• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 29 April 2024

Syiar

Tata Cara Shalat Fardhu Lima Waktu Lengkap dengan Lafal Niatnya

Tata Cara Shalat Fardhu Lima Waktu Lengkap dengan Lafal Niatnya
Tata Cara Shalat Fardhu Lima Waktu Lengkap dengan Lafal Niatnya. (Foto: NU Online)
Tata Cara Shalat Fardhu Lima Waktu Lengkap dengan Lafal Niatnya. (Foto: NU Online)

Shalat adalah tiang agama, dan siapa meninggalkannya berarti ia telah merusak agamanya. Shalat merupakan salah satu dari lima rukun Islam, sehingga setiap umat Islam (yang memenuhi syarat) wajib melaksanakannya.


Disebutkan dalam sebuah hadits yang ditulis Imam Malik bin Anas al-Ashbahi al-Madani (179 H) dalam karyanya Muwattha’ al-Imam Malik (juz 1, hal. 173): 


أَوَّل مَا يُنْظَرُ فِيهِ مِنْ عَمَلِ الْعَبْدِ الصَّلَاةُ. فَإِنْ قُبِلَتْ مِنْهُ، نُظِرَ فِيمَا بَقِيَ مِنْ عَمَلِهِ. وَإِنْ لَمْ تُقْبَلْ مِنْهُ، لَمْ يُنْظَرْ فِي شَيْءٍ مِنْ عَمَلِهِ  


Artinya: Amal yang pertama kali dinanti-nantikan (di akhirat kelak) adalah amal shalat. Bila shalat dinyatakan diterima, maka ada harapan untuk menunggu keputusan amal yang lain. Namun bila tak diterima, maka tiada gunanya menanti amal-amal lainnya.  


Lantas apakah shalat yang selalu kita laksanakan setiap harinya sudah tepat tata caranya? Apakah kita sudah melaksanakan shalat secara khusuk?


Hadits di atas adalah salah satu bukti bahwa shalat merupakan ibadah yang harus mendapat perhatian lebih daripada yang lain. Walaupun kita tidak dapat memastikan baik dan buruknya nasib seseorang bahkan diri kita sendiri di akhirat kelak, dengan melihat amal shalatnya. Karena amal bukanlah penjaminnya. Penentu sejati satu-satunya adalah Allah swt.


Dilansir dari NU Online, Berikut Tata Cara Pelaksanaan Shalat

  1. Takbiratul ihram, yaitu membaca Allâhu Akbar saat memulai shalat. Dengan takbiratul ihram, berarti kita sudah masuk dalam ibadah shalat. 
  2. Memasang niat bersamaan dengan takbiratul ihram. 
  3. Berdiri bagi yang mampu.
  4. Membaca surat al-Fatihah. Bila tidak bisa maka membaca ayat apa pun dalam surat dalam Al-Qur’an yang diketahuinya. Boleh membaca dzikir-dzikir bila tak satu pun ayat yang diketahui. Jika tetap tak bisa maka cukup dengan berdiam yang lamanya seukuran orang membaca al-Fatihah.
  5. Ruku’ sambil membaca, subhâna rabbiyal ‘adhîmi wa bihamdihi (maha suci Tuhanku yang maha agung dengan segala pujian-Nya). tiga kali. 
  6. I’tidal sambil membaca, sami’allâhu liman hamidah rabbanâ lakal hamdu (semoga Allah mengabulkan panjatan doa hamba yang memuji-Nya). 
  7. Sujud sambil membaca, subhâna rabbiyal a’la wa bihamdihi (mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dengan segala pujian-Nya) tiga kali. 
  8. Duduk di antara dua sujud sambil membaca, rabbighfirlî warhamnî wajburnî warfa’nî warzuqnî wahdinî wa‘âfinî wa‘fu ‘annî (Ya Tuhan, ampunilah diri ini, sayangilah, perbaikilah, dan angkatlah derajat hamba, berilah hamba rizki dan ampunan sebanyak-banyaknya).
  9. Thuma’ninah (diam, tidak bergerak sejenak) dalam empat rukun sebelumnya.
  10. Membaca tasyahud akhir. Bacaan yang paling pendek adalah: attahiyyatu lillah salamun ‘alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakatuh, salamun ‘alaina wa ‘ala ibadillah as-sholihin (penghormatan terbesar teruntuk Allah swt keselamatan, kasih sayang, juga aliran berkah semoga selalu bagi sang baginda Nabi, dan semoga kesejahteraan menyelimuti orang-orang yang saleh). 
  11. Membaca shalawat Nabi setelah tasyahud akhir.
  12. Duduk untuk membaca shalawat Nabi, tasyahud akhir, dan salam. 
  13. Melafalkan salam (assalâmualaikum warahmatullâh). 
  14. Tertib dalam melakukan setiap rukun di atas.  


