• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Syiar

Baca Doa ini agar Mudah Menerima Kenyataan

Baca Doa ini agar Mudah Menerima Kenyataan
Bacalah doa agar mudah menerima kenyataan
Bacalah doa agar mudah menerima kenyataan

Dalam hidup, sering kali kenyataan tak seindah yang dibayangkan. Kita sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin, namun hasilnya tak seperti yang diharapkan.

 

Kadang tak mudah pula berdamai dengan kenyataan tersebut, baik dalam hal karir, bisnis, politik, sosial, hukum, dan lainnya. Padahal sejatinya, kenyataan yang tidak sesuai harapan bisa jadi membuka banyak pintu kemaslahatan baru baginya. 


Bila sedang berada dalam posisi seperti itu,  kita harus tetap mampu menjaga suasana batin dan kekuatan mental.  Kita dianjurkan untuk mengucap kalimat sebagai berikut:

 

حَسْبِىَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

 

 Hasbiyallāhu wa ni‘mal wakīl
.

 Artinya: Cukuplah Allah bagiku dan ia sebaik-baik wakil.

 

Dilansir dari Doa agar Mudah Menerima Kenyataan, anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Imam Abu Dawud, An-Nasai, dan Al-Baihaqi. Semangat anjuran ini bukan hanya terletak pada pelafalan kalimat  “Hasbiyallāhu wa ni‘mal wakīl”  semata, tetapi lebih pada penguasaan emosi dan penguatan mental serta mengembalikan persoalan berat kepada Allah ketika menerima sebuah kenyataan meski pahit sekalipun.

 

 عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ رَضِىَ اللَّهُ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَضَى بَيْنَ رَجُلَيْنِ فَقَالَ الْمَقْضِىُّ عَلَيْهِ لَمَّا أَدْبَرَ حَسْبِىَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- إِنَّ اللَّهَ جَلَّ ثَنَاؤُهُ يَلُومُ عَلَى الْعَجْزِ وَلَكِنْ عَلَيْكَ بِالْكَيْسِ فَإِذَا غَلَبَكَ أَمْرٌ فَقُلْ حَسْبِىَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ


Artinya: Dari Auf bin Malik ra bahwa Rasulullah saw memutuskan perkara di antara dua orang. Orang yang berperkara ketika berpaling mengucap "Hasbiyallāhu wa ni‘mal wakīl". Rasulullah kemudian bersabda: Allah mencela kelemahan. Sebaliknya, kau harus kuat. Jika kau dirundung oleh suatu masalah, hendaknya mengucap Hasbiyallāhu wa ni‘mal wakīl (HR Abu Dawud, An-Nasai, dan Al-Baihaqi).

 

Uraian ini diangkat oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah perihal menerima qadha dan qadar pada karyanya Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib.

 

Menurutnya, agama melarang kita untuk mengumpat dengan kalimat-kalimat yang buruk dan membawa mudharat serta tidak bermanfaat. Agama menuntut seseorang untuk melakukan upaya maksimal sebelum akhirnya kenyataan tiba. Jika takdir berkata lain, maka ia dapat mengucap “Hasbiyallāhu wa ni‘mal wakīl” tersebut.

 

Kalimat itu sangat terpuji bila seseorang mengerahkan upaya maksimal sebelum kenyataan tiba. Adapun seseorang menjadi tercela menurut agama kalau hanya mengandalkan kalimat tersebut tanpa didahului oleh upaya maksimal/ikhtiar. (Lihat Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib, [Kairo, Darur Rayyan lit Turats: 1987 M/1408 H], cetakan pertama, halaman 228-229). 

 

Lafal itu juga dapat dimaknai sebagai sebuah doa agar hati kita dimudahkan dalam menerima kenyataan pahit yang sudah ditakdirkan oleh Allah. Semoga kita dimudahkan dalam menerima kenyataan sehingga hati tetap tenteram.


Syiar Terbaru