• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 23 April 2024

Warta

Kenali Gejala Penyakit Cacar Monyet Berikut ini

Kenali Gejala Penyakit Cacar Monyet Berikut ini
Ilustrasi penyakit cacar monyet
Ilustrasi penyakit cacar monyet

Jakarta, NU Online Lampung
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Cacar Monyet (Monkeypox) sebagai darurat kesehatan global. Penyakit ini telah merebak ke berbagai negara di dunia. Bahkan, kasus ini telah di Singapura. 


Karena itu penyakit Cacar Monyet ini harus dicegah sedini mungkin. Caranya dengan terlebih dahulu harus mengenali setiap gejala dari penyakit tersebut. 


Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/C/2752/2022 tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Monkeypox di Negara Non-Endemis, ada sejumlah gejala penyakit Cacar Monyet.


Orang yang terkena penyakit Cacar Monyet memiliki gejala utama berupa ruam akut (papula, vesikel dan/atau pustula) yang tidak bisa dijelaskan pada negara non-endemis.


Selain itu, orang yang terinfeksi Cacar Monyet memiliki satu atau lebih dari enam gejala berikut. 


1. Sakit kepala
2. Demam akut >38,5 derajat 3. Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
4. Nyeri otot/Myalgia 
5.Sakit punggung
6. Kelemahan tubuh (Asthenia)


Lebih lanjut, ruam akut yang terdapat pada orang yang terkena penyakit Cacar Monyet ini tidak menjelaskan gambaran klinis Varicella Zoster, Herpes Zoster, Campak, Zika, Dengue, Chikungunya, Herpes Simpleks, Infeksi Kulit Bakteri, Infeksi Gonococcus Diseminata, Sifilis primer atau sekunder, Chancroid, Limfogranuloma Venereum, Granuloma Inguinale, Moluskum Kontagiosum, ataupun reaksi alergi (misalnya, terhadap tanaman).


Kemungkinan orang menjadi suspek Cacar Monyet karena beberapa hal. Misalnya, orang tersebut memiliki hubungan epidemiologis (paparan tatap  
muka, termasuk petugas kesehatan tanpa APD) ataupun kontak fisik langsung dengan kulit atau lesi kulit, termasuk kontak seksual. 


Kemungkinan juga orang tersebut kontak dengan benda yang terkontaminasi seperti pakaian, tempat tidur atau peralatan pada kasus probable atau konfirmasi pada 21 hari sebelum timbulnya gejala.


Selain itu, kemungkinan lain adalah orang tersebut memiliki riwayat perjalanan ke negara endemis Cacar Monyet pada 21 hari sebelum timbulnya gejala. Hasil uji serologis orthopoxvirus menunjukkan positif namun tidak mempunyai riwayat vaksinasi smallpox ataupun infeksi orthopoxvirus. Bisa juga kemungkinan terjadi karena dirawat di rumah sakit karena penyakitnya.


Untuk membuktikan orang tersebut betul-betul terinfeksi Cacar Monyet atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium real-time polymerase chain reaction (PCR) dan/atau sekuensing. 


Jika hasilnya menunjukkan positif, maka orang tersebut terkonfirmasi terinfeksi Cacar Monyet, sedangkan jika hasilnya negatif maka ia tidak terinfeksi virus tersebut.


Cacar Monyet atau Monkey Fox kembali merebak pada pertengahan Juli 2022 dan tersebar di beberapa negara, termasuk California. Gubernur California, Gavin Newsom menyatakan negara bagian terpadat di Amerika Serikat (AS) itu dalam status darurat kesehatan masyarakat karena virus cacar monyet, Senin (1/8/2022) lalu. California kini menjadi negara bagian dengan jumlah kasus kedua terbesar setelah New York. 

(Syakir NF/NU Online


Warta Terbaru