Bayi Tanpa Identitas Ditemukan di Seputih Banyak, Wakil Gubernur Lampung Beri Nama
Selasa, 1 Juli 2025 | 18:43 WIB
Lampung Tengah, NU Online Lampung
Suasana dini hari yang tenang di Kampung Sri Basuki, Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah mendadak berubah ketika suara tangis bayi memecah kesunyian.
Seorang bayi perempuan ditemukan tergeletak di atas kursi sebuah warung makan sederhana pada Jumat (20/6/2025) dini hari.
Bayi mungil tersebut hanya dibalut handuk merah, menggigil kedinginan tanpa identitas. Ia diduga baru dilahirkan dan ditinggalkan oleh seseorang yang belum diketahui.
Widia Ningsih, pemilik warung, adalah orang pertama yang menemukan bayi tersebut. Ia mengaku mendengar suara tangisan saat hendak ke kamar mandi.
“Saya langsung membawa bayi itu masuk dan meminta bantuan warga serta aparat desa,” ungkapnya.
Tak lama kemudian, aparat kepolisian tiba dan membawa bayi tersebut ke Puskesmas Seputih Banyak untuk mendapatkan perawatan awal. Setelah dirujuk, bayi kemudian dipindahkan ke ruang Perinatologi RSUD Abdul Moeloek (RSUDAM), Bandar Lampung, untuk perawatan lanjutan.
Kisah bayi tanpa nama ini menyentuh banyak hati, termasuk Wakil Gubernur Lampung sekaligus Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Lampung, Jihan Nurlela. Dalam kunjungannya ke RSUDAM, ia dengan penuh kasih menamai bayi tersebut Hana Aisyah Qaisarah.
“Dengan senang hati dan penuh doa, saya berikan nama Hana Aisyah Qaisarah. Semoga Hana tumbuh menjadi perempuan tangguh, membawa keberkahan, dan menjadi sumber kebahagiaan bagi banyak orang,” tulis Jihan di akun Instagram resminya.
Sebagai Ketua LKKS, ia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus memberikan perlindungan sosial terhadap anak-anak yang kehilangan pengasuhan.
“Kami pastikan Hana dalam pengawalan negara dan lembaga sosial. Setelah kondisinya stabil, seluruh proses akan dikawal oleh Dinas Sosial sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKB DPRD Lampung, Fatikhatul Khoiriah, menyampaikan keprihatinannya terhadap peristiwa ini dan mengajak semua pihak untuk menjadikan kasus Hana sebagai cermin evaluasi sosial.
“Peristiwa ini menyentuh nurani kita semua. Ini bukan hanya soal bayi yang ditinggalkan, tapi juga cermin dari situasi sosial yang harus kita benahi bersama. Perempuan dalam tekanan atau keterbatasan harus mendapat dukungan, bukan penghakiman,” ujarnya.
Khoir mengatakan, negara dan masyarakat perlu lebih aktif menciptakan sistem perlindungan yang bukan hanya bersifat reaktif, tetapi juga pencegahan.
“Kita punya tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap anak lahir dengan hak yang sama, hak atas kasih sayang, perlindungan, dan masa depan,” ungkapnya.
Khoir sendiri dikenal luas sebagai pegiat isu perempuan dan demokrasi, serta pernah menjabat Ketua Bawaslu Provinsi Lampung.
Kapolsek Seputih Banyak, Iptu Hairil Rizal, menjelaskan bayi yang ditemukan memiliki berat sekitar 1,8 kg dan panjang 45 cm. Saat ini kondisinya stabil dan dalam pengawasan tenaga medis.
“Kami masih melakukan penyelidikan terhadap pihak yang diduga bertanggung jawab atas penelantaran bayi ini. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan,” ujarnya.
Terpopuler
1
Amalan dan Doa Rabu Wekasan, 20 Agustus 2025
2
Dianjurkan Menulis 7 Ayat saat Rabu Wekasan
3
Membaca Surat Yasin pada Malam Rabu Wekasan, Ini Hukumnya
4
Resmikan Majelis Dzikir Al Bustomiyah, Ketua PCNU Pringsewu: Tarekat Penting di Era Kesenangan Semu
5
Presiden Prabowo Sebut Butuh Kritik dan Koreksi, tapi Rakyat Masih Mengalami Kriminalisasi
6
Makna Kemerdekaan Ke-80 RI menurut Para Tokoh Agama di Pringsewu
Terkini
Lihat Semua