Khutbah Idul Adha: Kisah Keluarga Nabi Ibrahim dan Keteladanannya
Selasa, 27 Juni 2023 | 15:45 WIB
Yudi Prayoga
Penulis
Nabi Ibrahim as merupakan salah satu Nabi yang Ulul Azmi, karena keteguhan imannya kepada Allah swt. Dengan berbagai cobaan dan rintangan, Nabi Ibrahim tetap istiqamah, teguh imannya, dan tidak berpaling dari Allah swt sedikitpun.Ā
Dari keteguhannyalah Allah menganugerahi keluarga dan keturunan yang saleh, sehingga sampai beberapa generasi, keturunannya tetap menjadi Nabiullah.Ā
Naskah khutbah Idul Adha ini mengingatkan kepada kita semua tentang sejumlah praktik kesalehan Nabi Ibrahim dan keluarganya. Mereka adalah pribadi yang teguh iman, taat, berilmu, dan penuh kepasrahan kepada Allah. Sebagaimana dilansir dari NU Online.
Khutbah I
Ų§ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł. Ų§ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł. Ų§ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł. ŁŁŁŁŁŁŁ°ŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁŲ Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł ŁŁŲØŁŁŲ±ŁŲ§Ų ŁŁŲ§ŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁ°ŁŁ ŁŁŲ«ŁŁŲ±ŁŲ§Ų ŁŁŲ³ŁŲØŁŲŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲØŁŲŁŁ
ŁŲÆŁŁŁ ŲØŁŁŁŲ±ŁŲ©Ł ŁŁŲ£ŁŲµŁŁŁŁŲ§Ų ŁŁŁŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲ ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ¹ŁŲØŁŲÆŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŁŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁŲ§ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁŲ ŁŁŲ±ŁŲŁŁ
ŁŲŖŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŲÆŁŲ§Ų©ŁŲ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ Ų§ŁŲ£ŁŁ
ŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų§Ł°ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲµŁŲŁŲ§ŲØŁŁŁ Ų§ŁŲ·ŁŁŁŁŁŲØŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ·ŁŁŲ§ŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ
Ų£ŁŁ
ŁŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁŲ ŁŁŲ£ŁŁŲµŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŁŁŲ³ŁŁ ŲØŁŲŖŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
ŁŲ Ų§ŁŁŁŲ§Ų¦ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ§ŲØŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł: Ų§ŁŁŁŁŲ§Ł Ų§ŁŲ¹ŁŲ·ŁŁŁŁŁ°ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ«ŁŲ±ŁŪ Ā ŁŁŲµŁŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲØŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲŁŲ±ŁŪ Ā Ų§ŁŁŁŁ Ų“ŁŲ§ŁŁŲ¦ŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ§ŁŲØŁŲŖŁŲ±Ł (Ų§ŁŁŁŲ«Ų±)
Maāasyiral Muslimin rahimakumullah
Mengawali khutbah Idul Adha pada pagi hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt, kapan pun dan di mana pun kita berada serta dalam keadaan sesulit apa pun dan dalam kondisi yang bagaimana pun, dengan cara melaksanakan segenap kewajiban dan menjauhi segala larangan Allah swt.
Allahu Akbar (3x) walillahilhamdu,
Maāasyiral Muslimin rahimakumullah
Keluarga Nabi Ibrahim adalah keluarga yang saleh. Sang ayah, yaitu Ibrahim, serta istri dan kedua putranya, semuanya adalah hamba-hamba yang saleh. Saleh (shalih) artinya memenuhi hak Allah dan hak sesama hamba. Kesalehan tidak akan dicapai kecuali dengan ilmu dan amal. Tanpa ilmu, seseorang tidak akan mampu beramal dengan benar sesuai tuntunan syariat. Dan ilmu tanpa amal tidak akan mendekatkan diri kepada Allah dan tidak akan mengantarkan seseorang menjadi pribadi yang saleh.
