Lampung Tengah, NU Online Lampung
Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Lampung Tengah menggelar agenda yakni pengukuhan Forum Daiyah Fatayat Nahdlatul Ulama (Fordaf NU) Kabupaten Lampung Tengah.
Sekretaris PC Fatayat NU Kabupaten Lampung Tengah, Siti Maysaroh mengatakan, agenda istimewa pengukuhan Fordaf NU Kabupaten Lampung Tengah akan dilaksanakan di Kompleks Pondok Pesantren Darul Hikmah Kecamatan Seputih Mataram, Kabupaten Lampung Tengah, Ahad (27/11/2022).
“Selain pengukuhan, dilanjutkan agenda berikutnya yakni parade daiyah Fatayat NU Kabupaten Lampung Tengah dan upgrading,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan pengukuhan Fordaf NU Kabupaten Lampung Tengah ini mengusung tema, Menangkal Radikalisme Dengan Dakwah Wasathiyah dalam Bingkai Ahlussunnah wal Jama’ah an Nahdliyyah.
Ketua PC Fatayat Kabupaten NU Lampung Tengah, Hj Mar’atus Sholikhah mengatakan, hadirnya Fordaf NU ini adalah bagian menjalankan amanah mandat dari Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU yang dipertegas dalam proses Kongres XVI Fatayat NU di Palembang, Sumatera Selatan pada 14-17 Juli 2022 lalu, bahwa setiap PC Fatayat NU di seluruh Indonesia untuk membentuk Fordaf NU.
“Fordaf NU adalah salah satu ikhtiar serius dari PC Fatayat NU Kabupaten NU Lampung Tengah dalam rangka menjawab tantangan kebutuhan zaman di era digital. Fordaf NU merupakan wadah sekaligus media komunikasi dalam rangka mengaktualisasikan ide, pemikiran, ide, dan gerakan Fatayat NU,” ungkapnya.
Tujuan utamanya memperkuat diseminasi nilai-nilai (values) Ahlussunnah wal Jama’ah an Nahdliyah. Sekaligus mewujudkan pandangan keagamaan yang inklusif dan berperspektif gender kepada masyarakat luas di Kabupaten Lampung Tengah khususnya.
Agenda pengukuhan Fordaf NU Kabupaten NU Lampung Tengah akan dihadiri Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lampung Tengah, para pengasuh Pondok Pesantren, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Seputih Mataram, Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Lampung, PW Fordaf NU Lampung, pengurus PC Fatayat NU Lampung Tengah, utusan Lembaga NU, utusan Badan Otonom NU, warga masyarakat Seputih Mataram, dan lain-lain.
(Akhmad Syarief Kurniawan)
