Aksi Solidaritas Tuntut Keadilan bagi Riyas, Ini Tanggapan Polda Lampung
Rabu, 4 Desember 2024 | 18:55 WIB
Aksi solidaritas untuk kader Fatayat NU Riyas Nuraini di Mapolda Lampung, Rabu (4/12/2024). (Foto: NUO Lampung/ Dian R)
Dian Ramadhan
Penulis
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Keluarga Besar Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Lampung melakukan aksi solidaritas dan doa bersama di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Lampung, Rabu (4/12/2024) petang. Aksi tersebut digelar karena sudah hampir 5 bulan, pelaku pembunuhan terhadap kader Fatayat NU Lampung Timur Riyas Nuraini, belum juga ditangkap.
Massa aksi kemudian diterima oleh Karo Ops Polda Lampung Kombes Pol Ardiansyah Daulay didampingi Dirintelkam Kombes Pol Nowo Hadi Nugroho, Direskrimum Kombes Pol Pahala Simanjuntak, Kabid Humas Kombes Pol Umi Fadilah.
Direskrimum Polda Lampung, Kombes Pol Pahala Simanjuntak mengatakan, Polri dalam hal ini Polres Lampung Timur yang dibantu Polda sudah memeriksa 62 saksi, memeriksa alat-alat bukti yang ada, dan kamera CCTV di sekitar lokasi.
"Karena lokasi penemuan jenazah di kebun jagung, hanya terdapat satu CCTV terdekat. Dalam pengecekan itu, tidak terlihat pelaku maupun motor korban melintas. Namun, pihak kepolisan akan terus berusaha dan berupaya menangkap pelaku secepatnya," katanya.
Pahala Simanjuntak melanjutkan, kepolisian bertekad akan terus melakukan pengejaran, serta menangkap pelaku. Ia juga meminta massa aksi untuk mendukung dan mendoakan agar Polri segera diberikan petunjuk siapa yang menjadi pelaku kejahatan ini.
"Kami mengimbau jika ada yang memiliki informasi sekecil apapun terkait peristiwa pembunuhan tersebut bisa disampaikan kepada kami, karena itu sangat membantu proses penyidikan,” katanya.
Sebelumnya, Riyas Nuraini, 32 tahun, meninggal dunia secara tragis. Jasadnya ditemukan terbungkus karung di tengah kebun jagung di Desa Rajabasa Lama, Lampung Timur pada 18 Juli 2024 lalu. Karung itu diletakkan di sepeda motor Honda Vario B 4416 SFX milik korban. Lokasi penemuan jasad korban itu berjarak 3 kilometer dari rumah Riyas.
Riyas yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang online, sehari sebelumnya, pamit dari rumah untuk mengantar barang dagangannya. Namun, ia hilang kontak dan tak kunjung pulang ke rumah, sampai kemudian jasadnya ditemukan oleh warga di ladang jagung.
Dalam aksi tersebut, perwakilan keluarga korban, Riyanto berharap agar pelaku pembunuhan Riyas Nuraini segera ditangkap secepatnya dan tidak salah sasaran. Ia mengungkapkan bahwa terakhir berkomunikasi dengan pihak kepolisian yaitu satu bulan lalu.
"Kami juga telah memberikan keterangan yang selengkap-lengkapnya kepada pihak kepolisan. Semua keluarga terdekat pun sudah ke Polres Lampung Timur untuk memberikan keterangan kepada kepolisian," ungkapnya.
Perwakilan Fatayat NU, Desi Rahmawati dalam orasi menyampaikan, bahwa Riyas memiliki Hak Asasi Manusia (HAM) yang tidak boleh dicabut dan direnggut oleh siapapun. Kejahatan yang dilakukan terhadap Riyas adalah penghinaan terhadap kemanusiaan.
"Kita tidak bisa membiarkan pelaku pembunuhan tersebut berkeliaran, sedangkan keluarga, teman, dan sahabatnya saat ini mengalami kesedihan yang mendalam," ungkapnya.
Ia mendesak pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan memberikan hukuman yang setimpal, agar hukum dapat ditegakkan kepada siapapun pelanggarnya.
"Keadilan adalah hak setiap individu, jika kita diam, maka kita turut bertanggung jawab atas kejadian ini," tuturnya.
Ketua PW Fatayat NU Provinsi Lampung, Wirdayati mengatakan kehadiran kader Fatayat ke Mapolda Lampung ini untuk menanyakan perkembangan kasus Riyas secara langsung ke pihak kepolisian.
"Selama ini, setiap kami konfirmasi menanyakan perkembangan kasus Riyas, polisi selalu menjawab sedang proses, dan meminta kami untuk bersabar," ujarnya.
Fatayat NU Lampung akan terus mendesak dan meminta Polri untuk melakukan penyelidikan dan segera menangkap pelaku pembunuhan Riyas. Menurut Wirda, ibu satu anak itu dikenal sebagai seorang pekerja keras, dan aktif berorganisasi di desanya.
"Kami berharap keseriusan polisi menangani kasus ini. Sudah hampir 5 bulan belum ada tanda-tanda atau informasi siapa pelakunya. Padahal sudah puluhan orang yang diperiksa dan menjadi saksi," katanya.
Terpopuler
1
Ratusan Rumah Terdampak Banjir, Muslimat NU Lampung Berikan Bantuan bagi Warga Korban Banjir
2
Hujan Deras Berjam-jam di Bandar Lampung, Sebabkan Banjir Berbagai Wilayah
3
Ansor-Banser Lampung Timur Gelar Aksi Peduli Kemanusiaan pada Warga Banjir Way Bungur
4
Nakhoda Baru Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas Ma'arif Lampung, Fikri Muzaki Siap Majukan Ormawa
5
Dalam Islam, Wafat karena Terbakar Termasuk Syahid
6
Muslimat NU Sidowaluyo Gelar Pengajian Akbar Peringati Isra' Mi'raj dan Harlah Ke-102 NU
Terkini
Lihat Semua