• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Warta

Digelar Awal Februari, AICIS 2024 akan Hadirkan 14 Tokoh Agama Se-Asia Tenggara

Digelar Awal Februari, AICIS 2024 akan Hadirkan 14 Tokoh Agama Se-Asia Tenggara
Logo AICIS 2024 (Foto: dok. Kemenag)
Logo AICIS 2024 (Foto: dok. Kemenag)

Jakarta, NU Online Lampung

Kementerian Agama RI akan menggelar Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) Ke-23 di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Jawa Tengah pada 1-4 Februari 2024. Berbeda dengan penyelenggaraan tahun lalu, gelaran AICIS 2024 akan diperkuat dengan adanya side event yakni pertemuan para pemuka agama atau Religious Leaders Summit.

 

Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Ahmad Zainul Hamdi mengatakan, ICIS 2024 mengusung tema Redefining Religion's Roles in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights atau Mendefinisikan Kembali Peran Agama dalam Krisis Kemanusiaan. “Forum ini akan menghadirkan 14 tokoh agama dari berbagai negara di Asia Tenggara,” katanya di Jakarta, Selasa (30/1/2024).

 

Adapun tokoh yang terkonfirmasi hadir yakni 1. KH Yahya Cholil Staquf (Indonesia) 2. Pimpinan PP Muhammadiyah (Indonesia) 3. Prof Philip Kuntjoro Widjaja (Indonesia) 4. Mayor Jenderal TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya (Indonesia) 5 Venerable Dr Vanh Keobundit (Laos), 6. Venerable Dr Yon Seng Yeath (Cambodia) 7. Mr Bounthavy Phonethasin (Laos) 8. YB Datuk Dr Hasan bin Bahrom (Malaysia) 9. Phra Dr Anilman Dhammasakiyo (Thailand) 10. Pdt Gomar Gultom (Indonesia) 11. Romo Hery Wibowo (Indonesia) 12. Ws Andi Gunawan, ST (Indonesia) 13. A Ciga J Sarapung (Indonesia) 14. Bishop Pablo Virgilio Siongco David (Philippines).

 

"Para tokoh ini akan ikut serta dalam membahas solusi atas serangkaian persoalan kontemporer dari perspektif keagamaan. Ini sejalan dengan COP28 di Dubai pada akhir 2023 yang juga mulai melibatkan tokoh agama dalam pembahasan krisis iklim," Ahmad Zainul.

 

Pria yang karib disapa Inung itu menjelaskan, pertemuan para tokoh itu akan menjadi ajang berbagi perspektif dan wawasan terbesis pengalaman mereka dalam merespons isu-isu kemanusiaan dan kedamaian.

 

“Adapun alasan pemilihan sejumlah tokoh agama dari Asia Tenggara itu karena isu kemanusiaan terkini yang terjadi di berbagai belahan dunia secara tidak langsung mempengaruhi wilayah Asia Tenggara,” ujarnya.

 

Ia melanjutkan, isu tersebut memicu pertanyaan baru tentang nasionalisme, standar hak asasi manusia, hubungan agama dengan negara, dan strategi agar wacana tersebut mempengaruhi cara dalam mendefinisikan kembali identitas dan keagamaan kita di wilayah Asia Tenggara.

 

"Orang tiba-tiba mempertanyakan ulang nasionalisme, human right standard, relasi agama dengan negara, yang wacana itu di wilayah Asia Tenggara memberi pengaruh bagaimana kita mendefinisikan kembali tentang diri kita dan keagamaan kita," jelasnya. 

 

Pada tahap awal, panitia telah menyeleksi 1.957 artikel yang dikirim calon peserta konferensi, hingga terpilih 328 paper terbaik. Para penulis terbagi dalam tiga kelompok, Invited Papers (80), Open Panel (100), dan Extended Panel (148).

 

Mereka akan mempresentasikan makalahnya dalam forum tersebut. Mereka berasal dari 10 negara, yaitu Afghanistan, Armenia, Mesir, Indonesia, Irak, Malaysia, Moroko, Nigeria, Pakistan dan Sri Lanka.

 


Warta Terbaru