Ada banyak sekali sisi kesalehan keluarga Nabi Ibrahim yang dapat kita teladani. Di antaranya adalah hal-hal sebagai berikut:
Pertama, Nabi Ibrahim sangat kuat memegangteguh akidah dan syariat.
Allah taāala berfirman:
Ł
ŁŲ§ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŲØŁŲ±Ł°ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŁŁŲÆŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲµŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁ°ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ ŲŁŁŁŁŁŁŁŲ§ Ł
ŁŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŲ§Ū ŁŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ“ŁŲ±ŁŁŁŁŁŁŁ (آ٠عŁ
Ų±Ų§Ł: ٦٧)
Artinya: Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan pula seorang Nasrani, melainkan dia adalah seorang yang memegang teguh Islam. Dia bukan pula termasuk (golongan) orang-orang musyrik (QS Ali āImran: 68)
Nabi Ibrahim sebagaimana nabi-nabi yang lain adalah maāshum (selalu dijaga oleh Allah) dari kufur atau syirik, dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil yang menunjukkan kehinaan jiwa, baik sebelum maupun setelah diangkat menjadi nabi.
Nabi Ibrahim tidak pernah sedikit pun meragukan ketuhanan Allah. Beliau tidak pernah menyembah selain Allah, tidak pernah menyembah bulan, bintang dan matahari. Nabi Ibrahim tidak pernah menjual berhala bersama ayahnya. Nabi Ibrahim tidak pernah memintakan ampunan dosa kepada Allah untuk ayahnya yang musyrik. Dan Nabi Ibrahim tidak pernah meragukan sifat qudrah (Mahakuasa) Allah taāala. Beliau juga tidak pernah berdusta dalam setiap ucapannya.
Kedua, berdakwah dengan penuh hikmah.
Hal itu tercermin tatkala Nabi Ibrahim mengajak ayahnya untuk masuk ke dalam agama Islam sebagaimana diceritakan dalam QS al-Anāam ayat 41-44. Nabi Ibrahim dengan menjaga adab seorang anak kepada orang tuanya menjelaskan dengan santun kepada ayahnya yang menyembah berhala bahwa berhala tidaklah dapat mendengar doa penyembahnya dan tidak dapat melihat penyembahnya. Yang demikian itu, bagaimana mungkin ia dapat memberi manfaat kepada penyembahnya, memberi rezeki kepadanya atau menolongnya. Ibrahim mengajak ayahnya untuk menyembah kepada Allah semata, satu-satunya Tuhan yang berhak dan wajib disembah.
Ketiga, berilmu, memiliki hujjah yang kuat dan beramar maāruf nahi munkar dengan penuh keberanian.
Nabi Ibrahim telah diberi hujjah yang kuat oleh Allah taāala sehingga selalu dapat mematahkan berbagai dalih yang dilontarkan oleh musuh-musuh Islam ketika berdebat. Allah swt berfirman:
ŁŁŲŖŁŁŁŁŁ ŲŁŲ¬ŁŁŲŖŁŁŁŲ§Ł Ų§Ł°ŲŖŁŁŁŁŁ°ŁŁŲ§Ł Ų§ŁŲØŁŲ±Ł°ŁŁŁŁŁ
Ł Ų¹ŁŁŁ°Ł ŁŁŁŁŁ
ŁŁŁŪ (Ų§ŁŲ£ŁŲ¹Ų§Ł
: ŁØŁ£)
Artinya: Itulah hujjah yang Kami anugerahkan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya (QS al-Anāam: 83).
