7 Pesan Ketua PCNU Pringsewu pada Kader Penggerak NU Angkatan XI
Senin, 21 April 2025 | 04:06 WIB

Penutupan PD PKPNU Pringsewu angkatan XI di Pondok Pesantren Nurul Huda Al-Mu’allim, Pringsewu, Ahad (20/4/2025). (Foto: Istimewa)
Pringsewu, NU Online Lampung
Kegiatan Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) Angkatan 11 yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Huda Al-Mu’allim, Pringsewu, resmi ditutup pada Ahad (20/52025).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pringsewu, H Muhammad Faizin menyampaikan tujuh pesan penting kepada para kader penggerak dalam menjalankan khidmah di NU setelah resmi merampungkan pendidikan.
Ia menegaskan bahwa PD-PKPNU bukan sekadar pendidikan biasa, melainkan merupakan bagian dari proses panjang dalam membentuk kader-kader penggerak yang siap terjun ke tengah umat. Ia menyebut pendidikan ini sebagai batu loncatan bagi para pejuang jam’iyah yang ingin membawa perubahan nyata bagi masyarakat dan organisasi.
“Pertama, Mari pegang teguh nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah. Jadilah benteng akidah umat dari paham-paham yang menyimpang dan merusak. Jangan pernah lelah menjadi penjaga tradisi dan kearifan lokal yang menjadi ciri khas NU,” katanya.
Kedua, ia menekankan bahwa alumni PD-PKPNU harus menunjukkan kesiapan untuk bergerak nyata. Mereka bukan hanya hadir dalam wacana atau seremoni, tetapi harus tampil saat masyarakat membutuhkan pembelaan, pendidikan, dukungan ekonomi, pelayanan sosial, dan penyelesaian berbagai persoalan lainnya.
Ketiga, ia mengajak para kader untuk memperkuat struktur dan menghidupkan kultur. Para kader diimbau untuk aktif dalam kepengurusan NU di berbagai tingkatan, mulai dari ranting hingga cabang. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka juga diharapkan terus menjaga budaya silaturahim, semangat gotong royong, dan keteladanan sebagai karakter khas warga NU.
Dalam pesan keempat, ia menekankan pentingnya menjaga persatuan dan tidak membiarkan perbedaan strategi atau pandangan memecah barisan kader. Ia mengajak seluruh penggerak NU untuk terus merawat ukhuwah jam’iyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah yang menjadi kekuatan ruhani dalam pergerakan NU.
“Kelima, mari jadi agen perubahan dan pelopor kebaikan di tengah masyarakat. Tunjukkan bahwa kader NU bisa berdakwah dengan akhlak, berdiskusi dengan ilmu, dan berjuang dengan adab,” imbuhnya.
Pesan keenam, ia mengingatkan pentingnya meluruskan niat dalam berkhidmah. Segala aktivitas dalam NU hendaknya diniatkan semata-mata karena Allah swt. Hanya dengan niat yang tulus, perjuangan kader akan bernilai ibadah dan membawa keberkahan dalam setiap langkah.
“Ketujuh, ingat selalu 9 perintah kader dan laksanakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai komitmen dalam berkhidmah di Nahdlatul Ulama,” tegasnya.
“Mari kita teruskan perjuangan para muassis, warisi semangatnya, dan nyalakan api khidmah kita—di manapun kita berada,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut ditutup secara resmi oleh Bupati Pringsewu H Riyanto Pamungkas. Hadir pada kesempatan tersebut Mustasyar PCNU Kabupaten Pringsewu H Sujadi, Wakil Bupati Kabupaten Pringsewu Hj Umi Laila, Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Pringsewu H Hambali, Ketua MWCNU se-kabupaten Pringsewu, ketua Badan Otonom dan Lembaga NU Pringsewu.