Lafal Niat dalam Shalat

Lafal setiap shalat berbeda-beda, tergantung shalat apa yang sedang dikerjakan. Berikut lafal setiap shalat dan penjelasannya waktu pelaksanaannya:


Shalat Zuhur 

Disebut shalat Zuhur, karena ia dikerjakan di tengah siang atau di waktu terang. Sebab, Zuhur sendiri bermakna terang atau jelas. Adapun waktunya, sejak tergelincir matahari sampai bayangan setiap benda menyamai panjang bendanya. Shalat Zuhur dikerjakan empat rakaat.


Lafal niatnya adalah: Ushallî fardla-dhuhri arba‘a raka’ât(in) lillâhi ta‘âlâ (saya shalat Zuhur empat rakaat karena Allah ta’ala).


Kalau berstatus sebagai makmum, maka sebelum lafal lillâhi ta‘âlâ ditambah kata ma’mûm(an). Demikian juga ketika jadi imam, maka ditambah kata imâm(an).


Shalat Ashar 

Waktu shalat Ashar yaitu sejak bayangan benda sedikit melebihi bendanya, sampai matahari terbenam. Jumlah rakaatnya juga sama dengan shalat Zuhur, empat rakaat.


Lafal niatnya adalah: Ushallî fardlal-'Ashri arba’a raka‘ât(in) lillâhi ta‘âlâ (saya shalat Ashar empat rakaat karena Allah ta’ala). 


Penambahan lafal niat ketika menjadi makmum ataupun imam sama sebagaimana di atas.


Shalat Maghrib 

Shalat Maghrib dilakukan sejak matahari terbenam, hingga mega merah di langit sudah tak tampak lagi. Jumlah rakaatnya tidak sama dengan yang lain, yaitu tiga rakaat. 


Lafal niatnya adalah: Ushallî fardlal Maghribi tsalâtsa raka‘ât(in) lillâhi ta‘âlâ (saya shalat Maghrib tiga rakaat karena Allah ta’ala).   


Shalat Isya’ 

Waktu pelaksanaan shalat Isya’ yakni sejak hilangnya mega merah, sampai terbit fajar shadiq (fajar yang pancaran cahayanya membentang atau secara horizontal). Jumlah rakaatnya sama seperti Zuhur dan Ashar. 


Lafal niatnya adalah: Ushallî fardlal ‘Isya’i arba‘a raka‘ât(in) lillâhi ta‘âlâ (saya shalat Isya’ empat rakaat karena Allah ta’ala).   


Shalat Subuh 

Subuh secara bahasa adalah awal siang (awwal an-nahar). Disebut Subuh karena dilakukan di awal siang. Waktunya, sejak terbitnya fajar shadiq sampai terbitnya matahari. Shalat Subuh termasuk shalat dengan jumlah rakaat yang paling sedikit, hanya dua rakaat.


Adapun niatnya: Ushallî fardlas shubhi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ (Saya shalat Subuh dua rakaat karena Allah ta’ala). Perbedaan yang paling mencolok dari shalat Subuh juga, yakni adanya kesunnahan membaca qunut. 


Demikianlah tata cara shalat fardhu lima waktu yang perlu kita ketahui, berikut lafal niatnya. Semoga kita termasuk umat yang taat dan dapat mendirikan shalat sesuai ajaran Islam.
 


Syiar Terbaru