Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Menag RI Bahas Kemudahan Layanan Bagi Jamaah Haji Indonesia
Rabu, 1 Mei 2024 | 15:31 WIB

Pertemuan Menag RI, H Yaqut Cholil Qoumas dengan Menhaj Arab Saudi, Selasa (30/4/2024) (Foto: Istimewa)
Jakarta, NU Online Lampung
Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), H Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah di Jakarta.
Pertemuan yang berlangsung selama satu setengah jam ini membahas kemudahan layanan bagi jamaah haji Indonesia.
“Tentu kita bersyukur, Indonesia negara yang mendapatkan keistimewaan dari Kerajaan Saudi Arabia sehingga didatangi demikian banyak delegasi yang dipimpin langsung oleh Pak Menteri Haji dan Umrah,” ujar Menag Yaqut di Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Sejumlah layanan yang memudahkan akan diperoleh jamaah haji Indonesia. Misalnya, layanan fast track di tiga bandara, yaitu: Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Adi Soemarmo Solo, dan Bandara Djuanda Surabaya.
Diperkirakan sekitar 120 ribu jamaah haji Indonesia yang akan menerima kemudahan ini. Selain itu, Indonesia juga menjadi negara pertama yang mendapat smartcard, yaitu kartu elektronik yang didesain khusus untuk memberikan pelayanan kepada jamaah dan di dalammnya berisi tentang informasi seputar haji.
“Kami menyampaikan terima kasih atas kemudahan perjalanan haji dan umrah yang telah diberikan kerajaan Arab Saudi kepada umat muslim di Indonesia,” tuturnya.
Menag berharap Kerajaan Arab Saudi dapat memfasilitasi dan memberikan solusi terkait keterbatasan ruang di Muzdalifah dan Mina. “Kami juga berharap ada sinergi platform haji antara Indonesia dengan Arab Saudi,” katanya.
Ia juga menyampaikan, Indonesia akan mengikuti aturan haji dan umrah yang ditetapkan pemerintah Saudi, termasuk terkait penggunaan visa.
“Bagi travel dan biro perjalanan yang memberangkatkan jamaah harus mengunakan visa resmi. Pasti akan ada tindakan tegas dari kerajaan Artab Saudi bila travel dan biro perjalanan tidak mengikuti aturan resmi, begitu juga dari Kemenag akan memberikan sanksi tegas bagi travel tersebut,” ujar Gus Men sapaan karibnya.
Sementara itu, Menteri Haji dan Umrah Saudi, Tawfiq Al-Rabiah menyampaikan, kunjungan bilateral ini untuk memastikan layanan yang akan diberikan kerajaan Arab Saudi khususnya kepada jamaah haji Indonesia.
“Kami di Kerajaan Arab Saudi merasa tersanjung melayani jamaah haji terutama jamaah dari Indonesia dan kami berharap para jamaah mendapat pelayanan terbaik,” kata Menhaj Tawfiq F Rabiah.
Ia menyampaikan, Kerajaan Arab Saudi sudah membuat aturan yang memudahkan jamaah seperti visa dan smartcard kepada jamaah. “Jadi jamaah yang bisa melaksanakan ibadah haji adalah jamaah yang memiliki visa haji resmi dari Pemerintah Arab Saudi,” ungkapnya.
Dikatakan Menhaj Tawfiq F Rabiah dari seluruh jamaah haji di dunia, jamaah haji Indonesia yang pertama mendapatkan smart card atau kartu resmi keberangkatan haji dari Kerajaan Arab Saudi.
“Kartu elektronik ini didesain khusus untuk memberikan pelayanan kepada jamaah yang di dalammnya berisi tentang informasi seputar haji. Kartu ini akan membantu jamaah untuk mengetahui lokasi-lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan ibadah haji,” ujarnya.
Menhaj Saudi pun menegaskan bahwa tidak akan ada yang diizinkan menjalankan ibadah haji kecuali jamaah yang memiliki visa haji resmi dari Kerajaan Arab Saudi.
“Fatwa ulama Saudi tidak membolehkan visa di luar prosedural digunakan untuk melaksanakan ibadah haji. Terima kasih kepada yang Mulia Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang sudah mempersiapkan 241 ribu jamaah dalam penyelengaraan ibadah haji tahun 2024 dengan baik,” katanya.
Ia juga berharap pemvisaan dapat dilakukan secepatnya. Ia juga sangat memberi perhatian akan keselamatan jamaah haji.