• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 29 April 2024

Warta

Relevansi Mabadi Khaira Ummah dan Peran Guru menurut Ketua PWNU Lampung

Relevansi Mabadi Khaira Ummah dan Peran Guru menurut Ketua PWNU Lampung
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, H Puji Raharjo dalam Pendidikan Kader Guru Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan oleh PW Pergunu Lampung di Bandarlampung pada Ahad (24/12/2023). (Foto: Istimewa)
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, H Puji Raharjo dalam Pendidikan Kader Guru Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan oleh PW Pergunu Lampung di Bandarlampung pada Ahad (24/12/2023). (Foto: Istimewa)

Bandarlampung, NU Online Lampung

Mabadi Khaira Ummah, atau yang biasa disebut sebagai prinsip dasar (fondasi) menuju khaira ummah (umat terbaik) sudah dicanangkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sejak berstatus HBNO (Himpunan Besar Nahdlatul Oelama). Fondasi ini tertuang secara tegas lewat Keputusan Munas Alim Ulama di Lampung Nomor 04/Munas/1992 tentang Mabadi’ Khaira Ummah.


Mabadi Khaira Ummah ini meliputi 5 hal yakni As-Shidqu (kejujuran), Al-Amanah wal Wafa bil Ahdi (kepercayaan dan kesetiaan pada janji), Al-Adalah (keadilan), At-Ta’awun (kerjasama), dan Al-Istiqamah (keteguhan). Lima prinsip inilah yang menjadi dasar bagi Nahdlatul Ulama untuk mewujudkan umat terbaik.


Lima hal ini dipesankan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, H Puji Raharjo kepada para guru Nahdlatul Ulama yang menjadi peserta Pendidikan Kader Guru Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan oleh PW Pergunu Lampung di Bandarlampung pada Ahad (24/12/2023).


"Sebagai pendidik, Guru NU memiliki peran vital dalam membentuk karakter siswa. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk menerapkan dan mencontohkan prinsip-prinsip Mabadi Khaira Ummah dalam pengajaran mereka," tegasnya. 


Ia juga menekankan bahwa kejujuran dan kepercayaan adalah kunci dalam membangun hubungan yang baik dengan siswa. Sementara keadilan dan kerjasama penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dan produktif. Penerapan prinsip-prinsip ini pun tidak hanya penting di lingkungan sekolah, tapi juga dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.


Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung ini juga menyerukan kepada para guru untuk aktif dalam mengamalkan dan menyebarkan nilai-nilai Mabadi Khaira Ummah di tengah-tengah masyarakat. "Melalui pendidikan yang berakar pada nilai-nilai Aswaja dan Mabadi Khaira Ummah, kita dapat menghasilkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga memiliki integritas moral dan spiritual yang tinggi," katanya.


Selain keterkaitan Mabadi Khaira Ummah dengan dunia pendidikan, ia juga mengajak para guru NU untuk mengaplikasikan prinsip ini dalam pemberdayaan ekonomi generasi muda. Guru harus mampu memotivasi siswa untuk berkarya di masa depan guna meraih kemandirian ekonomi berdasarkan asas jujur, ulet, dan menggunakan prinsip kerjasama


Terlebih di era modern saat ini, bukan kompetisi yang diperlukan dalam peningkatan ekonomi, namun kolaborasi lah yang mampu mendorong keberhasilan dalam bidang ekonomi. “Mari dorong anak didik kita untuk kuat dan mandiri dalam ekonomi dengan prinsip-prinsip yang telah dirumuskan oleh NU,” ajaknya.
 

Lebih luas lagi, warga NU harus menerapkan nilai-nilai Mabadi Khaira Ummah dalam pengembangan ekonomi umat. Ini termasuk pendekatan kejujuran dalam bisnis, menjaga kepercayaan dan janji, menerapkan keadilan dalam transaksi, serta mempromosikan kerjasama dan keteguhan dalam menghadapi tantangan ekonomi.


"Peran Guru NU sangat krusial dalam menyebarkan prinsip-prinsip ini tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Guru NU berada di garis depan pendidikan dan  memiliki tanggung jawab untuk membentuk karakter siswa yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan ekonomi," ungkapnya.


Pendidikan kader ini sendiri merupakan bagian dari upaya Pergunu Lampung untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kepemimpinan di lingkungan Nahdlatul Ulama. Selain itu, pendidikan ini diharapkan memperkuat identitas dan karakter umat yang sesuai dengan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). 


Acara ini diikuti 72 kader guru Nahdlatul Ulama se-Lampung dan digelar selama 3 hari mulai 22-24 Desember 2023 di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Lampung .


Warta Terbaru