Isra' Mi’raj; Sebuah Perjalanan Spiritual Nabi Muhammad saw
Kamis, 23 Januari 2025 | 08:49 WIB
Isra' Mi'raj merupakan dua peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Muhammad saw yang terjadi dalam satu malam. Peristiwa ini tidak hanya memiliki makna spiritual yang mendalam, tetapi juga menunjukkan kemuliaan dan kedudukan Nabi Muhammad saw di hadapan Allah swt. Isra' Mi'raj terdiri dari dua bagian: Isra dan Mi'raj, yang masing-masing mengandung makna dan pelajaran penting.
Peristiwa Isra' Mi'raj terjadi pada tahun ke-10 kenabian, pada bulan Rajab, dan merupakan salah satu mukjizat terbesar yang diberikan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw. Dalam peristiwa ini, Nabi Muhammad saw bukan hanya dibawa melalui perjalanan fisik yang menakjubkan, tetapi juga mengalami perjalanan spiritual yang menghubungkannya dengan Allah swt.
Berkaitan dengan hal ini, Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya: Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat (QS Al-Isra’ [17]: 1).
Isra' adalah perjalanan malam Nabi Muhammad saw dari Masjid al-Haram di Makkah menuju Masjid al-Aqsa di Yerusalem. Perjalanan ini dilakukan dalam waktu yang sangat singkat, bahkan dalam sekejap mata. Isra ini mengandung makna simbolis yang sangat dalam, yakni perjalanan spiritual Nabi Muhammad saw yang menunjukkan bahwa dunia ini hanyalah tempat sementara dan bahwa perjalanan spiritual menuju Allah swt adalah tujuan utama bagi setiap umat Islam.
Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad saw dibimbing oleh malaikat Jibril, yang memperlihatkan berbagai pemandangan yang mengesankan dan penuh pelajaran. Di Masjid al-Aqsa, Nabi Muhammad saw memimpin shalat berjamaah bersama para Nabi terdahulu sebagai simbol persatuan umat Islam dengan para Nabi sebelumnya.
Mi'raj adalah kelanjutan dari Isra', yaitu perjalanan Nabi Muhammad saw dari Masjid al-Aqsa menuju langit yang paling tinggi, sampai akhirnya Nabi Muhammad saw berada di hadapan Allah swt. Perjalanan Mi'raj ini menunjukkan kedudukan Nabi Muhammad saw yang sangat istimewa. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad saw melihat berbagai pemandangan yang sangat menakjubkan, seperti surga, neraka, serta gambaran kehidupan akhirat yang penuh dengan pelajaran.
Di Mi'raj, Nabi Muhammad saw juga diberikan wahyu tentang kewajiban umat Islam untuk melaksanakan shalat lima waktu. Shalat ini menjadi ibadah yang sangat penting dalam Islam, sebagai sarana komunikasi langsung antara hamba dan Allah swt.
Komunikasi tersebut menjadi momentum penting bagi umat Islam untuk memperkuat keyakinan terhadap kehidupan akhirat. Perjalanan ini mengingatkan umat Islam akan hakikat kehidupan yang tidak hanya terbatas pada dunia ini, tetapi juga akan ada kehidupan setelah mati yang lebih kekal. Perjalanan Nabi Muhammad saw ini menunjukkan bahwa melalui ibadah yang tulus dan ikhlas, seseorang bisa mendekatkan diri kepada Allah swt.
Isra' Mi'raj juga memberikan pesan bahwa setiap umat Islam harus terus menjaga hubungan yang baik dengan Allah swt melalui shalat. Shalat yang diwajibkan dalam peristiwa Mi'raj menjadi tanda kedekatan seorang hamba dengan Tuhan-Nya, serta sebagai sarana untuk memperoleh ketenangan dan keberkahan dalam hidup.
Secara keseluruhan, Isra' Mi'raj bukan hanya sebuah peristiwa fisik yang menakjubkan, tetapi juga sarat dengan pesan-pesan spiritual yang mendalam, yang harus dihayati dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh setiap umat Islam. Perjalanan ini mengingatkan umat Islam akan pentingnya kedekatan dengan Allah, serta pengingat akan kehidupan akhirat yang lebih kekal.