Warta

Pimpinan PSK Pringsewu Jelaskan 3 Ciri Orang Bertakwa

Ahad, 13 April 2025 | 03:04 WIB

Pimpinan PSK Pringsewu Jelaskan 3 Ciri Orang Bertakwa

Dzikir dan shalawat yang digelar oleh Yayasan Al Ma’ruf Margodadi, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus, Sabtu (12/4/2025). (Foto: Istimewa)

Pringsewu, NU Online Lampung

Pimpinan Majelis Persatuan Santri Kalong (PSK) Kabupaten Pringsewu, Gus Amir Ma’ruf Ridwan, menjelaskan tiga ciri utama orang yang bertakwa sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, surat Ali Imran ayat 133–134. 

 

Penjelasan tersebut ia sampaikan saat memberikan mau‘izhah hasanah dalam kegiatan dzikir dan shalawat yang diselenggarakan oleh Yayasan Al Ma’ruf Margodadi, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus, pada Sabtu (12/4/2025).

 

Gus Amir menguraikan bahwa tiga ciri orang bertakwa menurut ayat tersebut adalah pertama senantiasa berinfak, baik dalam keadaan lapang maupun sempit, kedua mampu menahan amarah, dan ketiga memaafkan kesalahan orang lain.

 

“Orang yang bertakwa tidak menunggu kaya untuk bersedekah. Mereka tetap berinfak meskipun dalam kondisi sulit, karena sadar bahwa harta hanyalah titipan Allah,” jelasnya.

 

Ketakwaan mereka membuatnya dermawan di segala situasi, karena yakin bahwa Allah akan mengganti dan melipatgandakan pahala.

 

Selanjutnya, orang bertakwa mampu mengendalikan emosinya. Saat marah, ia tidak meluapkannya secara sembarangan. Ini menunjukkan kedewasaan spiritual dan akhlak mulia. Mereka tidak membalas dengan kemarahan, melainkan memilih kesabaran dan ketenangan.

 

Orang bertakwa juga memaafkan kesalahan orang lain. Meskipun disakiti, orang bertakwa tidak menyimpan dendam, tapi memilih untuk memaafkan demi meraih keridhaan Allah. Sikap ini menjadikan hidupnya lebih tenang dan damai.

 

“Ketiga ciri ini sangat relevan dengan nilai-nilai yang kita latih selama bulan Ramadhan. Puasa merupakan ibadah vertikal yang menghapus dosa kepada Allah, dan zakat adalah bentuk solidaritas sosial yang membersihkan harta sekaligus menghapus dosa kepada sesama,” jelas Wakil Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Pringsewu ini.

 

“Momen Idul Fitri menjadi penyempurna, karena kita saling memaafkan dan menghindari amarah, sehingga dosa horizontal pun dihapus,” imbuhnya.

 

Acara ini menandai pembukaan rutinan Majelis Dzikir Yayasan Al Ma’ruf yang digelar setiap selapanan. Kepala Madrasah Aliyah Al Ma’ruf Margodadi, Muhammad Gufron menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk ikhtiar spiritual agar Yayasan Al Ma’ruf terus diberi keberkahan dan mampu mencetak generasi unggul.

 

Yayasan Al Ma’ruf sendiri menaungi lembaga pendidikan dari jenjang TK hingga MA. Lembaga ini didirikan oleh para tokoh Desa Margodadi yang diprakarsai oleh almarhum KH Ma’ruf. Kini, yayasan ini menjadi salah satu yang favorit dan berprestasi di Kabupaten Tanggamus.

 

Sementara itu, alumni pertama Madrasah Aliyah Al Ma’ruf Margodadi, H Muhammad Faizin mengungkapkan rasa syukurnya menjadi bagian dari lembaga tersebut.

 

“Saya merasakan banyak keberkahan sebagai alumni. Dulu ketika saya menjadi siswa, kondisinya sangat sederhana, namun sekarang perkembangan MA Al Ma’ruf luar biasa,” harapnya.

 

“Ini harus terus dijaga dengan prinsip al-muhafazhatuala al-qadimis shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah yaitu merawat tradisi, merespons modernisasi,” ujar Ketua PCNU Kabupaten Pringsewu ini.