Syiar

6 Adab Berziarah Kubur

Kamis, 30 Mei 2024 | 15:37 WIB

6 Adab Berziarah Kubur

Ilustrasi makam (Foto: NU Online)

Salah satu hikmah dari ziarah kubur adalah agar kita mengingat kematian. Setiap yang hidup pasti mati. Dengan mengingat kematian, seseorang tidak akan larut dalam kehidupan duniawi, dan terus menjaga keimanan sebagai bekal kehidupan di akhirat kelak.


Tujuan ziarah kubur adalah untuk menggapai ridha Allah swt, memperbaiki keburukan hati, memberikan kemanfaatan pada mayit dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa.


Ziarah kubur pada masa awal-awal agama Islam memang dilarang mengingat kondisi keimanan umat manusia saat itu masih lemah. Namun seiring berjalannya waktu, Rasulullah saw membolehkan ziarah kubur. 


Rasulullah  saw bersabda:


كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُزَهِّدُ فِي الدُّنْيَا وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ 


Artinya: (Dulu) Aku melarang kalian berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian ke kuburan, sesungguhnya ziarah kubur membuat kalian zuhud di dunia dan mengingatkan kalian pada akhirat (HR Ibnu Majah).


Salah satu hal yang mestinya dilakukan oleh peziarah saat menziarahi kubur adalah mendoakan orang yang berada dalam kubur, sebab doa dan zikir-zikir yang dibacakan oleh peziarah dengan niat pahalanya ditujukan pada orang yang telah meninngal, menurut kesepakatan para ulama pasti sampai pada mayit (orang meninggal). 


Selain membacakan doa dan zikir-zikir pada saat ziarah kubur, para peziarah juga harus menjaga adab-adab yang berlaku pada saat ziarah kubur. 


Dilansir dari NU Online, adab-adab dalam berziarah ini dijelaskan oleh Syekh Khatib Asy-Syirbini, dalam kitab Tafsir As-Siraj Al-Munir, halaman 5277.


Adab-adab itu adalah:

  1. Menghadirkan hati saat berziarah ke kuburan.
  2. Tidak duduk di atas kuburan.  
  3. Ketika telah masuk di area sekitar kuburan, mengucapkan salam “Assalamu alaika dara qaumi mu’minin, wa inna insya Allahu bikum lahiqun” (semoga kesalamatan tertuju pada engkau wahai rumah perkumpulan orang-orang mukmin. Sesungguhnya kami, jika Allah menghendaki akan menyusul kalian).
  4. Ketika sampai di kuburan mayit yang kita kenal, maka ucapkan salam padanya dan datangilah dari arah wajah mayit itu, karena menziarahi kuburannya sama seperti berbicara dengannya sewaktu hidup. 
  5. Orang yang berziarah merenungkan keadaan orang yang telah dikubur di bawah tanah, yang telah terpisah dari keluarga serta orang-orang yang dicintainya.    
  6. Orang yang berziarah hendaknya juga merenungkan bagaimana keadaan teman-temannya yang telah meninggal. Bagaimana impian mereka telah pupus dan bagaimana harta mereka sudah tidak lagi menolong mereka. Debu-debu telah bertaburan pada keindahan tubuh dan wajah mereka, organ tubuh mereka telah terpisah-pisah dalam tanah, lalu istri mereka menjanda, anak-anak mereka menjadi yatim. Dan nanti pada gilirannya kita juga akan mengalami hal tersebut. 


Begitulah adab-adab yang semestinya dilakukan pada saat kita berziarah kubur. Dengan mengetahui adab-adab tersebut kita hendaknya menjaga sikap dan perilaku selama di pemakaman, terlebih yang diziarahi adalah orang-orang saleh.

(Ila Fadilasari)