• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 29 April 2024

Warta

KH Reza Anwar Zahid: Semangat Pemuda Merupakan Estafet Perjuangan yang Harus Dimiliki

KH Reza Anwar Zahid: Semangat Pemuda Merupakan Estafet Perjuangan yang Harus Dimiliki
Ngaji Fiqih Kebangsaan PMII Bandar Lampung (Foto: Istimewa)
Ngaji Fiqih Kebangsaan PMII Bandar Lampung (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Semangat kepemudaan merupakan estafet perjuangan yang memang harus dimiliki oleh pemuda sekarang.


Hal tersebut disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah Lirboyo, Jawa Timur, KH Reza Anwar Zahid pada peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-63 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Gedung Semergou Kompleks Pemerintah Kota Bandar Lampung, Kamis (4/5/2023).


“Pada saat ini pemuda mulai luntur semangatnya dalam menghadapi tantangan zaman. Seakan seperti terombang-ambing di tengah lautan akibat kemajuan zaman yang sedang terjadi saat ini,” ujarnya.


Maka kader PMII yang notabene adalah para pemuda seharusnya bisa menjadi filter dari budaya luar yang masuk ke Indonesia. Yang ingin mencobak-cabik budaya Indonesia dan memisahkan para pemudanya dari budaya bangsa sendiri.


“Saya berpesan kepada kader-kader PMII untuk terus giat melaksanakan kegiatan yang bermanfaat seperti Ngaji Fiqih Kebangsaan ini,” ungkapnya. 


Ia melanjutkan serta kegiatan yang dirasa dapat meningkatkan softskill untuk meneruskan perjuangan ulama. Karena sesungguhnya PMII inilah yang akan melanjutkan estafet perjuangan Nahdlatul Ulama. 


Senada dengan hal tersebut, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bandar Lampung, Ichwan Adji Wibowo mengatakan, kader PMII adalah masa depan bangsa dan NU. 


“Kalian semua adalah masa depannya NU, dan NU masa depannya adalah sahabat-sahabat sekalian,” ujarnya.


Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Lampung, Ahmad Hadi Baladi Ummah berharap, setiap kader bisa saling mendukung, menghindari konflik, dan benturan karena kepentingan sepihak. 


“Saya juga meminta setiap pengurus struktural dari rayon hingga komisariat dapat bekerja sesuai dengan tupoksinya masing masing,” ujarnya.


Ia mengatakan PMII sudah memasuki usia 63 tahun, artinya sudah tidak muda lagi. Untuk itu harus melangkah lebih maju dan PMII adalah kader yang berintelektual, maka bisa menjadi contoh dan panutan di masyarakat.


Wali Kota Bandar Lampung, Hj Eva Dwiana meminta, PMII untuk bisa menjaga kebersamaan dan terus berjuang mencetak kader-kader terbaiknya. 


“Penting dilakukan oleh PMII sebagai organisasi kepemudaan. Dengan kader terbaiknya PMII mampu menyikapi berbagai tantangan dan perubahan yang terjadi,” ungkapnya.


Ia mengatakan usia 63 itu sudah cukup dewasa, untuk umur manusia baik dari cara berpikir dan segala sesuatunya sudah matang, meski secara organisasi kepemimpinan dan kepengurusannya berganti terus. Teruslah bekerja dan teruslah mencetak kader terbaik untuk meneruskan cita-cita organisasi.


“Saya berharap PMII melalui program-programnya dapat berkontribusi untuk memajukan daerah, bangsa, dan negara. Para kader PMII juga agar dapat memanfaatkan kesempatan berorganisasi ini dengan baik,” katanya.


Ia melanjutkan, jangan sebatas memikirkan Nadhliyin saja, tapi juga memikirkan kemajuan bangsa dan negara ke depannya. Manfaatkan kesempatan organisasi ini untuk mengembangkan diri kedepan. 


Kegiatan ini tak hanya dihadiri oleh Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) se-Kota Bandar Lampung saja, akan tetapi juga dihadiri dari pengurus Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal), jajaran PCNU Bandar Lampung, pengasuh pondok pesantren, dan perwakilan santri pondok pesantren se-Kota Bandar Lampung.

(Hafidz Fatur Rahman)
 


Warta Terbaru