• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Syiar

Hikmah Berpuasa dan Rasa Lapar

Hikmah Berpuasa dan Rasa Lapar

Oleh : Yudi Prayoga

Salah satu hikmah disyariatkan puasa adalah kita merasakan lapar dan haus yang sama dengan saudara kita seluruh umat manusia di dunia, baik orang kaya maupun fakir miskin.

Saat berbuka puasa, kita akan merasa bahagia ketika berbuka bertemu makanan dan minuman. Meski hanya sekedar gorengan dan air putih pun dapat menjadikan kita bahagia. Sebuah kebahagian yang sangat sederhana, yakni tercipta dari kelaparan.

Seorang ulama pernah ditanya, apa makan yang paling enak. Dijawab Idamuhu alju’, sangat lapar. Karena ketika engkau lapar, maka makan dan minum apa saja menjadi nikmat. Bahkan makanan yang biasa saja menjadi menantang.

Manusia sendiri sehebat apapun ia, kebutuhan primernya yang pertama adalah makan, baru yang lainnya. Dengan berpuasa kita merasa lapar, serta menghormati makanan dan minuman dengan begitu syukur.

Ketika kita berpuasa, melihat makanan yang biasa kita sepelekan setiap hari menjadi spesial semua saat berbuka. Bahkan seteguk air dan sesuap nasi saja menjadi nikmat sekali. Kita sering menghormati makanan itu tahunya setelah kita lapar.

Dengan berpuasa sebenarnya kita dilatih bersyukur kepada Allah. Kita turut merasakan betapa sakitnya orang-orang miskin dan kelaparan yang setiap hari kadang tidak menjumpai makanan di rumahnya. Kadang sekedar ketemu makanan sudah seneng sekali. Maka dengan berpuasa kita juga ikut merasakan perasaan mereka.

Nabi Yusuf pernah berpuasa ketika ia menjadi Pejabat Mentri Perekonomian di negara Mesir kala itu. Beliau berkata, ‘‘Karena aku khawatir apabila aku kenyang, nanti aku akan melupakan perut fakir miskin’’.

Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami sering memberikan makan kepada orang yang lapar. Seperti yang termaktub di dalam kitabnya Maqashid al-Shaum, hal 16, ia berkata ‘‘Sesungguhnya orang berpuasa, ketika ia merasakan lapar, ia mengingat rasa lapar itu. Hal itulah yang memberikan dorongan kepadanya untuk memberikan makan kepada orang yang lapar. "

Penulis adalah staf pengajar di pondok pesantren Al Hikmah, Bandar Lampung


Editor:

Syiar Terbaru