• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Warta

Wakil Katib Syuriah PWNU Lampung, Andi Ali Akbar: Laki-Laki Jangan Sering Ucapkan Kalimat Talak

Wakil Katib Syuriah PWNU Lampung, Andi Ali Akbar:  Laki-Laki Jangan Sering Ucapkan Kalimat Talak
Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain, Jum’at (5/1/2024) malam di Pesantren Darusy Syafa’ah Lampung Tengah (Foto: Ahmad Syarief)
Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain, Jum’at (5/1/2024) malam di Pesantren Darusy Syafa’ah Lampung Tengah (Foto: Ahmad Syarief)

Lampung Tengah, NU Online Lampung 

Seorang suami tidak boleh sering mengucapkan talak kepada istri. Batas pengucapan talak hanya dua kali. Karena itu adakalanya ditahan, dan adakalanya dilepas. 

 

Demikian disampaikan oleh
Pengasuh Pondok Pesantren Darusy Syafa’ah, Kecamatan Kotagajah, Lampung Tengah, Provinsi Lampung Andi Ali Akbar dalam Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain, Jum’at (5/1/2024) malam. Kegiatan itu dilaksankan di Masjid Agung Ash Sulaha, Kotagajah.

 

Ngaji itu sendiri membedah QS Al-Baqarah ayat 229,  yang  menjelaskan tentang talak raj’i.  

 

“Istri dalam masa iddah atau talak raj'i tetap harus diberi nafkah. Tetap wajib zakat. Kemudian bila melakukan talak pada istri dalam masa haid itu haram atau talak bid’ah," kata Gus Andi, sapaan akrabnya.

 

Ia melanjutkan, jika harus terjadi perceraian, maka harus dilakukan dengan cara yang baik. Jika sudah melakukan talak, si suami tidak boleh meminta uang atau imbalan, kecuali ada konflik yang sampai melanggar hukum-hukum Allah swt," ujarnya. 

 

Wakil Katib Syuriyah PWNU Lampung ini menjelaskan, jika dalam keluarga, suami sudah tidak bisa menegakkan hukum atau aturan-aturan Allah,  maka istri boleh meminta cerai dan memberi tebusan kepada si suami tersebut. Jumlah tebusan sesuai dengan kesepakatan.

 

“Pada zaman jahiliah dahulu perempuan hanya untuk dipermainkan oleh laki-laki. Hari ini dicerai, besok dirujuk, besok dicerai, besok di rujuk begitu seterusnya. Masyarakat jahiliah mentalak perempuan sampai 1000 kali, maka dalam Islam diperbolehkan hanya dua kali,” katanya.

 

Gus Andi mengungkapkan,  
akan datang suatu masa seorang laki-laki yang rusaknya gara-gara istri, anak, dan lain-lain, yakni gara-gara kefakiran. Akibat faktor ekonomi tuntutan istri atau keluarga si suami nekad melakukan hal-hal yang dilarang agama, seperti mencuri, merampok, korupsi, dan lain-lain. "kita jangan seperti itu, oleh karena itu suami dan istri harus sabar,” tuturnya.  

 

Alumni Pondok Pesantren Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur ini menambahkan, janganlah kita semua melewati batas kemampuan. Kta selaku manusia di muka bumi  ini jangan keluar dari aturan, dan jangan menempatkan sesuatu yang tidak tepat sasaran.

 

“Imam Ghazali pernah menyatakan bahwa di dalam rumah ada setan bernama Gasim. Maka setiap masuk rumah, kita dianjurkan membaca surat Al Ikhlas 3 kali, supaya terhindar dari bencana marah-marah, suami dengan istri atau anggota keluarga,” paparnya. 


(Akhmad Syarief Kurniawan)


Warta Terbaru