara interaksi, memberi kontribusi, dan membangun relasi. 

 

"Banyak perempuan hebat yang berkarya dan memberikan kontribusi lebih untuk bangsa, agama, dan negara," ungkapnya.

 

Peran kedua ialah sebagai anak, yang mewarisi nilai-nilai yang telah diajarkan oleh orang tuanya. Ia menjelaskan, sebagai anak, perempuan memiliki kewajiban untuk berbakti kepada orang tua dan membantu mereka.

 

"Banyak ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua)," tegasnya.

 

Peran ketiga, bagi perempuan ialah sebagai seorang istri dalam kehidupan membangun rumah tangga.

 

"Peran ini artinya perempuan dalam membina rumah tangga, mendukung seorang suami, dan juga membangun keluarga yang harmonis," tuturnya.

 

Nyai Durrotun Nafisah mengatakan, dengan menjalankan peran ini insyaallah perempuan mendapatkan ridha dari suami dalam setiap hal apapun selama tidak menyalahi aturan syari'at.

 

Selanjutnya keempat, peran perempuan sebagai seorang ibu. Perempuan sebagai ibu memiliki peran penting dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya serta menjadi contoh bagi mereka.

 

Ada sebuah ungkapan dalam Bahasa Arab mengatakan Al-Ummu Madrasatul Ula, hal ini menunjukkan pentingnya peran ibu dalam pendidikan dan pembentukan karakter anak sejak usia dini. 

 

"Peran seorang ibu dianggap sebagai guru pertama yang mengajarkan anak tentang berbagai hal, termasuk bahasa, perilaku, dan nilai-nilai moral," tegasnya.

 

Menurutnya, ibu sebagai madrasatul ula karena darinya yang pertama pendidikan anak dan utama dimulai. Dari ibulah seorang anak belajar mengenai segala hal baru dalam hidupnya.