Syiar

Maulid Nabi 16 September, Ini 5 Keutamaan Merayakannya

Sabtu, 7 September 2024 | 09:30 WIB

Maulid Nabi 16 September, Ini 5 Keutamaan Merayakannya

Ilustrasi tulisan Arab Nabi Muhammad (Foto: NU Online)

Banyak peristiwa penting yang terjadi pada bulan Rabiul Awal, bulan ketiga pada kalender hijriah, dalam sejarah agama Islam. Salah satunya adalah kelahiran Nabi Muhammad saw, pada 12 Rabiul Awal.


Sebelumnya Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah mengikhbarkan bahwa 1 Rabiul Awal 1446 ini jatuh pada Kamis 5 September 2024 lalu. Dengan demikian maulid nabi bertepatan dengan hari Senin, 16 September 2024.


Meski begitu, di masyarakat kita peringatan maulid nabi tidak hanya dilaksanakan pada 12 Rabiul Awal, namun sampai akhir bulan, bahkan bisa sampai bulan-bulan berikutnya. Maulid nabi sudah menjadi bagian dari tradisi umat Islam yang tidak bisa dipisahkan dari budaya Nusantara. 


Maulid Nabi Muhammad saw diperingati dengan berbagai motif. Sebagian orang memperingatinya sebagai bentuk cinta kepada Rasulullah saw, tetapi sebagian lainnya memperingati maulid nabi sebagai bentuk syukur kepada Allah atas kelahiran nabi agung, yaitu manusia sempurna yang perlu diteladani.


Dilansir dari NU Online, Sayyid Muhammad al-Maliki dalam kitab Syarh Maulid ad-Diba’i menyatakan, setidaknya ada lima alasan mengapa kita harus merayakan maulid nabi. 


Pertama, merayakan maulid nabi sebagai wujud rasa bahagia dan syukur atas kelahiran Nabi Muhammad saw, yang pasti bermanfaat di dunia dan akhirat. Abu Lahab, seorang yang membenci dakwah Nabi saja, diringankan siksanya di neraka setiap hari Senin. Hal itu karena Abu Lahab bergembira pada saat kelahiran Nabi Muhammad. 


Kedua, Nabi Muhammad saja banyak bepuasa di hari Senin sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahirannya. Karena dengan kelahiran Nabi Muhammad saw manusia menemukan cahaya agama Islam. Tentu kita sebagai umat Nabi harus merasa sangat bersyukur dengan kelahiran Baginda Nabi.


عن أبي قتادة الأنصاري رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه و سلم سئل عن صوم الاثنين ؟ فقال فيه ولدت وفيه أنزل علي 


Artinya: Diriwayatkan dari Abu Qatadah al-Anshari bahwa suatu ketika Rasulullah ditanyai mengenai kebiasaannya berpuasa di hari Senin. Rasulullah pun bersabda: Di hari Senin-lah aku dilahirkan dan di hari Senin-lah diturunkan (Al-Qur’an) kepadaku (HR Muslim).


Ketiga, Allah memerintahkan kita untuk berbahagia atas rahmat dan pertolongan yang Allah berikan. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an:  


قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْا 


Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira” (QS Yunus: 58).  


Al-Qur’an menegaskan bahwa diutusnya Nabi Muhammad saw adalah sebagai bentuk kasih sayang Allah bagi alam semesta, dan merupakan rahmat terbesar bagi umat manusia.


وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ 


Artinya: Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam semesta (QS Al-Anbiya’: 107). 


Keempat, perayaan maulid nabi diwarnai dengan pembacaan sejarah kehidupan nabi. Mulai dari kelahiran, budi pekerti, ciri-ciri fisik, kemuliaan serta mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi. Tentu hal ini akan menambah rasa kecintaan kita kepada Nabi Muhammad serta memantapkan keimanan kita. 


Selain itu, perayaan maulid nabi juga sebagai wadah untuk mengajak umat Islam membaca shalawat kepada Nabi. Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an agar umat Islam banyak membaca shalawat: 


اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا   


Artinya: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya (QS Al-Ahzab: 56).  


Kelima, perayaan maulid nabi adalah bid’ah hasanah (baik) yang telah diajarkan turun-temurun oleh umat Islam. Perayaan maulid nabi umumnya diiringi dengan ceramah agama dan nasihat yang bermanfaat serta suguhan makanan yang diberikan kepada para hadirin. 


Para ulama mengambil dalil bid’ah hasanah dari nasihat Sahabat Abdullah bin Mas’ud:  


قال عبد الله بن مسعود ما رأى المسلمون حسنا فهو عند الله حسن و ما رآه المسلمون سيئا فهو عند الله سيىء 


Artinya: Abdullah bin Mas’ud mengatakan: Perkara yang dilihat umat Islam sebagai perkara yang baik maka perkara tersebut baik di sisi Allah, dan perkara yang dilihat umat Islam sebagai perkara yang buruk maka perkara tersebut buruk di sisi Allah (HR Ahmad).   


As-Suyuthi dalam Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid juga menegaskan tentang hal ini.


وأما مجرد فعل البر وما ذكر معه من غير نية أصلا فإنه لا يكاد يتصور ولو تصور ولم يكن عبادة ولا ثواب فيه إذ لا عمل إلا بنية ولا نية هنا إلا الشكر لله تعالى على ولادة هذا النبي صلى الله عليه وسلم في هذا الشهر الشريف 


Artinya: Perbuatan baik dan ibadah lainnya tanpa niat sama sekali hampir-hampir sulit dibayangkan. Kalau pun ya, maka ia tidak bernilai ibadah. Tidak ada pahala di dalamnya karena tidak ada amal tanpa niat. Sedangkan niat di sini (peringatan maulid) tidak lain adalah ekspresi syukur kepada Allah swt atas kelahiran Nabi Muhammad saw pada bulan mulia ini.


Dengan demikian perayaan maulid nabi dihukumi sunnah karena tujuannya adalah meneladani Baginda Nabi Muhammad saw serta bershalawat kepadanya. Dan juga sebagai ekspresi rasa syukur kita kepada Allah swt yang telah mengutus Nabi Muhammad saw untuk memberikan tuntutan bagi kehidupan dunia dan akhirat.