• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 28 Maret 2024

Warta

PBNU Imbau Nahdliyin Gelar Shalat Ghaib Belasungkawa Gempa Cianjur

PBNU Imbau Nahdliyin Gelar Shalat Ghaib Belasungkawa Gempa Cianjur
Salah satu bangunan roboh akibat gempa Cianjur (Foto: BPBD Cianjur)
Salah satu bangunan roboh akibat gempa Cianjur (Foto: BPBD Cianjur)

Jakarta, NU Online Lampung

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) serta Nahdliyin untuk menyelenggarakan shalat Ghaib dan tahlil atas terjadinya bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, 21 November lalu. 


Imbauan tersebut disampaikan melalui surat yang dikeluarkan oleh PBNU, ditandatangani Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal, Kamis (24/11/2022). 


“PWNU, PCNU, dan PCINU agar menyelenggarakan shalat Ghaib dan tahlil setelah pelaksanaan shalat Jumat bersama seluruh warga Nahdlatul Ulama di wilayahnya masing-masing,” kata Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.


Shalat Ghaib dan tahlil tersebut ditujukan atas wafatnya tokoh Nahdlatul Ulama yaitu Rais Syuriyah PBNU KH Abun Bunyamin Ruchiyat dan Pengurus Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU H Budi Syahbudin, serta 272 korban meninggal gempa bumi di Kabupaten Cianjur. 


Sebagaimana diketahui sebelumnya gempa bumi dengan magnitudo 5,6 terjadi di Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mewaspadai bencana lanjutan berupa tanah longsor dan banjir bandang usai gempa bumi tersebut.


Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan imbauan ini dikhususkan bagi masyarakat Cianjur yang bermukim di daerah lereng-lereng perbukitan dan di lembah atau bantaran sungai.


“Besar kemungkinan lereng-lereng perbukitan di Cianjur menjadi rapuh usai terjadinya gempa bumi. Hal ini dapat semakin diperparah dengan tingginya intensitas hujan yang berpotensi mengguyur Cianjur,” ujarnya


Menurutnya lereng-lereng yang rapuh ini ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang dengan membawa material runtuhan lereng. Jadi masyarakat dan pemerintah setempat juga perlu mewaspadai adanya kolateral hazard atau bahaya ikutan usai gempa kemarin.


Dwikorita menyampaikan, banyaknya korban jiwa dalam peristiwa gempa Cianjur akibat tertimpa bangunan yang tidak mampu menahan guncangan gempa. Sebagai informasi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengonfirmasikan 326 luka-luka akibat gempa Cianjur.

(Dian Ramadhan)
   
 


Warta Terbaru