Oknum Polisi Menghina Seniman di Subang: Islam Sangat Melarang Menghina Orang Lain
Kamis, 24 April 2025 | 15:00 WIB
Belum lama ini viral di media sosial, seorang oknum polisi menghina para seniman saat manggung di acara hajatan di kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Sabtu (20/04/2025). Oknum polisi tersebut melontarkan ucapan dengan kalimat yang menghina dan menyinggung perasaan para pelaku seni.
Dalam Islam, sangat dilarang manusia untuk saling menghina dan merendahkan orang lain.
Dalam Al-Quran surat Al-Hujurat ayat 11 disebutkan bahwa orang beriman tidak boleh merendahkan yang lain:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah komunitas merendahkan komunitas yang lain, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik dari mereka yang merendahkan. Dan jangan pula komunitas perempuan merendahkan komunitas yang lain, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik dari yang merendahkan. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan julukan yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim (QS Al-Hujurat: 11).
Selain itu, dalam hadits Nabi saw disebutkan juga, bahwa seorang mukmin bukan yang banyak mencela:
لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ وَلَا الْفَاحِشِ وَلَا الْبَذِيءِ
Artinya: Seorang mukmin bukanlah orang yang banyak mencela, bukan orang yang banyak melaknat, bukan orang yang keji, dan bukan pula orang yang kotor omongannya (At-Tirmidzi).
Menguatkan kedua dalil naqli di atas, marilah kita simak pernyataan menarik dan perlu kita renungkan dari ungkapan seorang bijak bestari:
لا تحقرن صغيرا لانه يمكن ان يكبر ولا قليلا لانه يمكن ان يكثر ولا فقيرا لأنه يمكن أن يكون غنيا كريما ولا نجارا لأنه يمكن أن يكون ملكا.
Artinya: Janganlah menghina yang kecil, karena ia bisa menjadi besar. Jangan menghina yang sedikit (minoritas) karena ia bisa menjadi banyak (mayoritas). Jangan menghina orang miskin, karena boleh jadi akan menjadi orang kaya yang pemurah, Jangan merendahkan tukang kayu, karena boleh jadi ia akan menjadi "raja".
Demikianlah dengan penghinaan seniman di Subang, boleh jadi, para seniman akan semakin besar, akan semakin kaya, dan semakin tumbuh makmur. Maka dari itu, kita sebagai umat Muslim juga sebagai bangsa Indonesia yang menghargai perbedaan, bahwa menjaga lisan dan sopan santun merupakan ajaran dari Rasulullah saw, dan selaras dengan budaya Indonesia.