
Ranting Muslimat NU Kresnomulyo saat melakukan ziarah ke makam para ulama, masyayikh, dan guru-guru, Selasa (25/2/2025). (Foto: Istimewa)
Dian Ramadhan
Penulis
Pringsewu, NU Online Lampung
Menjelang bulan suci Ramadhan, Muslimat NU Ranting Kresno Mulyo, Kecamatan Ambarawa, Pringsewu melaksanakan tradisi ziarah ke makam para ulama, masyayikh, dan guru-guru, Selasa (25/2/2025).
Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan cinta kepada para pendahulu. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahim, tetapi juga sarana memperkuat iman dan taqwa kepada Allah swt.
Ketua Ranting Muslimat NU Kresno Mulyo, Hj Munirotus Shofa menyampaikan pentingnya melestarikan kearifan lokal ini. Menurutnya ini adalah wujud cinta kepada para pendahulu.
“Kearifan lokal yang kita lestarikan ini adalah bentuk cinta kita kepada para ulama, masyayikh, dan guru-guru kita. Mati adalah kepastian. Semoga dengan ziarah yang kita laksanakan akan menambah iman dan taqwa kepada Allah swt,” tuturnya.
“Semoga wasilah bacaan Al-Qur’an, shalawat, istighfar, dan tahlil yang kita baca memberkahi umur kita, ilmu kita, anak-anak kita, dan rezeki kita. Aamiin,” imbuhnya.
Sementara Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pringsewu, H Muhammad Faizin mengajak umat Islam untuk terus merawat tradisi baik ini. Dalam konteks hukum Islam, jelasnya melakukan ziarah kubur pada waktu-waktu tertentu seperti menjelang bulan Ramadhan dihukumi sunnah.
Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitabnya Fatawa Fiqhiyah al-Kubra (2/24) yang artinya: “Beliau (Ibnu Hajar) ditanya tentang berziarah ke makam para wali pada waktu tertentu dengan melakukan perjalanan khusus ke makam mereka. Beliau menjawab, berziarah ke makam para wali adalah ibadah yang disunnahkan. Demikian pula perjalanan ke makam mereka.”
Selain itu, dalam sebuah hadits, jelasnya Rasulullah saw menjelaskan keutamaan ziarah kubur. Seorang Muslim yang menziarahi makam keluarganya seperti bapak, ibu, paman, bibi, dan saudara-saudaranya yang lain, maka ia akan memperoleh pahala sebesar pahala orang yang melaksanakan haji mabrur. Kelak, jika ia telah meninggal dunia, ia akan diziarahi oleh malaikat.
Selain ziarah ke makam para ulama, ia pun mengingatkan warga NU untuk juga menziarahi makam orang tuanya. Syekh Nawawi al-Bantani telah menjelaskan dalam Nihayatuz Zain tentang hikmah ziarah kubur orang tua.
“Disunnahkan untuk berziarah kubur, barang siapa yang menziarahi makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya,” pungkasnya.
Terpopuler
1
KH Saifuddin Zuhri dan KH Muhtar Ghozali Terpilih Jadi Rais dan Mudir JATMAN Lampung pada Muswil 2025
2
GP Ansor Way Kanan Gelar PKD, Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas Kader
3
Ketua PWNU Lampung: Santri Harus Siap Menanggung Pahitnya Belajar Demi Terangnya Masa Depan
4
Sosialisasi PIP dan Wawasan Kebangsaan, Fauzi Heri Ajak Masyarakat Amalkan Nilai Pancasila
5
Ketua PWNU Lampung: Thariqah Jadi Penyejuk dan Penuntun Umat dalam Menjawab Keresahan Zaman
6
Memaknai Doa Nabi Musa Minta Jodoh, KH Sujadi: Ciptakan Suasana Surgawi dalam Rumah Tangga
Terkini
Lihat Semua