• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Syiar

Ini Adab saat Menerima Tamu

Ini Adab saat Menerima Tamu
Adab dalam menerima tamu sebagai bentuk keimanan kepada Allah
Adab dalam menerima tamu sebagai bentuk keimanan kepada Allah

Menerima tamu meskipun itu di rumah kita sendiri ada etika atau adab-adab yang harus diperhatikan. Hal itu sebagai wujud kita memuliakan tamu yang merupakan salah satu bentuk keimanan kepada Allah.

 

Seperti kita ketahui, silaturahim sangat dianjurkan dalam agama Islam. Selain dapat mempererat hubungan persaudaraan dan kekerabatan, silaturahim dipercaya dapat meluaskan rezeki.

 

Menerima dan memuliakan para tamu merupakan salah satu wujud silaturahim yang cukup efektif. Dilansir dari Adab-adab dalam Menerima Tamu, dalam salah satu haditsnya Rasulullah saw  menegaskan tentang anjuran memuliakan para tamu:

 مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ 

Artinya: Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia memuliakan tamunya (HR Muslim).

 

Salah satu bentuk memuliakan para tamu adalah dengan cara menjaga adab-adab atau etika yang berlaku tatkala seseorang kedatangan tamu di rumahnya.

 

Adab-adab dalam menerima tamu ini secara ringkas dijelaskan dalam kitab Ghida’ al-Albab Syarh Mandzumah al-Adab: 

 

مِنْ آدَابِ الْمُضِيفِ أَنْ يَخْدُمَ أَضْيَافَهُ وَيُظْهِرَ لَهُمْ الْغِنَى، وَالْبَسْطَ بِوَجْهِهِ، فَقَدْ قِيلَ: الْبَشَاشَةُ خَيْرٌ مِنْ الْقِرَى -وَمِنْ آدَابِ الْمُضِيفِ أَيْضًا أَنْ يُحَدِّثَهُمْ بِمَا تَمِيلُ إلَيْهِ أَنْفُسُهُمْ، وَلَا يَنَامَ قَبْلَهُمْ، وَلَا يَشْكُوَ الزَّمَانَ بِحُضُورِهِمْ، وَيَبَشُّ عِنْدَ قُدُومِهِمْ، وَيَتَأَلَّمُ عِنْدَ وَدَاعِهِمْ، وَأَنْ لَا يَتَحَدَّثَ بِمَا يُرَوِّعُهُمْ بِهِ، بَلْ لَا يَغْضَبُ عَلَى أَحَدٍ بِحَضْرَتِهِمْ لِيُدْخِلَ السُّرُورَ عَلَى قُلُوبِهِمْ بِكُلِّ مَا أَمْكَنَ . وَعَلَيْهِ أَيْضًا أَنْ يَأْمُرَ بِحِفْظِ نِعَالِ أَضْيَافِهِ، وَيَتَفَقَّدَ غِلْمَانَهُمْ بِمَا يَكْفِيهِمْ، وَأَنْ لَا يَنْتَظِرَ مَنْ يَحْضُرُ مِنْ عَشِيرَتِهِ إذَا قَدَّمَ الطَّعَامَ إلَى أَضْيَافِهِ 

 

Artinya: Sebagian adab penerima tamu (kepada tamunya) adalah:
1.  Melayani para tamu (dengan menyediakan jamuan)
2.  Menampakkan kondisi serbacukup.
3.  Menunjukkan wajah gembira—ada pepatah mengatakan, "Menunjukkan wajah riang gembira lebih baik dari memberi suguhan (tanpa disertai wajah yang gembira)".
4. Mengajak ngobrol para tamu dengan hal-hal yang disukai mereka.
5. Tidak tidur terlebih dahulu sebelum mereka pergi atau beristirahat.
6. Tidak mengeluh tentang waktu dengan kehadiran mereka.
7. Menampakkan wajah berseri-seri ketika para tamu datang.
8. Merasa sedih saat mereka pergi.
9. Tidak bercakap tentang sesuatu yang  membaut mereka takut.
10. Tidak marah kepada siapa pun selama mereka bertamu agar sebisa mungkin tetap tertanam suasana bahagia di hati mereka.
11. Hendaknya memerintahkan kepada para tamu agar menjaga sandal mereka.
12. Memberi sesuatu (oleh-oleh) kepada anak-anak kecil dari para tamu.
12. Tidak menunggu orang yang akan datang ketika ia masih menyuguhi jamuan kepada para tamunya.

 

Itulah 12 adab yang harus kita perhatikan saat ada tamu datang atau berkunjung ke rumah. Semoga kita termasuk orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.


Syiar Terbaru