Bandar Lampung, NU Online Lampung

Pascasarjana Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan seminar nasional dengan tema Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat dalam Menghadapi Isu Pemanasan Global di Hotel Emersia, Bandar Lampung,

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila, Anna Gustiana Zainal dalam sambutannya mengungkapkan, hak atas tanah masyarakat hukum adat sering kali tidak diakui dan dilindungi hukum formal karena berbagai faktor.

“Seperti ketidakpastian hukum, konflik agraria, dan eksploitasi sumber daya alam oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal ini dapat berkontribusi pada pemanasan global,” ujarnya saat membuka kegiatan tersebut. 

Menurutnya, melalui forum ini, ia berharap dapat bersama-sama merumuskan langkah-langkah konkret untuk melindungi hak atas tanah masyarakat hukum adat dalam menghadapi isu pemanasan global.

Direktur Pascasarjana Unila, Prof Murhadi menyampaikan, kegiatan ini dihadiri 100 peserta, termasuk pimpinan fakultas di lingkungan Unila.

 

Beberapa tokoh adat Lampung yang tergabung dalam Majelis Penyeimbang Adat Lampung (MPAL), lima kepala dinas di Lampung, serta mahasiswa Program Pascasarjana (S-2) dan Program Doktor (S-3) Unila.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi bagi pemerintah agar lebih memperhatikan perlindungan tanah adat, terutama di Provinsi Lampung,” katanya dilansir dari laman Unila. 

Seminar nasional ini melibatkan tiga narasumber, yaitu Prof Muhammad Akib, Mahawan Karunia, dan Candra Perbawati. Selain itu, hadir pula Dekan FEB Unila, Dekan FH Unila, serta Wakil Dekan I FKIP Unila.