Karena memiliki hujjah yang kuat inilah, Nabi Ibrahim berhasil membungkam para penduduk daerah Harraan yang menganggap bulan, bintang dan matahari sebagai Tuhan. Ibrahim menjelaskan kepada mereka bahwa bulan, bintang, dan matahari tidak layak disembah karena mereka adalah makhluk yang mengalami perubahan, terbit lalu tenggelam.Ā
Sesuatu yang berubah dari satu keadaan ke keadaan yang lain pasti bukan Tuhan. Karena sesuatu yang berubah pasti membutuhkan kepada yang mengubahnya. Sesuatu yang membutuhkan kepada yang lain, berarti ia lemah. Dan sesuatu yang lemah tidak mungkin disebut tuhan yang layak disembah.Ā
Perkataan Nabi Ibrahim kepada kaumnya: ŁŲ°Ų§ Ų±ŲØŁ seperti dikisahkan dalam QS al-Anāam ayat 76-78 adalah dalam konteks mendebat kaumnya dan menjelaskan bahwa bulan, bintang, dan matahari tidak layak disembah. Perkataan tersebut tidak berarti Ibrahim menetapkan bulan, bintang, dan matahari sebagai tuhan. Karena Nabi Ibrahim tidak pernah mengalami fase kebingungan mencari-cari Tuhan.Ā
Sebelum perdebatan itu, bahkan sebelum diangkat menjadi Nabi, beliau telah mengetahui dan meyakini bahwa satu-satunya Tuhan yang berhak disembah hanyalah Allah. Dialah satu-satunya pencipta segala sesuatu, Tuhan yang menghendaki terjadinya segala sesuatu dan yang berbeda dengan segala sesuatu. Allah swt berfirman:
ŁŁŁŁŁŁŲÆŁ Ų§Ł°ŲŖŁŁŁŁŁŲ§Ł Ų§ŁŲØŁŲ±Ł°ŁŁŁŁŁ
Ł Ų±ŁŲ“ŁŲÆŁŁŁ Ł
ŁŁŁ ŁŁŲØŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŲ§ ŲØŁŁŁ Ų¹Ł°ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ (Ų§ŁŲ£ŁŲØŁŲ§Ų”: لٔ)
Artinya: Sungguh, Kami benar-benar telah menganugerahkan kepada Ibrahim petunjuk sebelum masa kenabiannya dan Kami telah mengetahui dirinya (QS al-Anbiyaā: 51).
Perkataan Nabi Ibrahim: ŁŲ°Ų§ Ų±ŲØŁ ketika melihat bulan, bintang dan matahari adalah bermakna istifham inkari, yakni beliau bertanya kepada kaumnya dengan maksud mengingkari bukan dengan tujuan menetapkan: āInikah Tuhanku?ā. Seakan-akan beliau ingin mengatakan: āWahai kaumku, inikah tuhanku seperti yang kalian sangka?. Ini jelas bukan tuhanku karena ia berubah, terbit lalu terbenam.ā Demikianlah yang dikatakan oleh para ulama tafsir. Ibrahim adalah seorang nabi yang maāshum dari kemusyrikan sebelum maupun setelah menjadi nabi.
Keempat, dalam berjuang menegakkan agama Allah, tidak ada yang perlu ditakuti dan dikhawatirkan. Rezeki telah diatur. Ajal sudah termaktub.
Hal itu dibuktikan ketika Raja Namrud hendak melemparkannya ke dalam api yang berkobar-kobar, Nabi Ibrahim tidak gentar sedikit pun. Ia yakin sepenuhnya bahwa Allah akan menolong hamba-Nya yang memperjuangkan agama-Nya.
Kelima, tawakal sepenuhnya kepada Allah tanpa meninggalkan ikhtiar.
Hal itu tercermin pada peristiwa di mana Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail yang masih bayi di Makkah yang tandus dan tiada sumber air. Karena takwa dan tawakal yang tertanam kuat di hati Ibrahim dan Hajar, akhirnya Ibrahim meninggalkan keduanya karena menjalankan perintah Allah, dan Hajar rela ditinggal di tempat itu.
Keenam, bersegera menjalankan perintah Allah, seberat dan sebesar apapun risikonya.
Setelah penantian yang begitu panjang, akhirnya Allah mengaruniakan kepada Ibrahim seorang putra yang kemudian diberi nama Ismail. Putra yang sangat dicintainya itu setelah tumbuh menjadi seorang remaja, Ibrahim diperintahkan Allah untuk menyembelihnya.
