• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Warta

Ketua NU Pringsewu Resmikan Griya Tahfidz Plus di Banyumas

Ketua NU Pringsewu Resmikan Griya Tahfidz Plus di Banyumas
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu H Taufik Qurrohim . (Foto: NU Online/Faizin)
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu H Taufik Qurrohim . (Foto: NU Online/Faizin)

Pringsewu, NU Online Lampung
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu H Taufik Qurrohim meresmikan Griya Tahfidz Nahdlatul Ulama Plus di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas, Pringsewu, Lampung, Sabtu (19/2/2022). Griya Tahfidz tersebut merupakan inisiasi alumni Pendidikan Kader Penggerak NU kecamatan setempat dengan menggandeng Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah NU (LAZISNU) Kabupaten Pringsewu.


Saat meresmikan, H Taufik mengingatkan kepada para orang tua yang akan menitipkan putra-putrinya di lembaga pendidikan, baik formal maupun non formal, untuk memperhatikan siapa yang menjadi pengelolanya. Karena saat ini banyak bermunculan lembaga tahfidz yang tidak memiliki sanad atau silsilah keilmuan guru dalam menghafal Al-Qur'an.


"Silsilah ilmu dan guru menjadi bagian penting dari keberkahan ilmu yang didapatkan. Jika menghafalkan Al-Qur'an tidak dari seseorang yang memiliki sanad ilmu Al-Qur'an maka bisa jadi hafalannya hanya sampai di kerongkongan saja," ungkapnya.


Terkait dengan silsilah keilmuan para pengajar tahfidzini, Mustangin yang menjadi Koordinator Griya Tahfidz Plus ini menjelaskan bahwa pihaknya menggandeng Pondok Pesantren Tahfidul Qur’an  Al-Mukhlish Kalidadi Kalirejo. Pesantren ini adalah asuhan KH Ahmad Rofi’uddin yang merupakan Imam Masjid Istiqlal Jakarta sekaligus Ketua Jamiyyatul Qurra wal Huffadz NU Provinsi Lampung.


“Kita ingin para generasi muda kita memiliki ilmu khususnya hafal Al-Qur’an dari guru yang sanad atau silsilah keilmuan benar dan jelas. Jangan sampai mereka hanya hafal Qur’an di luarnya saja namun kering hati dan jiwanya akibat hanya hafal tidak sampai hati,” katanya.


Selain mendapatkan bimbingan tahfidz, para santri juga mendapatkan materi tambahan untuk penguatan akidah dan akhlak seorang hafidz dan juga ilmu fiqih ala Ahlussunnah wal jamaah. Hal ini penting mengingat menjadi hafidz bukan hanya harus hafal saja, namun perlu terus mendalami ilmu-ilmu lainnya agar mampu memahami Al-Qur’an secara tekstual dan kontekstual.


Pada peresmian yang dibarengkan dengan peringatan Isra' Mi'raj ini KH Muhayat yang menyampaikan mauidzah hasanah mengingatkan masyarakat agar tidak gampang tergiur dengan rumah-rumah tahfidz ataupun pondok pesantren dengan hanya melihat bangunan dan fasilitasnya saja. Orang tua harus menelisik mengapa dan dari mana pondok tersebut bisa membangun bangunan mewah dan meyakinkan bahwa lembaga tersebut mengajarkan paham Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyyah.


“Mondokkan anak, nginep malam Jumat (di pondok tersebut). Lihat pengasuhnya Yasinan tidak. Habis shalat wiridan apa tidak. Malam jumat ada dibaiyyah, berjanjen, hadrah apa tidak. Kalau hal ini tidak dilakukan oleh pengasuhnya, cabut anak-anak Anda,” tegasnya.


Hadir pada acara tersebut Ibu Bupati Pringsewu Hj. Nurrahmah Sujadi, Ketua DPRD Kabupaten Pringsewu Suherman, Ketua MUI Kabupaten Pringsewu KH Hambali, Ketua MWCNU Kecamatan Banyumas  H Munawar Kholil, dan segenap tokoh NU di Kabupaten Pringsewu.


Warta Terbaru