Warta

PMII UIM Lampung Selatan Gelar Mapaba Perdana, Fokus Tingkatkan Kualitas Keilmuan

Selasa, 13 Mei 2025 | 08:06 WIB

PMII UIM Lampung Selatan Gelar Mapaba Perdana, Fokus Tingkatkan Kualitas Keilmuan

PMII Komisariat Universitas Indonesia Mandiri saat menggelar Mapaba di Aula MWCNU Penengahan, Ahad (11/5/2025). (Foto: Istimewa)

Lampung Selatan, NU Online Lampung 

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Indonesia Mandiri (UIM) melaksanakan Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) di Aula Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel), Ahad (11/5/2025).

 

Agenda masa penerimaan anggota baru tersebut mengusung tema, Terbentuknya Militansi Kader sebagai Inisiator Perubahan yang Bersikap Kritis dan Progresif.

 

Turut hadir pada kegiatan itu, Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII sekaligus Anggota DPRD Lampung Selatan Yudi Suprayoga, Ketua IKA PMII Lamsel Hargito, PC PMII dan Kopri Lamsel, dan alumni PMII.

 

Ketua Komisariat Persiapan PMII UIM, Sahrul Aziz mengatakan kegiatan ini adalah yang pertama sejak organisasi dengan warna bendera biru kuning ini berdiri di kampus Universitas Indonesia Mandiri.

 

"Sangat mengapresiasi atas kerja keras pengurus sehingga kegiatan tersebut dapat terlaksanakan dengan sukses," ujarnya.

 

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada alumni yang telah hadir, kemudian seluruh pengurus komisariat se-Lamsel yang juga ikut serta membantu, terkhusus PMII UIM yang telah berjuang mensukseskan hajat tersebut.

 

"Saya sangat menyadari bahwa suksesnya hajat tersebut tidak hanya datang dari saya seorang, melainkan terdapat juga keterlibatan sahabat seperjuangan, hingga keluarga besar PMII di Lampung Selatan," tuturnya.

 

Sahrul juga menjelaskan, agenda itu bukan sekadar kegiatan penerimaan anggota baru saja, tetapi juga sebagai ruang terbentuknya kesadaran dan militansi kader. 

 

"Hal itu sebagai militansi kader pelopor perubahan dalam segala hal. Baik terhadap konteks kapasitas intelektual kritis, hingga konteks keagamaan dan kemanusiaan," katanya.

 

Ia meyakini dengan terlaksananya sarana tersebut, akan terlahirnya kader yang tidak hanya bergerak, tetapi juga berpikir kritis terhadap realitas, ini adalah awal dari perjalanan menuju transformasi diri terhadap masyarakat.