• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Warta

Menag: Dua Hal Jadi Perhatian dalam Gerakan Keluarga Maslahah Nahdlatul Ulama

Menag: Dua Hal Jadi Perhatian dalam Gerakan Keluarga Maslahah Nahdlatul Ulama
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Prof Kamarudin Amin pada pelantikan PWNU dan peluncuran GKMNU Lampung di Hotel Grand Mercure, Rabu (24/1/2024). (Foto: Miftahussurur/TVNU)
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Prof Kamarudin Amin pada pelantikan PWNU dan peluncuran GKMNU Lampung di Hotel Grand Mercure, Rabu (24/1/2024). (Foto: Miftahussurur/TVNU)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Keluarga Maslahah adalah konsep untuk mewujudkan keluarga yang bahagia, sejahtera, dan taat kepada ajaran agama berdasarkan Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah. Keluarga maslahah merupakan cita-cita setiap orang atau kelompok, khususnya kaum muslimin untuk kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat.

 

Demikian disampaikan oleh Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas saat peluncuran Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) Provinsi Lampung, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam, Prof Kamaruddin Amin, di Hotel Grand Mercure, Bandar Lampung, Rabu (24/1/2024).

 

Menurut Menag, ada dua hal yang harus jadi perhatian bersama seluruh keluarga dalam GKMNU. “Pertama, keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan primer (pokok) secara lahiriyah baik sandang, pangan, dan papan, atau keluarga yang mampu membebaskan dari masalah kemiskinan dan penyakit jasmani. Kedua, keluarga yang dapat memelihara kebutuhan secara batin, yaitu mencegah dari kemiskinan akidah (iman), rasa takut, stres, dan penyakit-penyakit batin lainnya,” katanya.

 

Ia menjelaskan, GKMNU adalah gerakan yang berusaha terpenuhinya kebutuhan lahir dan batin, mencakup tersedianya gizi bagi ibu hamil, melahirkan dan menyusui sehingga dia dan anaknya sehat, menjaga keselamatan jiwa, kesehatan jasmani, dan pendidikan bagi anak dan menjamin keselamatan agama orang tua.

 

“GKMNU merupakan usaha bagaimana membina suami-istri shaleh yang jadi teladan (uswatun hasanah) bagi anak-anaknya maupun orang lain, terbentuknya anak-anaknya baik (al-abrar), berkualitas, berakhlak mulia, sehat rohani dan jasmani, terpeliharanya lingkungan dan tetangga yang baik, dan memiliki kecukupan rezeki,” kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Nasional GKMNU itu.

 

Gus Yaqut mengungkapkan, keluarga maslahat NU dapat ditempuh dengan dua langkah. Pertama, goals keluarga yang baik dapat dilakukan dengan kegiatan bimbingan perkawinan, bimbingan remaja dan kelas parenting. Kedua, goals keluarga yang sehat dapat diwujudkan dengan intervensi penguatan posyandu dan kader untuk memastikan tidak adanya stunting.

 

“Dua tujuan lagi yang dapat dilakukan oleh keluarga maslahah NU yaitu keluarga terdidik dengan target minimal S1 dengan intervensi beasiswa dan keluarga maslahah sejahtera yang dapat diintervensi dengan pelatihan kewirausahaan, pengembangan ekonomi umat dan juga pelatihan keterampilan kerja,” paparnya.

 

Peluncuran GKMNU Lampung sendiri dilakukan oleh Prof Kamaruddin Amin mewakili Menag Yaqut Cholil Qoumas. Acara itu diikuti oleh 1800 Satuan Tugas (Satgas) GKMNU dari perwakilan tingkat provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan di Provinsi Lampung.

 

GKMNU yang merupakan kerja sama PBNU dengan Kementerian Agama ini mulai digulirkan pada Oktober 2023 lalu. Pada tahap awal GKMNU dilaksanakan di lima provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat dan Banten.

 

Selanjutnya tahun 2024 ini GKMNU akan digulir di wilayah Sumatera termasuk Provinsi Lampung, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.

 

Peluncuran itu sendiri dilaksanakan setelah pelantikan PWNU Lampung periode 2023-2028 di tempat yang sama. Pelantikan PWNU Lampung dilakukan oleh Wakil Ketua Umum PBNU, KH Amin Said Husni.

(Ila Fadilasari)


Warta Terbaru