Warta

Makesta IPNU IPPNU Kedondong, MWCNU Dorong Penguatan SDM Unggul dan Kolaboratif

Sabtu, 5 Juli 2025 | 05:56 WIB

Makesta IPNU IPPNU Kedondong, MWCNU Dorong Penguatan SDM Unggul dan Kolaboratif

Ketua MWCNU Kedondong, Kiai Muhammad Alwi pada kegiatan Makesta IPNU IPPNU Kedondong, Kamis (3/7/2025). (Foto: Istimewa)

Pesawaran, NU Online Lampung 

Dalam rangka membangun organisasi yang kuat dan berdaya saing, tentunya harus mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) yang juga baik dan mumpuni di berbagai bidang keilmuan serta profesional dalam menjalankan roda organisasi.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kedondong, Kiai Muhammad Alwi pada Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) PAC IPNU IPPNU Kedondong di Pondok Pesantren Mambaul Huda, Tempel Rejo, Kamis (3/7/2025).

 

Menurutnya, SDM ini yang paling pokok ialah kader IPNU IPPNU harus memiliki karakteristik yang positif dan relevan dengan kebutuhan organisasi. Ia mengatakan karakteristik kader tersebut harus mempunyai sifat yang Aktif, Sinergi, Inklusif, dan Kolaboratif (ASIK).

 

Kiai Muhammad Alwi menekankan, organisasi yang kuat dan berdaya saing tentu mempunyai kader-kader yang aktif dalam berbagai hal untuk mengembangkan organisasi ke depan.

 

"Kader yang aktif maksudnya mereka yang selalu siap dan mau berpartisipasi dalam kegiatan organisasi, baik secara moril, tenaga, dan pikiran," tuturnya.

 

Menurutnya, kontribusi tersebutlah yang akan membuat organisasi semakin berkembang dalam menyikapi segala perubahan dan perkembangan zaman yang terus menerus semakin maju.

 

Ia menekankan untuk setiap kader harus selalu aktif dan antusias berkhidmat dalam mewakafkan dirinya untuk organisasi demi memajukan organisasi.

 

Selain itu, kedua yang tidak boleh dilupakan oleh kader ialah mengenai sinergi dan kerja sama. Menurutnya, dengan kerja sama yang baik antarlini akan memudahkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. 

 

"Dari kerja sama ini akan timbul sebuah sikap saling mendukung dan simpati yang tentunya sangat dibutuhkan untuk menjadikan organisasi lebih baik lagi," ungkapnya.

 

Kiai Muhammad Alwi menuturkan jika IPNU IPPNU adalah bagian dari badan otonom NU yang harus selalu didukung setiap kegiatannya, mengingat akar rumput pengaderan NU berada di tangan IPNU IPPNU.

 

"Oleh karenanya komunikasi antarpengurus NU dan IPNU IPPNU harus senantiasa ditingkatkan untuk memudahkan dalam kolaborasi yang akan diprogramkan kedepan," katanya.

 

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa satu sikap yang harus dimiliki yakni inklusif, baik secara manajemen atau arah gerakan.

 

"Menerima dan menghargai proses di organisasi tanpa memandang perbedaan latar belakang, budaya, jenis kelamin, atau kemampuan dan kompetensi," tuturnya.

 

Ia menekankan bahwa sikap inklusif dalam manajemen organisasi dapat diwujudkan dalam beberapa hal salah satunya ialah membangun komunikasi yang efektif dan baik.

 

"Maksudnya ialah membangun komunikasi yang baik dengan semua anggota dan stakeholder sehingga semua pihak dapat memahami dan berpartisipasi dalam kegiatan organisasi," katanya 

 

Keempat ialah kolaboratif dalam program yang ditawarkan. Menurutnya, ini akan memerlukan sebuah koordinasi yang baik antara pihak yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi yang diinginkan. 

 

"Dapat diartikan sebagai kerja sama antarsesama dalam memperkuat hubungan untuk mencapai sebuah tujuan," jelasnya.

 

Ia melanjutkan, manfaat kolaboratif dalam program ini di antaranya dapat meningkatkan efisiensi dan meningkatkan sebuah dampak program yang dijalankan.