Dengan ketundukan yang total kepada Allah, Ibrahim bersegera menjalankan perintah itu tanpa ada keraguan sedikit pun. Sang putra juga menyambut perintah itu dengan kepasrahan yang total tanpa ada protes sepatah kata pun. Masya Allah, sebuah potret keluarga saleh yang lebih mengutamakan perintah Allah dibandingkan dengan apa pun selainnya. Ayah dan anak saling menolong dan menyemangati untuk melaksanakan perintah Allah. Dialog indah antara keduanya terekam dalam al-Qurāan sebagaimana dikisahkan oleh Allah:
ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁ°ŲØŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ±Ł°Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŲ§Ł
Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ°ŁŲØŁŲŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲøŁŲ±Ł Ł
ŁŲ§Ų°ŁŲ§ ŲŖŁŲ±Ł°ŁŪ (Ų§ŁŲµŲ§ŁŲ§ŲŖ: ٔ٠٢)
Artinya: Ibrahim berkata: āDuhai putraku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu? (QS ash-Shaffat: 102).
Sebagaimana kita tahu bahwa mimpi para nabi adalah wahyu. Sedangkan perkataan Nabi Ibrahim kepada putranya, āMaka pikirkanlah apa pendapatmu?,ā bukanlah permintaan pendapat kepada putranya apakah perintah Allah itu akan dijalankan ataukah tidak, juga bukanlah sebuah keragu-raguan. Nabi Ibrahim hanya ingin mengetahui kemantapan hati putranya dalam menerima perintah Allah swt.
Lalu dengan kemantapan dan keteguhan hati, Nabi Ismail menjawab dengan jawaban yang menunjukkan bahwa kecintaannya kepada Allah jauh melebihi kecintaannya kepada jiwa dan dirinya sendiri:
ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁ°ŁŲ§ŁŲØŁŲŖŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁ Ł
ŁŲ§ ŲŖŁŲ¤ŁŁ
ŁŲ±ŁŪ Ų³ŁŲŖŁŲ¬ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų“ŁŲ§Ū¤Ų”Ł Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŲµŁŁ°ŲØŁŲ±ŁŁŁŁŁ (Ų§ŁŲµŲ§ŁŲ§ŲŖ: ٔ٠٢)
Artinya: Ismail menjawab, wahai ayahandaku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, in sya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar. (QS ash-Shaffat: 102).
Jawaban Ismail yang disertai āInsyaallahā menunjukkan keyakinan sepenuh hati dalam dirinya bahwa segala sesuatu terjadi dengan kehendak Allah. Apa pun yang dikehendaki Allah pasti terjadi, dan apa pun yang tidak dikehendaki Allah pasti tidak akan terjadi.
Allahu Akbar (3x) walillahilhamdu,
Maāasyiral Muslimin rahimakumullah,
Demi mendengar jawaban dari sang putra tercinta, Nabi Ibrahim lantas menciumnya dengan penuh kasih sayang sembari menangis terharu dan mengatakan kepada Ismail:
ŁŁŲ¹ŁŁ
Ł Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲŖŁ ŁŁŲ§ ŲØŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų£ŁŁ
ŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁ
Artinya: Engkaulah sebaik-baik penolong bagiku untuk menjalankan perintah Allah, duhai putraku.
Nabi Ibrahim kemudian mulai menggerakkan pisau di atas leher Ismail. Akan tetapi pisau itu sedikit pun tidak dapat melukai leher Ismail. Hal ini dikarenakan pencipta segala sesuatu adalah Allah swt. Pisau hanyalah sebab terpotongnya sesuatu. Sedangkan pencipta terpotongnya sesuatu dan pencipta segala sesuatu tiada lain adalah Allah taāala. Sebab tidak dapat menciptakan akibat. Baik sebab maupun akibat, keduanya adalah ciptaan Allah swt.
Hadirin yang berbahagia,
Berkat takwa, sabar dan tawakal serta ketundukan total yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim dan Ismail serta Hajar, Allah kemudian memberikan jalan keluar dan mengganti Ismail dengan seekor domba jantan yang besar dan berwarna putih yang dibawa malaikat Jibril dari surga. Hal itu dikisahkan dalam QS ash-Shaffat: 106-107.
