Warta

Tanam 10.250 Pohon Matoa di Lampung, Kemenag Tegaskan Komitmen Ekoteologi Nasional

Selasa, 22 April 2025 | 13:58 WIB

Tanam 10.250 Pohon Matoa di Lampung, Kemenag Tegaskan Komitmen Ekoteologi Nasional

Kemenag Lampung dan stakeholder terkait saat melakukan penanaman pohon matoa di MAN 1 Bandar Lampung, Selasa (22/4/2025). (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung 

Sebanyak 10.250 pohon matoa ditanam serentak di seluruh wilayah Provinsi Lampung, Selasa (22/4/2025), sebagai bagian dari Gerakan Nasional Penanaman Satu Juta Pohon Matoa. 

 

Inisiatif ini dilakukan oleh Kementerian Agama RI sebagai bagian dari gerakan ekoteologi nasional dan dimaknai sebagai aksi kolektif lintas iman untuk menyelamatkan lingkungan.

 

Penanaman di tingkat provinsi dipusatkan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bandar Lampung, melibatkan siswa, guru, tokoh lintas agama, serta perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). 

 

Secara serentak, kegiatan juga berlangsung di kabupaten/kota dengan lokasi penanaman tersebar di lingkungan madrasah, pesantren, rumah ibadah berbagai agama, serta ruang terbuka milik komunitas keagamaan.

 

“Target penanaman di Lampung sebanyak 10.250 pohon matoa. Hari ini dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Lampung, sebagai wujud nyata dukungan terhadap pelestarian lingkungan hidup,” ujar Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Y Ruchyansyah, saat membacakan sambutan Gubernur Lampung.

 

Program ini merupakan kontribusi nyata daerah dalam mendukung Asta Cita Presiden, khususnya agenda penguatan harmoni antara manusia dan alam. 

 

“Menjaga bumi adalah ajaran semua agama. Islam melarang kerusakan, sementara tradisi lain mengajarkan bahwa bumi adalah ibu, rumah, dan anugerah Tuhan,” ungkapnya.

 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung, Erwinto menegaskan, gerakan ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum kebangkitan kesadaran kolektif. 

 

“Alhamdulillah, hari ini dari Lampung kita kirim pesan hijau untuk dunia. Dari Sai Bumi Ruwa Jurai, kita nyatakan bahwa Indonesia tidak tinggal diam,” ujarnya.

 

Ia menyampaikan, pengadaan bibit dilakukan secara mandiri oleh satuan kerja di lingkungan Kemenag Lampung. Meski sempat mengalami kendala distribusi akibat keterbatasan stok hingga ke provinsi tetangga, penanaman akan terus dilanjutkan secara bertahap.

 

“Kolaborasi lintas sektor ini menjadi bukti pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Menanam pohon bukan hanya tindakan ekologis, tapi juga spiritual, bentuk ibadah yang menyatu dengan cinta tanah air,” tuturnya.

 

Erwinto juga menyampaikan harapan gubernur agar penanaman ini tidak berhenti pada simbolisme, tetapi mendorong pertumbuhan indeks tutupan lahan di Lampung, sekaligus memperkuat harmoni antara manusia, alam, dan nilai-nilai keagamaan.

 

Acara ditutup dengan penanaman secara simbolis pohon matoa oleh Gubernur lampung diwakili Kadis Kehutanan Provinsi Lampung, Plt Kakanwil, Forkopimda Provinsi Lampung, Ormas Lintas Keagamaan, BAZNAS, BWI, dan Loka Diklat Keagamaan di halaman MAN 1 Bandar Lampung.