• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 7 Mei 2024

Syiar

Perlu Diperhatikan, 5 Perkara yang Menghalangi Terkabulnya Doa

Perlu Diperhatikan, 5 Perkara yang Menghalangi Terkabulnya Doa
Perlu Diperhatikan, 5 Perkara yang Menghalangi Terkabulnya Doa. Ilustrasi foto: NU Online)
Perlu Diperhatikan, 5 Perkara yang Menghalangi Terkabulnya Doa. Ilustrasi foto: NU Online)

Setiap hari kita selalu memanjat doa kepada Allah swt, yang pastinya dengan harapan akan dikabulkan. Sebagai umat Muslim doa dipanjatkan baik dalam keadaan sempit maupun lapang, yang merupakan wujud penghambaan seseorang kepada Alllah.


Namun apakah setiap doa pasti dikabulkan? Para ulama sering berbicara tentang hal-hal yang dapat mengakibatkan tertolaknya doa sebagaimana Rasulullah sendiri pernah mengatakan bahwa sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai.


Itu artinya, tidak semua doa manusia pasti dikabulkan oleh Allah karena ada sebab-sebab tertentu yang menghalanginya. Setidaknya ada lima perkara yang dapat menjadi penghalang doa, sebagaimana dikemukakan Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitabnya berjudul Nafaisul Uluwiyyah fi al-Masail al-Sufiyyah.


وَ مَنْ لَا يُسْتَجَابُ لَهُ لِمَوَانِعَ وَ عَوَارِضَ، قَدْ تَعَرَّضَ لَهُ فَمِنْ ذالِكَ: أَكْلُ اْلحَرَامِ  وَلُبْسُهُ وَلِإِصْرَارِ عَلىَ ظُلْمِ اْلعِبَادِ، وَالدُّعَاءُ مع اْلغَفْلَةِ عَنِ اللهِ، لِقَوْلِهِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ: "وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ لَا يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافلٍ". وَ مِنْهَا أَنْ يَكُوْنَ قَاطِعًا لِأَرْحَامِهِ مُشَاحِناً لِبَعْضِ إِخْوَانِهِ اْلمُؤْمِنِيْنَ وَهَاجِرًا لَهُمْ بِغَيْرِ حَقٍّ. 


Artinya: Doa seseorang bisa saja tidak dikabulkan oleh Allah karena terhalang rintangan-rintangan tertentu seperti: makan makanan haram, memakai pakaian haram, tak henti-hentinya menzalimi orang lain, atau doa itu dipanjatkan dengan hati yang lalai terhadap Allah sebagaimana disinggung Rasulullah saw: “Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai.” Atau rintangan itu karena telah memutuskan tali silaturahim, membenci saudaranya sesama mukmin dan tidak berbicara dengan mereka tanpa alasan yang bisa dibenarkan.


Penjelasannya adalah sebagai berikut, dilansir dari NU Online.


Pertama, memakan makanan haram dan mengenakan pakaian haram. 

Darah dan daging kita berasal dari apa yang kita makan. Doa orang yang darah dan dagingnya berasal dari rezeki yang haram akan merintangi doa itu sampai kepada Allah. Demikian pula apabila pakaian kita merupakan barang haram. Oleh karena itu siapapun yang menginginkan doanya diterima Allah, maka hendaklah ia menjauhkan diri dari mengkonsumsi dan memakai barang-barang haram, baik haram karena dzatnya atau karena proses mendapatkannya. 


Rasulullah saw bersabda: 


ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ


Artinya: Nabi saw menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan doanya? (HR Muslim).


Kedua, tak henti-hentinya menzalimi orang lain.

Allah sangat memperhitungkan perbuatan zalim seseorang kepada orang lain sebagaimana hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan dari Anas bin Malik ra berikut:


وَأَمَّا الظُّلْمُ الَّذِي لا يَتْرُكُهُ الله فَظُلْمُ الْعِبَادِ بَعْضِهِمْ بَعْضًا حَتَّى يُدَبِّرَ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ. 


Artinya: Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.


Hadits ini sangat penting untuk diperhatikan terutama bagi mereka yang merasa doa-doanya banyak yang belum dikabulkan oleh Allah selama ini. Bisa jadi penyebabnya adalah karena mereka sering berbuat zalim kepada orang lain dan belum menyelesaikannya baik secara moral seperti memohon maaf, maupun secara hukum seperti menyelesaikan masalahnya sesuai yang dijanjikan atau menurut kesepakatan bersama.  


Ketiga, hatinya lalai terhadap Allah.

Yang dimaksud hati yang lalai terhadap Allah adalah orang yang melupakan Allah dari kehidupan akhirat dengan meninggalkan apa yang diperintahkan dan melakukan apa yang dilarang-Nya. Kelalaian seperti ini akan menjadi rintangan bagi terkabulnya doa sebagaimana hadits Rasulullah: 


وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ لَا يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ


Artinya: Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai (HR at-Tirmidzi). 


Keempat, memutuskan tali silaturahim. 

Menyambung silaturrahim adalah perintah Allah sebagaimana ditegaskan di dalam Al-Qur’an:


يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٍ۬ وَٲحِدَةٍ۬ وَخَلَقَ مِنۡہَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡہُمَا رِجَالاً۬ كَثِيرً۬ا وَنِسَآءً۬ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبً۬ا


Artinya: Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya, dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu (QS An-Nisa [4]’: 1).


Orang-orang yang memutus silaturahim sama saja dengan orang-orang yang lalai terhadap perintah Allah swt. Dengan demikian doa-doa mereka kepada Allah terkendala oleh persoalan silaturahim ini.


Kelima, membenci saudaranya sesama Muslim dan tidak berbicara dengan mereka tanpa alasan yang bisa dibenarkan.  

Membenci kepada sesama Muslim bertentangan dengan larangan-larangan sebagaimana ditegaskan dalam hadits Rasulullah saw berikut:


لاَ تَبَاغَضُوا ، وَلاَ تَحَاسَدُوا ، وَلاَ تَدَابَرُوا ، وَكُونُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا ، وَلاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثِ لَيَالٍ


Artinya: Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling memutuskan hubungan. Wahai hamba-hamba Allah, hendaklah kalian bersaudara. Seorang Muslim tidaklah dihalalkan untuk mendiamkan sesama Muslim lebih dari tiga hari (HR Al-Bukhari dan Muslim). 


Membenci sesama Muslim hingga putus komunikasi selama tiga hari saja sudah merupakan pelanggaran terhadap ajaran agama. Hal itu karena menunjukkan lalainya hati dari menaati perintah-perintah dan larangan-larangan Allah swt yang bisa berakibat tertolaknya doa hingga Allah tidak mengabulkannya. 


Demikianlah kelima perkara yang dapat merintangi terkabulnya doa kepada Allah. Semoga kita termasuk orang-orang yang terhindar dari kelima perkara tersebut sehingga doa-doa kita yang baik dapat diterima dan dikabulkan Allah swt.
 


Syiar Terbaru