• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Warta

Moderasi Beragama Mampu Jadi Wasilah Pemersatu Bangsa

Moderasi Beragama Mampu Jadi Wasilah Pemersatu Bangsa
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pringsewu, Lampung Ahmad Rifa'i
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pringsewu, Lampung Ahmad Rifa'i

Palembang, NU Online
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pringsewu, Lampung Ahmad Rifa'i menegaskan bahwa sikap moderat dalam beragama dari setiap pemeluk agama mampu mewujudkan kehidupan yang harmonis dalam berbangsa dan bernegara. Oleh karena, moderasi beragama harus terus digaungkan dan diimplementasikan untuk mempersatukan umat dalam keragaman.


"Moderasi agama penting terus digaungkan di tengah masyarakat karena bisa menjadi wasilah pemersatu bangsa," tegasnya saat pemaparan Aksi Perubahan dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan IX yang berjudul Implementasi Moderasi Beragama Berhidmat untuk Umat Pemersatu dalam Keberagamandi Palembang, Rabu (22/6/22).


Ia yakin bahwa moderasi beragama bisa menjadi solusi dalam mencegah radikalisme dan intoleransi yang akhir-akhir ini muncul. Dalam hal ini, Kementerian Agama sendiri telah menjadikan moderasi beragama sebagai program prioritas untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang sejuk dan damai.


Hal ini senada dengan pernyataan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Puji Raharjo yang juga menjadi mentor dalam kegiatan tersebut. Program moderasi beragama harus terus diperkuat dengan partisipasi aktif seluruh ASN Kementerian Agama mulai dari pegawai, penyuluh agama, dan guru madrasah.


Ia mendukung langkah-langkah Kementerian Agama Kabupaten Pringsewu yang telah berupaya membumikan moderasi agama melalui berbagai kegiatan. Di antaranya adalah dengan kegiatan mandatori implementasi moderasi beragama sampai di tingkat Provinsi Lampung. Ia berharap juga langkah seperti ini dapat diimplementasikan di tingkat nasional.


"Saya kira ini gagasan yang sangat bagus, mudah-mudahan sampai dan bisa kami implementasikan dan menjadi level nasional," harapnya.


Untuk diketahui, moderasi beragama sendiri merupakan ikhtiar Kementerian Agama yang tidak hanya dilakukan di dalam negeri saja. Program ini pun sudah ditawarkan kepada dunia Islam sebagai solusi membendung ektremisme dan terorisme. Di antaranya melalui Konferensi Internasional yang diselenggarakan oleh The World Muslim Communities Council (al-Majlis al-‘Alami li al-Mujtama’at al-Muslimah) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE), pada 8 - 9 Mei 2022 lalu.


Kementerian Agama juga sudah membuat empat indikator penting dalam moderasi beragama, salah satunya adalah bersikap toleran terhadap keragaman, komitmen kebangsaan, anti-kekerasan, dan ramah terhadap budaya lokal. (Muhammad Faizin)


Editor:

Warta Terbaru