Bandar Lampung, NU Online Lampung
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung akan menyelenggarakan musyawarah kerja wilayah (Mukerwil) pada Sabtu-Ahad, 29-30 Oktober 2022 mendatang. Mukerwil dilaksanakan untuk mempersiapkan Konferensi Wilayah (Konferwil) karena akan segera selesainya masa kepengurusan PWNU masa khidmah 2018-2023.
Ketua Panitia Pengarah Mukerwil, Prof Alamsyah mengatakan, untuk memperkuat pelaksanaan konferwil, maka perlu diadakannya mukerwil terlebih dahulu. “Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka mukerwil-lah yang menjadi dasar pijakan pelaksanaan konferwil mendatang,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan panitia telah melaksanakan dan mempersiapkan berbagai hal, seperti materi yang akan dibahas pada mukerwil nanti. "Diantaranya menyiapkan aturan untuk menghindari money politic agar terciptanya konferwil yang aman, bebas, dan bermartabat. Maka panitia juga akan mencari hasil bahtsul masail mengenai hal tersebut,” ungkapnya.
Prof Alamsyah meminta agar semua lembaga ataupun badan otonom juga mempersiapkan laporan kerja sejak awal kepengurusan. Laporan itu penting sebagai bahan laporan pertanggungjawaban PWNU masa khidmah 2018-2023.
Sementara Wakil Ketua PWNU Lampung, Khaidir Bujung mengatakan, untuk menghindari money politic maka perlu adanya pakta integritas baik yang dilakukan oleh calon ketua ataupun peserta. “Peserta juga harus menandatangani pakta integritas yaitu siap untuk tidak menerima uang pemberian dari calon ketua PWNU,” ujarnya.
Menurutnya, setelah itu nanti disesuaikan dengan tata tertib, peraturan perkumpulan NU, dan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD ART) terbaru.
Ketua Panitia Pelaksana Mukerwil, Teguh Wibowo mengatakan, pelaksanaan mukerwil ini rencananya akan diikuti oleh sekitar 150 peserta, mulai dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), PWNU, lembaga, Banom, dan lainnya.
Dia menjelaskan, kegiatan akan dibuka pada siang menjelang sore hari pada 29 Oktober, dan ditutup pada siang hari 30 Oktober. “Mukerwil akan diisi oleh beberapa sidang komisi, dan juga narasumber dari PBNU,” katanya.
(Dian Ramadhan)
