• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 30 April 2024

Syiar

Inilah Lafal dan Keutamaan Membaca Shalawat Nariyah

Inilah Lafal dan Keutamaan Membaca Shalawat Nariyah
Inilah Lafal dan Keutamaan Membaca Shalawat Nariyah
Inilah Lafal dan Keutamaan Membaca Shalawat Nariyah

Membaca shalawat merupakan amaliah yang mudah dan mendapatkan pahala. Di antara berbagai shalawat yang ada, salah satunya adalah shalawat nariyah. 


Shalawat Nariyah merupakah shalawat yang populer di kalangan umat Islam khususnya warga NU. Bila menghadapi problematika hidup yang sulit dipecahkan, maka tidak ada jalan lain selain mengembalikan persoalan pelik itu kepada Allah swt. Dan shalawat Nariyah adalah salah satu jalan mengadu kepada-Nya.


Dilansir dari NU Online, di antara hadits yang sangat populer yang membuat kita rajin membaca shalawat ialah bahwa Rasulullah saw bersabda: Siapa yang membaca shalawat untukku, Allah akan membalasnya 10 kebaikan, diampuni 10 dosanya, dan ditambah 10 derajat baginya. Maka bagi warga NU, setiap kegiatan keagamaan biasa disisipi bacaan shalawat.


Berikut ini bacaan shalawat nariyah:   


اَللّٰهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَــمَّدِ  ࣙالَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىٰ اٰلِهِ وِصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ 


Allâhumma shalli shalâtan kâmilatan wa sallim salâman tâmman `alâ sayyidinâ Muḫammadinil-ladzi tanḫallu bihil-`uqadu wa tanfariju bihil-kurabu wa tuqdlâ bihil-ḫawâiju wa tunâlu bihir-raghâ’ibu wa ḫusnul-khawâtimi wa yustasqal-ghamâmu biwajhihil-karîmi wa `alâ âlihi wa shaḫbihi fî kulli lamḫatin wa nafasin bi`adadi kulli ma`lûmilak(a). 


Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau. 


Dalam Kitab Khazinatul Asrar karya Sayyid Muhammad Haqqi An-Nazili dijelaskan salah satu shalawat yang mustajab ialah shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan shalawat Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai, mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat Nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah). 


Shalawat ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia alam diyakini sebagai kunci gudang yang mumpuni, dan Imam Dainuri memberikan komentarnya siapa yang membaca shalawat ini sehabis shalat (fardlu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rezekinya tidak akan putus, di samping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang kaya. Hadits riwayat Ibnu Mundah dari Jabir mengatakan, Rasulullah saw bersabda siapa membaca shalawat kepadaku sehari 100 kali (dalam riwayat lain siapa membaca shalawat kepadaku 100 kali) maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya, 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia. 


Rasulullah juga bersabda perbanyaklah shalawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam Kitab an-Nuzhah yang dikutib juga dalam Khazinatul Asrar.


Diriwayatkan juga Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits, beliau bersabda hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amal­amal kalian disampaikan kepadaku, jika saya tahu amal itu baik, aku memuji Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah (Hadits riwayat al-Hafizh Ismail Al-Qadhi, dalam bab Shalawat ‘ala an-Nary, Imam Haitami menyebutkan dalam Kitab Majma’ az-Zawaid, ia menganggap shahih hadits di atas)


Hal ini jelas bahwa Rasulullah memintakan ampun umatnya di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa untuk umatnya pasti bermanfaat. Ada lagi hadits lain, Rasulullah bersabda tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa menjawab salam itu (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih).  


Syiar Terbaru