Bandar Lampung, NU Online Lampung
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Lampung, H Puji Raharjo mengungkapkan bahwa di era modern saat ini kecenderungan orang belajar agama adalah untuk mencari ketenangan dan mencari solusi dari permasalahan hidup yang dihadapi.
Jika niatan belajar agama ini tidak mendapatkan panduan yang tepat dan benar serta tidak belajar kepada sumber yang benar, maka pemahaman agamanya bisa tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Di antaranya bisa jauh dari nilai-nilai moderat dalam beragama serta berpemahaman sempit.
“Penenaman nilai-nilai agama melalui literasi Al-Qur’an penting di era saat ini agar orang yang belajar Islam tidak tersesat di tengah rimba informasi yak tiada batas ini,” katanya saat membuka Pekan Tilawatil Qur’an (PTQ) Ke-54 RRI Bandar Lampung, Rabu (13/3/2024).
Oleh karena kegiatan bernuansa qur’ani yang mampu dijadikan tradisi mulia perlu terus diperkuat agar umat Islam memghormati kearifan lokal. Seperti tradisi PTQ RRI ini mampu menjadi syiar sekaligus menggali nilai-nilai Qur’an untuk memahami Al-Qur’an.
“Tradisi saat ini mampu menjadi syiar seperti saat ini suasana Ramadhan banyak diwarnai dengan tradisi-tradisi yang bermuatan Islami yang menjadi kekayaan Nusantara,” ungkapnya.
“PTQ menjadi kegiatan strategis yamg harus terus dilestarikan dan Alhamdulilah sudah bisa berumur 54 tahun sampai saat ini,” ungkapnya.
Sementara Kepala RRI Bandar Lampung, Iwan Effendi Lathan mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tradisi tahunan yang digelar serentak oleh RRI di seluruh Indonesia.
“Terdapat 72 Satker yang menggelar Kepedulian pada syiar keagamaan dan kebetulan dilaksanakan di Ramadhan. Untuk tingkat nasional digelar di Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta,” ungkapnya pada PTQ bertema Internalisasi Nilai-nilai Al Quran bagi Generasi Milenial menuju Indonesia Emas.
Ajang ini digelar 1 hari dan memperlombakan 2 cabang yakni Tilawah dan Tausiyah. Juara dari ajang di provinsi akan mewakili ajang serupa di tingkat nasional tahun 2024. PTQ ini diikuti peserta dari berbagai kota dan kabupaten di Lampung yang berjumlah 73 peserta, terdiri dari 48 peserta tilawah dan 35 peserta tausiyah. (Muhammad Faizin)
