• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 28 Maret 2024

Syiar

Amanah Allah yang Dibebankan kepada Manusia

Amanah Allah yang Dibebankan kepada Manusia
Ketua PBNU, KH Said Aqil Siraj dalam kunjungannya ke Provinsi Lampung, Kamis (21/10).
Ketua PBNU, KH Said Aqil Siraj dalam kunjungannya ke Provinsi Lampung, Kamis (21/10).

ALLAH menciptakan dan menghidupkan manusia di dunia ini tentu hanya untuk beribadah. Allah memberikan seluruh fasilitas yang lengkap demi menunjang kewajiban manusia. Di sisi lain, Allah juga memberikan amanah yang harus dijalankan hambanya.

 

Sebagaimana disebutkan oleh Ketua PBNU, KH Said Aqil Siraj dalam kunjungannya ke Provinsi Lampung, Kamis (21/10), Allah telah memberikan amanah kepada hambanya, namun amanah tersebut tentu saja sesuai dengan porsi dan kemampuan manusia.

 

Di antara amanah yang disebutkan oleh KH Said Aqil Siraj ialah muqoddasah dan amanah yang bersifat keumatan.

 

Lebih lanjut beliau menjelaskan, amanah muqoddasah merupakan amanah yang bersifat sakral yakni agama. Amanah agama yang dibebankan Allah kepada manusia terbagi menjadi dua bagian, yaitu akidah dan syariah.

“Agama itu ada dua, akidah dan syariah,” katanya.

 

Kemudian ia juga menjelaskan bahwa akidah dan syariah yang hendaknya dijadikan pedoman yakni yang bersumber dari imam Asy’ari dan imam Syafi’i. Sebab kedua sumber tersebut dianggap mampu dan berhasil mewujudkan cara berpikir Islam washatiyah, dengan mengambil jalan tengah gabungan antara nass dan akal.

 

“Alhamdulillah NU telah selesai, akidah mengikuti imam Asy’ari dan syariah mengikuti imam Syafi’I. Nahnu ‘ala toriqil haq, nahnu ‘ala kalimatil haq, nahnu ‘ala shoutil haq”, ungkap KH Said Aqil Siraj.

 

Amanah yang kedua yakni bersifat keumatan atau waqi’iyyah, istikhlafiyyah, ijtihadiyyah.

 

KH Said Aqil Siraj mengungkapkan, ini merupakan amanah Allah kepada manusia sebagai khalifah di bumi untuk merawat dan memanfaatkan kekayaan alam dengan baik.

 

Dalam penjelasannya disebutkan bahwa amanah yang bersifat keummatan dini dibagi menjadi dua, yakni tsaqofah dan hadoroh.

 

Tsaqofah merupakan amanah yang berkaitan dengan kemajuan-kemajuan dalam bidang keilmuan (scientific), adat istiadat (culture) kegamaan (religion), dan kemanusiaan (humanity). Sedangkan hadoroh merupakan amanah yang berkaitan dengan materi.

 

“Bagi umat Islam khsusunya orang NU, ini adalah amanah dari Allah langsung agar kita membangun kehidupan,” sambungnya.

 

Sebagai orang NU, beliau mengajak para nahdliyin agar terus bergerak, tidak boleh diam, dan tidak boleh minder untuk terus berkarya dan optimis dalam membangun kehidupan ini.

 

(M. Ulil Hidayat)

 


Editor:

Syiar Terbaru