Maāasyiral Muslimin rahimakumullah,
Akhirnya kita berdoa, semoga Allah menganugerahkan kepada kita kekuatan untuk meneladani kesalehan Nabi Ibrahim dan keluarganya. Amin Ya Rabbal āalamin.Ā
Ų£ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁ°Ų°ŁŲ§ ŁŁŲ£ŁŲ³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŲ ŁŁŲ§Ų³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁŲ Ų„ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŗŁŁŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŲŁŁŁŁ
Ł.
Khutbah II
Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł (Ł£x) Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł (Ł£x) Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁŁŁ°ŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁĀ
Ų§ŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁ°ŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŲ§ŁŲµŁŁŁŁŲ§Ų©Ł ŁŁŲ§ŁŲ³ŁŁŁŁŲ§Ł
Ł Ų¹ŁŁŁŁ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁ ŁŁŁŁŲÆŁ Ų¹ŁŲÆŁŁŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų§Ł°ŁŁŁŁ ŁŁŲµŁŲŁŲØŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ł
ŁŲ±ŁŁ Ų§ŁŲ²ŁŁŁ
ŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁ°ŁŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų“ŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŲ²ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŲ³ŁŁ
ŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŁŲ¬ŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŲ²ŁŁŁ
ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ Ų®ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲ¢ŁŁĀ
Ų£ŁŁ
ŁŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁŲ ŁŁŲ£ŁŁŁŲµŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŁŁŲ³ŁŁ ŲØŁŲŖŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁ Ų¹ŁŲ²ŁŁ ŁŁŲ¬ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŲŖŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁ
ŁŲ ŁŁŲ§Ų¹ŁŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁ
ŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ£ŁŁ
ŁŲ±Ł Ų¹ŁŲøŁŁŁŁ
ŁŲ Ų£ŁŁ
ŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ§ŁŲµŁŁŁŁŲ§Ų©Ł ŁŁŲ§ŁŲ³ŁŁŁŁŲ§Ł
Ł Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŲØŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲ§ŁŁ: Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŁŲ§Ų¦ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲµŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁŲ ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų¢Ł
ŁŁŁŁŁŲ§ ŲµŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
ŁŁŲ§ ŲŖŁŲ³ŁŁŁŁŁ
ŁŲ§Ų Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁŁ
ŁŁ ŲµŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁŁŁ ŁŁŲµŁŲŁŲØŁŁŁ Ų§ŁŲ·ŁŁŁŁŁŲØŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ§Ų±ŁŲ¶Ł Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁŁ
ŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŁŁŁŁŲ§Ų”Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŲ§Ų“ŁŲÆŁŁŁŁŲ Ų£ŁŲØŁŁ ŲØŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ¹ŁŁ
ŁŲ±Ł ŁŁŲ¹ŁŲ«ŁŁ
ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ¹ŁŁŁ Ų³ŁŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§ŁŲµŁŁŲŁŲ§ŲØŁŲ©Ł Ų§ŁŲµŁŁŲ§ŁŲŁŁŁĀ
Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŲ§ŲŖŁŲ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŲ§ŲŖŁŲ Ų§ŁŁŲ£ŁŲŁŁŁŲ§Ų”Ł Ł
ŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§ŁŁŲ£ŁŁ
ŁŁŁŲ§ŲŖŁŲ Ų„ŁŁŁŁŁŁ Ų³ŁŁ
ŁŁŲ¹Ł ŁŁŲ±ŁŁŲØŁ Ł
ŁŲ¬ŁŁŲØŁ Ų§ŁŲÆŁŁŲ¹ŁŁŁŲ§ŲŖŁŲ Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁŁ
ŁŁ Ų§Ų¬ŁŲ¹ŁŁŁ Ų¹ŁŁŲÆŁŁŁŲ§ ŁŁŲ°ŁŲ§ Ų³ŁŲ¹ŁŲ§ŲÆŁŲ©Ł ŁŁŲŖŁŁŲ§ŁŲŁŁ
ŁŲ§Ų ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŲ±ŁŁŲ©Ł ŁŁŲŖŁŲ±ŁŲ§ŲŁŁ
ŁŲ§Ų ŁŁŲ²ŁŲÆŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁ Ų·ŁŁ
ŁŲ£ŁŁŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŲ©ŁŲ ŁŁŁŁŁŁŲ§Ų”Ł ŁŁŁ
ŁŲŁŲØŁŁŲ©ŁŲ ŁŁŲ£ŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁŲ§ ŲØŁŲ§ŁŁŲ®ŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŲ±ŁŁŲŁŁ
ŁŲ§ŲŖŁŲ ŁŁŲ§ŁŁŁŁŁ
ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲØŁŲ±ŁŁŁŲ§ŲŖŁŲ Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁŁ
ŁŁ Ų§Ų¬ŁŲ¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŲÆŁŁŲ©Ł Ų“ŁŁŁ
ŁŲŖŁŁŁŲ§Ų ŁŁŲØŁŲ°ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁŁŲ§Ų³Ł ŲÆŁŲ£ŁŲØŁŁŁŲ§Ų Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁŁ
ŁŁ Ų£ŁŲÆŁŁ
Ł Ų§ŁŲ³ŁŁŲ¹ŁŲ§ŲÆŁŲ©Ł Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŲ·ŁŁŁŁŁŲ§Ų ŁŁŲ§ŁŁŲ“ŁŲ±Ł Ų§ŁŁŲØŁŁŁŲ¬ŁŲ©Ł ŁŁŁ ŲØŁŁŁŁŲŖŁŁŁŲ§Ų ŁŁŲ§ŲŁŁŁŲøŁŁŁŲ§ ŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ£ŁŲ±ŁŲŁŲ§Ł
ŁŁŁŲ§Ų ŁŁŲ£ŁŁŁŲ±ŁŁ
ŁŁŁŲ§ ŲØŁŁŁŲ±ŁŁ
ŁŁŁ ŁŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁŲ¢Ų®ŁŲ±ŁŲ©ŁŲ Ų±ŁŲØŁŁŁŁŲ§ Ų¢ŲŖŁŁŁŲ§ ŁŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁŲ§ ŲŁŲ³ŁŁŁŲ©ŁŲ ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¢Ų®ŁŲ±ŁŲ©Ł ŲŁŲ³ŁŁŁŲ©ŁŲ ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŲ°ŁŲ§ŲØŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų±ŁŲ ŁŁŲ£ŁŲÆŁŲ®ŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁŁŲ©Ł Ł
ŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŲ£ŁŲØŁŲ±ŁŲ§Ų±ŁŲ ŁŁŲ§ Ų¹ŁŲ²ŁŁŲ²Ł ŁŁŲ§ ŲŗŁŁŁŁŲ§Ų±Ł
Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁŲ Ų„ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁ
ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§ŁŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ„ŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŲ„ŁŁŁŲŖŁŲ§Ų”Ł Ų°ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲØŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲŁŲ“ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŲØŁŲŗŁŁŁŲ ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲ°ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ§Ų°ŁŁŲ±ŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ°ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲ°ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±ŁŲ Ų¹ŁŁŁŲÆŁ Ų³ŁŲ¹ŁŁŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŲ§Ł
Ł ŁŁŲ£ŁŁŁŲŖŁŁ
Ł ŲØŁŲ®ŁŁŁŲ±Ł
Ā
Terpopuler
1
Keutamaan Hari Tasyrik dan Amalan yang Dapat Dilakukan
2
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Kepengurusan PW GP Ansor Lampung Masa Khidmah 2024-2028
3
Bolehkah Menerima Kurban dari Non-Muslim?
4
GP Ansor Lampung Gelar Pelantikan Pengurus 2024-2028 di UIN Raden Intan, Tandai Kebangkitan Baru
5
Saat Kang Jalal Pringsewu Robohkan Sapi Presiden Prabowo
6
Hukum Daging Kurban Disimpan Terlalu Lama
Terkini
Lihat Semua