• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Warta

Urusan NU Memenangkan Indonesia, Bukan Capres

Urusan NU Memenangkan Indonesia, Bukan Capres
Mustasyar PBNU, KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus saat hadir pada Konferensi Besar (Konbes) dan Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (29/1/2024). (Foto: dok. PBNU)
Mustasyar PBNU, KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus saat hadir pada Konferensi Besar (Konbes) dan Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (29/1/2024). (Foto: dok. PBNU)

Bantul, NU Online Lampung

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus menegaskan bahwa tugas Nahdlatul Ulama adalah terus memperbaiki kinerja organisasi dan berupaya memenangkan Indonesia.


 "Urusannya NU itu memperbaiki kinerja memenangkan Indonesia, bukan memenangkan capres," kata Gus Mus saat memberikan taushiyah dalam pembukaan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama dan Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (29/1/2024).


Gus Mus, sapaan akrabnya, mengaku awalnya ketar-ketir saat Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan sambutan. Gus Mus khawatir pidato mereka menyinggung soal pilpres. Namun, kekhawatirannya itu tidak terjadi.


 "Saya ini sudah ketir-ketir. Ketika ketua umum pidato, Rais Aam pidato, jangan-jangan nyinggung pilpres. Begitu nyebut pilpres, saya keluar. Itu bukan urusannya NU," tegasnya. “Untungnya tidak,” kata Gus Mus disambut tawa hadirin.


Dalam kesempatan tersebut, Gus Mus juga didapuk untuk memimpin doa. Ia melangitkan harapan Indonesia beserta bangsanya dan NU bersama warganya dirahmati Allah swt. "Mudah-mudahan Allah merahmati Indonesia, Allah merahmati NU, Allah merahmati warga NU, Allah merahmati bangsa Indonesia," harap Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu. 


Konbes dan Halaqah Nasional itu sendiri merupakan rangkaian peringatan hari lahir (harlah) Ke-101 NU yang di pusatkan di Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta. Halaqah Nasional yang bertajuk Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama merupakan upaya lanjutan dari halaqah fiqih peradaban yang telah dilaksanakan di lebih dari 400 titik selama dua tahun terakhir. 


Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa NU harus berperan nyata, tidak bekerja seperti mengejar layangan putus yang hanya ikut beramai-ramai tanpa mendapatkan hasil.


Kita harus memacu kinerja untuk mengawal kemenangan Indonesia karena di tengah tantangan sejarah berskala peradaban ini Indonesia harus menang supaya kita semua tetap berdaulat," katanya.


Sementara Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengingatkan agar pengurus NU dapat mendengar dan menaati keputusan organisasi.

 
"Oleh karena itu di beberapa tempat saya sampaikan, ismau athiu. Sampaikan sam'an wa tho'atan karena itu pun sangat dipesankan Rasulullah saw," katanya.


Warta Terbaru