• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Warta

Pesan Keramat Kiai Muhtar Sya'roni Saat Reuni Kamilah

Pesan Keramat Kiai Muhtar Sya'roni Saat Reuni Kamilah
Reuni Kamilah di Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur
Reuni Kamilah di Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur

Lampung Timur, NU Online Lampung
Kebangkitan Alumni Miftahul Falah (Kamilah) melaksanakan pertemuan atau reuni dengan diisi oleh penceramah pendiri dan pengasuh Pesantren Miftahul Falah Assya'roniyah, KH Muhtar Sya'roni Ma'sum di Kediaman Ustadz Abdul Ghofar, Desa Sidorejo, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, Senin (14/3/2022). Dalam kesempatan reuni Kamilah ini, Kiai Sya'roni memberikan pesan keramatnya kepada para jamaah.


Dalam mauizhotul hasanah (pemaparan nasihat rohani), KH Muhtar Syaroni Ma'sum mengutip hadits, adzomunnasi haqqan ala marati zaujuha, adzomunnasi haqqan ala rajuli ummuhu. Yang artinya paling agungnya hak seorang istri adalah kepada suami. Sementara hak paling agung bagi seseorang suami adalah kepada ibunya. 

 

Menjadi suami jangan takut sama istri jika ingin berkunjung atau memberi sesuatu pada sang ibu. Istri pun harus memahami dan memberikan kebebasan pada suami. Karena hal ini sering terjadi di tengah-tengah masyarakat.


Dadi bojo seng penak diopeni, sabar, neriman. Menjadi pasangan yang mudah diurus, pribadi yang sabar, dan tidak banyak permintaan,” ujarnya. 


Lebih lanjut ia mengatakan menjadi suami sebagai kepala rumah tangga itu harus menjadi teladan dan pengayom bagi keluarga. 


Kiai Sya'roni juga berpesan kepada para alumni agar solid dan kompak dalam menjaga silaturahim. Ayo seng podo semangat lek ngurip-ngurip Kamilah, mergo iki podo karo ngurip-ngurip Agomo. Lek ngurip-ngurip Agomo iku dalan marang suwargo


“Artinya, mari semangat untuk menggerakkan Kamilah, karena sama dengan menghidupkan Agama. Menghidupkan agama itu jalan menuju surga,” ungkapnya.


Pendiri Pesantren Miftahul Falah ini menjelaskan kepada para alumni hadits Nabi Muhammad saw, tentang peristiwa saat Nabi melaksanakan perjalanan Isra' Mi'raj. Allah swt, memerintahkan Nabi saw, untuk memuliakan tiga orang, yakni pertama, orang Alim (berilmu).


Kedua yaitu orang tua, (ada tiga jenis orang tua yakni orang tua jasmani yang melahirkan, orang tua rohani atau guru, dan terakhir yaitu mertua). Ketiga yaitu hamilul Qur'an yang bermakna orang yang menghafal dan mengamalkan Al-Qur'an dalam kehidupannya,” paparnya.


Menurutnya, seorang murid harus rajin menjaga silaturahim dengan guru, agar memiliki jiwa ikhlas, sehingga ibadah menjadi ringan. Jangan lupa juga untuk mengirim doa dan Al-Fatihah kepada guru setiap bakda shalat maktubah (fardlu lima waktu).


Kemudian alumni juga harus memondokkan ke Pesantren yang NU, agar tidak menyimpang dari sanad dan ajaran ulama Nusantara yang sampai ke KH Hasyim Asy'ari pendiri NU. 


Sementara Koordinator Alumni zona Sekampung Udik, Ustadz Nuril Huda menyampaikan, ucapan terima kasih atas kehadiran segenap alumni, para tamu undangan baik jajaran pengurus pusat Kamilah terkhusus kepada Kiai Muhtar Sya'roni Ma'sum. 


“Semoga pertemuan ini menjadi wasilah ke depan para alumni dapat semakin kompak dan solid. Rencana agenda tahunan ini akan dilaksanakan setiap bulan Sya'ban semoga bisa istiqamah,” ungkapnya.


Reuni Kamilah ini mengusung tema, ngalap (mencari) berkah Masyayikh dan Silaturahim Alumni Pesantren Miftahul Falah.


Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Gus Bahrul Ulum, Gus Nasrullah Sukadana, Rais dan jajaran Pembina Kamilah Pusat H Mujiran Dz, Ustadz Imam Muhtarom, Ustadz Saipudin, Ketua Umum Kamilah Rifai Aly, serta tokoh agama setempat.

(Dian Ramadhan)


Warta Terbaru